Ditemani hangatnya sinar matahari berwarna oranye dan kilauan ombak, Miko dan Milka berjalan beriringan. Keduanya menikmati waktu senggang di Bali setelah menyelesaikan pekerjaan mereka yang menguras emosi dan tenaga.
Mata Miko terus-menerus melirik gadis disampingnya. Milka sadar bahwa Miko sedari tadi mencuri-curi pandang, seakan ingin mengatakan sesuatu.
Seteleah terus meragu, Miko akhinya memberanikan diri untuk bertanya, "Kamu ada gangguan kecemasan?"
Milka sudah menduga kalau Miko akan bertanya mengenai hal ini.
"Iya, Milka ada gangguan kecemasan. Milka pernah ikut terapi karena sempet parah, tapi sudah berhenti dari setahun yang lalu."
"Dan kemarin muncul lagi karena fashion show?" tebak Miko yang diangguki oleh Milka.
"Minggu depan Milka ada janji temu untuk terapi lagi." kata Milka yang diangguki oleh Miko.
"Miko boleh ikut?" tanya Miko dengan tatapan penuh harap.
"Boleh," jawab Milka. Miko pun tersenyum senang.
"Miko," panggil Milka dengan suara lembut sontak membuat Miko berdeham cepat dan melihat Milka.
"Terima kasih, ya," ucap Milka tiba-tiba.
Sudah beberapa kali Milka mengucapkan dua kata penuh makna itu dan Miko merasa tidak nyaman.
"Milka stop, sudah ratusan kali Miko mendengar kalimat itu dari Milka," sungut Miko.
"Kenapa? Miko nggak suka, ya?" tanya Milka dengan raut wajah sedih.
"Nggak, bukannya nggak suka," tukas Miko sambil menyilang kedua jarinya, kemudian melanjutkan, "Miko cuma ngerasa Milka bakal pergi ninggalin Miko."
Milka memegang kedua tangan Miko dengan erat, matanya menatap lembut iris Miko yang layu. "Milka nggak akan kemana-mana."
"Janji?' Miko mengulurkan jari kelingkingnya
Gadis itu terkekeh, menampilkan gummy smile yang manis. Ia mengaitkan jari kelingkingnya yang kecil dengan jari kelingking Miko yang besar. "Milka janji."
Mereka kembali berjalan menyisir pantai, tapi Miko berhenti mendadak.
"Eum... Milka," panggil Miko.
"Ya?"
"Gimana kalau setiap kali Milka berterima kasih, Milka cium pipi Miko aja?" saran Miko dengan muka jahil. Bisa-bisanya mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Ha?" Milka mendengar jelas apa yang baru saja dikatakan oleh Miko, hanya saja kepalanya menjadi blank dan pipinya merona.
"Cium." Miko menunduk sedikit, menyodorkan pipinya dan menepuk kecil pipinya dengan jari telunjuk.
Sontak Milka menjauhkan pipi Miko dan berkata, "Miko mesum!"
Miko hanya tertawa melihat wajah merona Milka sekilas ketika berjalan cepat untuk menghindari Miko.
Sabtu, 31 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Vex
Short Storyvex /veks/ (v.) make (someone) feel annoyed, frustrated, or worried, especially with trivial matters. [Book Two of #ChessyCringeSeries] 2021 © teenymeow