Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin Miko tidak tahu tetapi bagi Milka, Miko adalah mataharinya. Dia yang datang menerangi hari-hari gelap Milka yang selalu dipenuhi oleh kekhawatiran, kecemasan dan keraguan.
Salah satu sikap favorit Milka dari Miko adalah kegigihannya dalam mencapai suatu hal. Miko jelas bukan tipe orang yang terlalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk. Sangat berbalik dengan Milka yang selalu mencemaskan segala sesuatu.
Setelah melewati 8 bulan menjalin kasih, Milka mulai berpikir kalau mereka memang berjodoh. Mereka tidak pernah bertengkar serius karena komunikasi mereka terjaga dengan amat baik. Semua masalah dan kesalahpahaman langsung dibicarakan dengan baik-baik secepat mungkin.
Salah satu hal favorit milka dari laki laki bertinggi 187 centimeter itu adalah kemampuannya untuk melakukan berbagai hal. Bermain musik, bermain berbagai jenis bola, berkomunikasi, memasak, merakit, merajut, dan memperbaiki banyak barang.
Contohnya sekarang, Miko sedang duduk lesehan dengan perkakasnya dan blender Milka. Baru setengah jam Miko berkutik dengan juicer itu, tahu-tahu sudah selesai.
"Sip, sini coba nyalain Milka," ucap Miko sambil membawa blender itu ke atas pantry.
Setelah Milka mencolokan kabel, ia menekan tombol on dan juicer pun berjalan sebagaimana harusnya. Milka bertepuk tangan senang dan Miko menghela nafas puas.
"Good job!" Milka mengangkat dua jempolnya. "Makasih Miko!"
Baru saja Milka ingin membuka kulkas untuk mengambil buah-buahan, Miko malah menghalangi kulkas. Dia sedikit membungkuk, menunjuk pipinya dan berkata, "cium dulu dong."
Miko kira Milka akan mengelak atau mendorongnya. Namun, begitu Miko merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibir merah muda Milka, pikiran Miko langsung blank. Benar-benar nggak menyangka kalau Milka akan menciumnya. DI BIBIR!
"Udah 'kan? Minggir Miko," ucap Milka mendorong Miko agar tidak menghalangi kulkas.
Miko masih menjadi patung batu, sementara Milka bersembunyi di balik kulkas menahan malu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.