Happy reading, guys ❤️
🌟🌟🌟
"Keyla enggak ada di tempat. Ganti." Suara khawatir dan gemetar Doni membuat semua panitia di tenda, terkejut.
"Coba Lo sisir di sekitar situ Don.. ganti"
"Oke."
Melihat para panitia yang terkejut, Kevin pun mencoba memanggil Keyla kembali. "Keyla.. Keyla. Kevin di sini masuk." namun Nihil tidak ada balasan dari Keyla.
"Okey kita lakuin pencarian." Perintah Setyo selaku ketua pelaksana.
Berita menghilangnya Keyla membuat semua orang Khawatir termasuk Raka yang segera menghampiri Setyo. "Lo bilang game ini aman Mana tanggung jawab Lo!" murka Raka ketika para Panitai hendak meninggalkan Camp untuk menyisir Hutan.
Kerah Setyopun sudah digenggam erat Raka "Tenang Ka..Kita bakal nemuin Keyla"
"Udah Ka.. Kita cari sama sama.." Lerai Kevin berusaha melepaskan cengkraman Raka pada Setyo dengan kasar Raka melepaskan cengraman itu. Lalu berlari menuju hutan mencari Keyla.
Langkah kaki Raka begitu cepat begitu pula dengan teriakan Raka yang sangat keras "Key..! Keyla.! Keyy!" Tangannya terus menyoroti pepohonan pinus yang tinggi, untuk mencari keberadaan gadis itu. sedangkan para panitia ikut serta mencari keberadaan Keyla.
"Giaman ?" Tanya Raka ketika berpapasan dengan Doni. Pria itu ikut khawatir. "Belum Ka.. gue dari posnya udah gak ada." Ungkap Doni, Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Pria itu segera berlari menuju pos Keyla.
Setelah sampai di pos Keyla. Raka pun segera berkeliling mencari Keyla yang tidak juga mengeluarkan suara. "Key!... Keyla" teriak Raka kembali sembari menelusuri sekitar pos Keyla.
Bersama para panitia, mereka menyusuri pos tempat Keyla. Nama Keyla tidak henti- hentinya gaungkan, untuk mencari keberadaan gadis itu. Langkah kaki Raka pun sedikit tergelincir oleh tanah landai yang menjadi tempat Keyla jatuh. Sorot senter Raka pun segera menuju bawah dan akhirnya dia menemukan Keyla yang sudah tersungkur di tanah. "Keyla!" panggil Raka khawaty yang tidak mendapat respon dari gadis itu.
Dengan perasaan kacau, Raka segera turun dengan cekatan. Tangan pria itu segera menangkup kepala Keyla berusaha membangunkan gadis itu. Namun tidak ada respon dari Keyla. Dengan khawatir Raka segera membopong tubuh Keyla di punggungnya.
"Monitor, camp.. Raka masuk."
"Keyla sama gue dia pingsan. Ganti"
"Okey kita siapin PMR."
Seluruh orang di camp hanya bisa menatap cemas ketika Keyla sampai di tenda PMR. Dengan cekatan anak PMR melakukan pertolongan pertama dengan melonggarkan pakaian Keyla. Lalu mulai mengobati beberapa luka yang ada di tubuh Keyla.
Mata Acha kini memberi isyarat pada Kevin untuk membawa keluar Raka. Dengan penuh tenaga Kevin berusaha menyeret Raka keluar dari tenda. "Nyet..kita tunggu di luar biar anak PMR yang kerja." Minta Kevin sambil menarik lengan Raka kuat.
Merasa enggan untuk meninggalkan Keyla, tangan Acha yang kini menepuknya pelan, seakan memberiya isyarat untuk percaya pada anggota PMR." Udah Lo tenang aja, Keyla gak papa." Ungkap Acha tenang. Kedua pria itu meninggalkan tenda dan menunggu di depan tenda
"Udah tenang aja.. Keyla pasti gak papa." Kevin memberikan kopi susu hangat untuk sahabatnya itu. Pria di sampingnya terlihat begitu tegang, bahkan Ia tidak bisa menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.
Setelah beberapa waktu Desi keluar. "Gimana?" Dengan sigap, Raka sudah berdiri menghadap Desi dengan khawatir.
Gadis itu akhirnya menceritakan kondisi Keyla yang sudah membaik. "Udah gak papa kok dia. Keyla juga udah siuman." Tanpa banyak tanya Raka segera masuk ke dalam tenda untuk menemui Keyla. Di sisi Keyla sudah ada Acha yang duduk."Raka.. Kevin." panggil Keyla dengan senyuman merekah. Melihat senyuman Keyla membuat Raka sedikit tenang meskipun jantungnya masih berdegup kencang.
"Gila Lo ya! Udah tau di hutan. Gelap ngapin jalan jalan gak jelas!" Rasa khawatir dan kesal kini sudah memuncak ketika melihat senyuman Keyla yang begitu tenang, setelah insiden itu. Tatapan tajam Raka kini mengarah dengan dingin pada gadis itu.
" Udah dong Ka. Keyla juga barusan siuman."Ujar acha menenangkan Raka di sampingnya.Melihat wajah Raka yang marah Keyla pun hanya bisa menundukkan kepala. "Gimana kalo Lo tadi gak ditemuin hah! Kalo di bilang jangan kemana mana ya jangan kemana mana. Dasar kepala batu!" Kesal Raka kemudian meninggalkan tenda dengan deru nafas yang masih tidak terkontrol.
"Ka Raka.. " panggil Kevin kembali yang sama sekali tidak dihiraukan. "Jangan di masukin hati ya Key. " Minta Kevin yang mendapat anggukan dari Keyla. Gadis itu sadar betul dengan tindakan bodohnya. dan dia paham betul dengan alasan Raka marah.
"Dasar gak jelas! pas Lo ilang dia yang paling marah. Setyo aja hampir aja bonyok. Sekarang waktu Lo ketemu masih aja marah marah." Omel Kevin sembari mengambil kursi di samping kiri Keyla
"Udah Kev." Minta Acha dengan halus.
"Gimana udah baikkan?" tanya Acha sembari mengambilkan teh hangat untuk Keyla. "Udah.Cuma agak pusing dikit." Ujar Keyla kemudian meminum teh dari Acha.
"Kok bisa sih?" Acha menatap Keyla penasaran. Bagaimana bisa gadis itu terjatuh.
"Tau deh, emang guenya aja yang bodoh. Tau jalannya gelap masih aja jalan. Btw, Pasangan gue siapa sih, lama bener. " Tanya Keyla penasaran.
"Doni." Ujar Acha membuat Keyla menghela nafas panjang. Kekehan pun mulai terdengar dari bibir dua gadis itu.
Setelah hampir tiga puluh menit acara tertunda. Panitia pun melanjutkan acara sekaligus menutupnya "Jadi karena pasangan Doni dan Keyla gagal kembali, penumpang kapal kalian harus jalan jongkok mengitari api unggun lima kali. " ujar Audrey diiringi seruan kecewa dari pendukung Doni.
Setelah merasa baikan Keyla, memilih bergabung dengan teman temannya meskipun penampakan dirinya sedikit aneh. Baju yang sedikit kotor, jalannya yang sedikit tertatih karena kakinya yang kesleo. Di tambah lagi para siswa banyak yang menatapnya kasian. "Lo gak papa?" tanya Shela menghampiri. Cewek itu hanya mengangguk tanda bahwa dia baik baik saja.
Dari kejauhan, ada sebuah tatapan yang terus mengintai setiap pergerakan Keyla. Tatapan penuh kekhawatiran dan kekesalan. Raka sadar jika dirinya sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Keyla. Tapi, rasa gengsinya masih tinggi untuk mengutarakan perasaannya, dan yang lebih ia takutkan adalah bagaimana nasib persahabatan mereka jika suatu saat hubungan mereka hancur. Apakah pertemanan mereka akan baik baik saja?
***
Jadi gimana? Raka harus ngungkapin perasaannya apa enggak?
Komen ya di bawah...🤭 Jangan lupa di share juga..😘
Don't forget for vote this chapter, guys ❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/218033961-288-k113126.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Teen FictionKisah cinta berujung pada friend zone yang membuat seorang Keyla hanya bisa memendam dalam dalam perasaannya yang entah sampai kapan ia bisa bertahan cinta atau persahabatan?