CB (4)

240 31 21
                                    

Just be with me.
We'll figure out the details later.

_perrypoetry_




Johnny melepaskan headset dan keluar dari studio rekaman dengan langkah gontai. Menjadi bagian dari grup dengan jumlah anggota terbanyak di Korea Selatan cukup menguras tenaganya. Apalagi sebagai member senior, Johnny termasuk salah satu member yang selalu di ploting ke unit-unit NCT. Memastikan member-member baru merasa nyaman dan melakukan yang terbaik untuk grup. Johnny mulai merasa lelah tapi inilah hidup yang dia pilih.

Setahun ini adalah waktu yang cukup padat untuk grup NCT. Mereka mulai beraktifitas secara resmi di Jepang dan Amerika Serikat. Membuat para anggota harus mondar-mandir Seoul-Jepang atau Seoul-Amerika Serikat untuk menghadiri jadwal-jadwal yang sudah ditentukan dari agensi. Seperti yang dia lakukan dalam sebulan ini, Johnny dan beberapa member NCT yaitu Taeil, Yuta, Taeyong, Jaehyun, Ten,Mark dan Jeno harus menetap di New York untuk jadwal promosi album baru mereka.

Johnny menghempaskan tubuhnya ke atas sofa dan mengawasi Taeil yang sedang menyesuaikan tinggi microphone dengan tinggi badannya. Sebagai member yang paling tinggi di NCT, posisi microphone untuk Johnny terkadang menyulitkan untuk member yang lain. Johnny tertawa geli saat melihat Taeil berusaha meraih microphone yang melewati kepalanya.

"Ketawa-ketawa sendiri...." komentar Yuta saat membuka pintu studio rekaman. Johnny menoleh sebentar lalu mengedikkan dagunya ke arah Taeil yang masih kesulitan menyesuaikan posisi microphone.

"Padahal aku sudah usul ke manajer Yoon supaya kamu direkam paling akhir..." cetus Yuta. Johnny hanya mendengus pelan. Dia memilih meluruskan tubuhnya sambil memejamkan matanya menunggu Taeil menyelesaikan bagiannya. Hari ini dia berangkat ke studio bersama Taeil, jadi dia harus menunggu Hyungnya itu menyelesaikan bagiannya sebelum mereka bisa kembali ke apartement yang disewa perusahaan untuk mereka tempati selama di New York.

"Capek banget kayaknya... Pulang jam berapa semalam?" selidik Yuta.

"Bukan malam... Tapi pagi... Bener kan Hyung?" Bukan Johnny yang menjawab tapi Mark yang baru saja masuk ke dalam studio dan duduk di samping Yuta.

Yuta berdecak pelan. Setahun belakangan Johnny mulai sering hang out ke klub-klub dewasa dan wasted sampai pagi. Apalagi ketika ada waktu senggang di antara jadwal sibuk mereka, Johnny bukannya menggunakan waktu itu untuk memulihkan tenaganya, tapi dia justru memilih untuk menghabiskan waktu liburnya dengan bersenang-senang. Satu dua kali Yuta menemani Johnny. Jaehyun juga. Tapi lama kelamaan Yuta dan Jaehyun juga mulai lelah. Mereka hanya ingin memiliki waktu tidur yang lebih lama.

"Heeemmm...." gumam Johnny pelan.

"Dude, kamu nggak capek begini terus? Nggak kasihan sama Taeyong yang selalu dimarahin manajer sama kelakuan kamu?" cecar Yuta. Johnny tidak menjawab. Tapi pikirannya terusik dengan pertanyaan Yuta barusan.

Dia capek. Sangat. Dia mulai kehilangan semangat yang pernah dia miliki saat baru saja debut dengan grup NCT. Dia berharap dengan bersenang-senang bisa mengembalikan antusiasme dia untuk melakukan pekerjaannya. Melakukan hal yang sama terus-menerus mulai membuat dia merasa bosan. Agensi tidak memberikan banyak kesempatan untuk Johnny mengeksplor kemampuan aktingnya. Kegiatannya hanya seputar grup NCT aja. Konser, konten, iklan, interview. Terus berulang sampai Johnny bisa melakukannya dengan mata tertutup.

Dia juga kasihan dengan Taeyong yang selalu pasang badan dan menerima semua omelan manajer Yoon karena kelakuannya. Tapi Johnny selalu memastikan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Jadi sedikit bersenang-senang harusnya tidak menjadi masalah besar.

Chicago Blues (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang