Happy reading, guys ❤️
🌟🌟🌟
"Karena Keyla habis insiden, maka hukuman cinderella akan di berikan kepada pangeran." Ungkap Riki dengan sedih karena insiden yang menimpa Keyla. Membuat semua orang merelakan hukuman tersebut untuk di limpahkan ke Doni. Wajah Doni yang terlihat pasrah membuat semua orang tertawa. Doni kemudian maju ketengah api unggun untuk meminum rancun.
Dalan sekali tegak Doni segera meminum jus pete dan mengkudu yang sangat dibenci kebanyakan orang. Reaksi pahit dan getir itupun keluar setelah Doni menegaknya. Tawa orang orang melihat ekpresi Doni yang lucu membuat suasana acara kembali meriah. Ditambah hukuman pangeran adalah menari sesuai permintaan penonton. Tawa semua orangpun pecah dengan tinggah dan gaya Doni menari seperti badut.
Esok paginya Keyla telah bangun dan memilih jalan pagi, meskipun kakinya masih terasa sakit. Sembari menatap langit biru yang bercampur kejinggaan, kaki gadis itupun melangkah menuju sungai di bawah. Disana dia mendapati sosok cowok yang marah padanya tadi malam. Segera Keyla menyejajarkan dirinya dengan Raka yang tengah menatap aliran air yang mengalir di bebatuan besar.
Menyadari keberadaan Keyla, membuat Raka menatap gadis itu sekilas. Keduanya masih diam, terlelap dalam keindahan alam yang terpampang nyata di hadapan keduanya. Hanya suara gemericik air dan kicauan burung mengisi hening nya suara dari kedusnya.
"Maaf." Ujar Raka memecah keheningan. Keylapun hanya bisa tersenyum dengan kepala yang menatap air. Menyembunyikan senyuman dari Raka."Maaf udah teriak." Ulang Raka dengan lengkap. Keylapun menatap wajah Raka yang jauh di atasnya.
"Iya, gue juga yang salah. Udah ngelanggar aturan. Maaf ya Ka, buat semua orang khawatir." Ujar Keyla dengan senyuman tulus yang dibalas cowok itu dengan senyuman yang lembut bagai permen kapas. dengan otomatis tangan pria itu mengacak acak rambut Keyla dengan gemas dan membuat cewek itu kesal.
"Bikin berantakan aja!" omel Keyla sembari merapikan rambutnya. Tawa merekapun pecah, pemandangan itu , tidak luput dari Kevin yang tengah berjalan menuju mereka. "Pagi!" Ucap Kevin sembari merangkul kedua sahabatnya, yang hampir saja membuat ketiganya terjatuh karena. "Yuk balik, udah mau penutupan ini." Ajak Kevin pada dua sahabatnya itu.
**
2 minggu kemudian.
Setelah menempati bangku kelas 12 empat sekawan itu sedikit demi sedikit mulai fokus untuk mempersipakan ujian nasional nantinya. Hampir seminggu terakhir Keyla merasa ada yang berbeda dari Raka, seakaan Ia menghindarinya. Dan sudah beberapa hari ini, Keyla merasa janggal dengan situasi itu, ada yang berbeda dari Raka. Tapi apa? Gadis itu tidak bisa menemukan apapun.
Siang itu Raka berpapasan dengan Keyla di ruang Konseling. "Raka.." panggil Keyla girang namun Pria itu menghindarinya. "Raka Raka.....tunggu tunggu dulu dong." Minta Keyla, dengan cepat Keyla menahan lengan Raka.
"Gue punya salah sama Lo?" Tanya Keyla penasaran. Bahkan cowok itu enggan menatap matanya. "Minggir Key. Gue mau ke kelas." Ungkap Raka dengan dingin, kemudian berjalan meninggalkan Keyla yang menatapnya penuh tanya.
Satu minggu yang lalu
"Anjing Lo." Searapah Raka sembari menerjang Arnold. Pria itu kini tengah bermain main dengannya. "Lo yang Anjing, tai!" Ujar Arnold sembari memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah kental. "Gue bilangin sekali lagi ya bangsat. Jangan berani sekali pun Lo deketin Keyla atupun Acha. Paham!" ujar Raka dengan penuh penekanan. Raka pun segera pergi meninggalkan Arnold dan gengnya. Melajukan motor dengan amarah yang memuncak, menuju rumah Acha.
"Raka." Ujar Acha terkejut melihat Raka datang malam malam di depan rumahnya. "Bisa ikut gue bentar." Minta Raka yang diiyakan olehnya. Motor Raka pun melaju menuju lapangan tenis yang jauh dari pemukiman mereka.
"Ada apa?" tanya Acha penasaran. Raka mengelurkan amplop coklat lalu di serahkan pada Acha. Melihat isi amplop itu, Acha hanya bisa terdiam dengan mata yang sudah menggenang air.
"G-gue... " belum selesai mengucapkan Raka memotongnya dengan kecewa. "Ternyata gue belum ngenal Lo sedalam itu ya Cha. Bener ini Elo?" Tanya Raka memastikan, yang hanya berbalas dengan keheningan malam. Raka tak habis pikir dengan Acha, bagaimana bisa wanita lembut baik dan pintar sepertinya melakukan hal yang tidak pernah Raka bayangkan sedikitpun.
"Ka, pliss jangan bilang sapa pun. Apalagi ayah sama ibu." Minta Acha memohon pada Raka yang hanya bisa diam mengepalkan tangannya.
Rakapun membalikkan badan menatap Acha yang sudah menangis sesenggukan "Itu udah lama pas kita masih kelas sepuluh. Dan Lo taukan keadaan gue waktu kelas sepuluh dulu." Buka Acha bercerita tentang masa masa terpuruknya dulu. Mereka berdua pun duduk di tengah lapangan tenis yang hanya ada satu pencahayaan.
Flashback
"Aku tau kamu sibuk. Tapi bukan artinya kamu kesempatan dengan cewek lain Mas." Ungkap Ala penuh penekanan ketika mereka sedang menyantap makan malam.
"Capek aku mas kamu giniin terus. Aku udah gak tahan." Ungkap Ala sembari menangis meratapi nasibnya. Mungkin mereka tidak sadar yang tersakiti tidaklah hanya mereka berdua, tetapi ada buah hati mereka yang ikut hancur. Tekanan batin Acha menjadikannya tak terkontrol. Hingga Ia bertemu Arnold, cowok yang datang seperti malaikat. Menolongnya, memberinya perhatian dan jadilah Acha yang tidak terkontrol. Minum miras, rokok pernah Acha coba semasa bersama dengan Arnold.
Itulah alasan mengapa Acha sedikit berbeda dan jauh dari Raka, Keyla dan Kevin. Namun seiring berjalannya waktu. Kedua orang tuanya telah menemukan benang merah kekusutan hubungan rumah tangga mereka. Semua benang kusut itu satu persatu terurai. Dan Acha mulai menyadari hubungannya dengan Arnold adalah salah. Gadis itu pada akhirnya memutuskan hubungannya dengan Arnold, tanpa seorang pun tau. Meskipun pada akhirnya, sering kali Arnold mengirimnya foto semasa bersama pria itu. Tapi tidak pernah terbayangkan bahwa pria brengsek itu akan melibatkan para sahabatnya.
"Selama itu, gue berjuang nemuin diri gue yang sekarang." Ujar Acha di akhir kisahnya. Mengingat masalah lampau itu hanya bisa membuatnya emosional dan kecewa pada dirinya sendiri karena melemparkan diri pada jurang pergaulan yang salah
"Dan ortu Lo gak tau ini semua? ?" tanya Raka yang mendapat anggukan lemah Acha. Kini dirinya benar benar dilema.
"Ka tolong rahasiain ini dari siapapun ya. G-Gue belum siap dengan tanggapan orang apalagi ayah sama ibuk." Ujar acha menangis sembari membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti jika semua orang tau. Setelah menenangkan Acha Raka segera mengantar Keyla pulang.***
How guys? Ternyata Acha gak sebaik dan sesuci itu..😲
What do you think?
Apa ini salah satu tugas dari mempunyai sahabat menyembunyikan aib dari sahabat kalian?
Jangan lupa komen di bawah pendapat kalian...Don't forget for vote this chapter, guys ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Novela JuvenilKisah cinta berujung pada friend zone yang membuat seorang Keyla hanya bisa memendam dalam dalam perasaannya yang entah sampai kapan ia bisa bertahan cinta atau persahabatan?