CB (21)

189 27 21
                                    

If I were the moon,
I would want you to be my night

_alexandravasiliu_






Donghae menjemput Nana di rumah sakit seperti yang sudah disepakati sebelumnya. Dia melihat teman kekasihnya itu berdiri di depan lobi rumah sakit tempat mobil pribadi atau ambulans bisa berhenti sejenak untuk menurunkan penumpang atau pasien. Nana mengenakan gaun panjang warna pink motif bunga-bunga dengan kain warna cokelat muda yang menutupi kepalanya sepanjang waktu. Setidaknya dalam beberapa kali pertemuannya dengan wanita itu, Donghae tidak pernah melihat tutup kepala itu berpindah dari tempatnya.



 Setidaknya dalam beberapa kali pertemuannya dengan wanita itu, Donghae tidak pernah melihat tutup kepala itu berpindah dari tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ayo masuk...." Donghae menurunkan kaca mobilnya dan memberikan tanda agar Nana segera masuk ke dalam mobilnya.


"Jangan lupa seatbelt ya...." Donghae mengingatkan Nana ketika wanita itu sudah duduk di sampingnya. "Ah iya, itu aku bawakan minuman untukmu. Tadi aku mampir ke kafe sebentar. Tapi aku nggak tahu minuman kesukaanmu. Jadi aku pesankan Green Tea Frappe. Itu minuman kesukaan Chloe sih. Nggak apa-apa? Kalau kamu nggak suka, nanti kita bisa mampir di drive thru Starbuck terdekat." sambung Donghae sambil menunjuk ke arah konsol di bagian tengah mobil. Ada dua buah cup minuman di sana. Satu adalah Iced Americcano milik Donghae dan satu lagi minuman yang kata Donghae dia belikan untuk Nana.


Minuman kesukaan Chloe.


"Nggak apa-apa. Aku suka kok. Ini sudah cukup..." sahut Nana. Dia mengambil cup minuman yang dimaksud oleh Donghae lalu menyesapnya pelan.


"Kita mau kemana?" tanya Nana. Dia memilih tetap memegang cup minuman itu meskipun kedua telapak tangannya terasa dingin.


"Kamu pernah menonton Omnivicent Interefering?" tanya Donghae tanpa menoleh ke arah Nana karena dia fokus mengemudi.


"Ohhh.... yang acara manajer itu ya?"


Donghae menganggukkan kepalanya. "Ada satu episode dimana aku dan Eunhyuk meminta Lee Soo Man Songsaengnim untuk mentraktir kami makan. Kamu ingat?" tanya Donghae. Ganti Nana yang mengangguk semangat.


"Ah iya.... Tentu saja aku ingat.... Waktu itu kalian bilang supaya Nyai Soo Man membooking tempat untuk sepuluh orang kan?"


"Nyai Soo Man?"


"Maksudku Lee Soo Man-ssi. Pemilik agensi kalian."


Donghae tertawa. "Ohhh... Kalian di Indonesia menyebut direktur seperti Lee Soo Man Songsaengnim dengan sebutan Nyai ya?" tanya Donghae penasaran.


Chicago Blues (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang