Jangan lupa beri bintangnya
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟AUTHOR POV
"Ma ngapain sih pakek tutup mata segala." Celoteh Raka sambil berusaha berjalan dengan mata tertutup.
"Yaudah dibuka, tapi nunggu mama ngitung satu sampek tiga." Minta Dewi pada anaknya itu, ketika tepat berdiri di depan meja yang terdapat kue ulang tahunnya.
"Raka dengerin mama.., di hitungan ketiga dibuka matanya Satu...dua...tiga...Sekarang!" Perintah Dewi dengan semangat. Rakapun membuka mata nya secara perlahan.
"SURPRISE..." ucap Dewi, Wira, dan Revan bersamaan.
Raut wajah Raka terlihat sangat campur aduk. Di lihatnya dekorasi yang sangat bagus sesuai dengan seleranya, namun ada kesedihan karena ulang tahunnya hanya di rayakan oleh keluarganya saja. Tanpa adanya teman temannya.
"Suka gak, Ka?" tanya Wira dengan bersemangat. Yang dibalas dengan pelukan oleh Raka, rasa syukur terus diucapkannya dalam hatinya. "Makasih Pa."
"Yuk sini duduk, kita rayain."Ajak Dewi ke suami dan kedua anaknya itu.
Dilihatnya hanya ada empat kursi, membuatnya semakin sedih karena hanya ada mereka berempat di sana. Tidak ada teman temannya.
Happy birthday Raka...
Happy birthday Raka...
Happy birthday...
Happy birthday...
Happy birthday Raka...
Nyanyi sekelompok orang dari arah belakang Raka yang tak lain adalah Keyla, Kevin, Acha dan Syifa.
Rakapun segera berdiri dan sangat lega melihat sahabat sahabatnya itu.
"Happy sweet seventeen, mabroo!" seru Kevin bersemangat dan segera memeluk sahabatnya itu.
"Ngapain ngelihatin doang, yuk ikutan." Ajak Kevin ke Keyla dan Acha. Merekapun ikut bergabung dalam pelukan hangat mereka berdua.
"Kesel gak kita kerjain?" Tanya Acha dengan raut senang. Yang di tanya hanya tersenyum simpul mengingat dirinya yang begitu emosi dengan tinggah laku para sahabatnya itu.
"Yeyy.. berhasil, ngeprank nih bocah." Seru Kevin merangkul Acha dan Keyla . Tawa mereka berempat menggelegar membuat semua ikut tertawa.
"Kak Raka" Panggil Syifa yang membuat Raka menoleh menatap si anak SMP itu "Iya?"
"Kakak ganteng deh." Puji Syifa dengan tatapan malu yang membuat semua orang tertawa.
"Ganjen deh." Celetuk Keyla membuat semua tertawa
"Yeee... Terserah Syifa dong."Pantaslah Syifa memuji Raka sebab Raka terlihat sangat tampan. Kemeja merah tua yang dipadu padankan dengan slim fit berwarna cream dengan sepatu sneakers berwarna gray, membuat Raka seratus kali lipat lebih tampan.
"Udah udah di pending dulu ngobrolnya kita tiup lilin dulu." Ajak Revan. Merekapun segera kukut, kemudian menghambur untuk melihat Raka meniup lilin.
Tiup lilinnya... Tiup lilinnya... tiup lilinnya sekarang juga... sekarang...juga... sekarang juga...
Lilinpun padam dan tepukan meriah terdengar nyaring hingga diluar lapangan tenis.
Setelah acara tiup lilin, acara selanjutnya adalah makan makan, suasana hangat dan kekeluargaan begitu terasa. Mereka saling melontarkan leucon dan candaan membuat dingin malam tidak terasa sama sekali. Tak lupa mereka mengambil momen bahagia mereka dengan kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Подростковая литератураKisah cinta berujung pada friend zone yang membuat seorang Keyla hanya bisa memendam dalam dalam perasaannya yang entah sampai kapan ia bisa bertahan cinta atau persahabatan?