✎..tubuh di dalam koper

773 189 18
                                    

rino memimpin jalan menuruni anak tangga ruang bawah tanah kembali, bersama hansel serta sam yang mengikuti di belakang dengan setengah hati.

awalnya pemuda pirang itu menolak untuk ikut, beralasan bahwa ia akan menjaga jean dan chitta. tapi rino menolak dengan tegas karna tahu itu hanya akal-akalannya saja agar lebih dekat dengan jean.

"apa menurutmu johnny menyembunyikan tubuh para korban disini?"

"aku tidak yakin. tapi tempat ini cukup strategis untuk menyembunyikan sesuatu."

"contohnya saja menyembunyikan chitta."

sam tidak berminat menyahuti obrolan pasangan didepannya, ia memilih memperhatikan sekeliling dengan senternya sembari mengusap tengkuk sesekali.

sial. suasana disini sangat membuatnya tidak nyaman.

"ada sebuah pintu disana."

si pemuda pirang menoleh, temukan pintu berkarat yang tersorot senter. segera ia menyusul hansel serta rino yang tengah mencoba membuka pintu tersebut.

"pintunya rusak dan berkarat, sepertinya akan sulit utuk membukanya."

"tolong berusahalah."

baik sam maupun rino kini memandang ke arah hansel, melihat raut wajah pemuda itu yang terlihat bersungguh-sungguh.

"aku memiliki sebuah firasat."

mengangguk mengerti, rino lantas meminta sam agar membantunya membuka pintu tersebut. lebih sulit dari pintu sebelumnya karna pintu ini terbuat dari besi.

"satu..dua..tiga!"

brak!

sam meringis, merasakan bahunya yang ngilu karena mendobrak pintu besi itu berkali-kali.

"ini tidak akan terbuka hanya dengan dobrakan."

rino lantas menatap sekitar, mencari-cari sesuatu yang mungkin dapat membantunya membuka pintu. di sudut ruangan ia menemukan sebuah besi yang cukup panjang, lantas menggunakannya untuk merusak engsel pintu.

brak!

beberapa kali pukulan hingga akhirnya engsel berhasil dirusak dan pintu mengeluarkan deritan saat terbuka dengan sendirinya. ruangan gelap menyapa, dengan hawa dingin menyeruak yang membuat bulu kuduk merinding.

sam mengusap kedua lengannya sendiri, merasa sedikit ketakutan. ia mungkin tidak seperti hansel, tapi ia bisa merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan berada di dalam ruangan tersebut dan rasanya ia enggan untuk masuk.

"ayo masuk." hansel menarik nafas panjang, sebelum melangkah masuk terlebih dahulu.

saat sam hendak menyusul, tiba-tiba ia mendengar sebuah teriakan dari lantai atas. tidak terdengar jelas, tapi ia yakin tidak salah dengar.

"tunggu!"

hansel dan rino menghentikan langkahnya. "ada apa sam?"

"aku seperti mendengar teriakan dari lantai atas."

rino mengerutkan dahi, mencoba tajamkan pendengarannya, tapi ia tidak mendengar apapun.

"aku bersungguh-sungguh mendengar suara teriakan dari lantai atas."

"kau tidak sedang mengada-ngada karna takut memasuki ruangan ini kan?"

"rino, aku bersungguh-sungguh!"

ekspresi wajah sam begitu serius, dengan gurat kecemasan yang terlihat jelas.

"naiklah ke atas dan lihat keadaan disana sam."

𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞𝐦𝐚𝐭𝐞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang