PART 1

311 13 2
                                    

"Pagi pak Jon." Sapa seorang gadis sambil membetulkan rambutnya yang sebahu untuk dikuncritnya kuda, langkahnya sangat cepat hingga tak sempat menunggu pak Jono menjawab sapaannya.

"Pagi mbak Keyla." Balas pak Jono sedikit berteriak, dia adalah penjaga gerbang sekolah, yang sangat akrab dengan Keyla.

Sesampainya di kelas ia sudah di tunggu teman temanny, wajah mereka pucat masam karena menunggu kehadiran gadis cerewet itu. "Sorry sorry Gue telat, Nih" jawabannya. Ucap Keyla dengan cengiran kikuk. Segera setelah Keyla memberikan buku tugasnya, seperti seorang peternak memberi makan ayam, mereka langsung menggerumbul berdesakan untuk menyalin jawaban Keyla.

Keyla Anjali Putri Atmaja, Pintar, cantik, crewet, manis, bertubuh tinggi sekitar 168, dengan hidung mancungnya, matanya yang indah , dan kulitnya yang kuning Langsat ditambah rambut seukuran bahu yang di ikatnya yang membuat tampilan wanita itu terlihat sangat cantik dan manis. Pasti setiap pria akan sangat mendambakannya.

***

Langkah kaki wanita paruh baya berbibir bibir tipis yang di sapunya dengan lipstick bewarna merah terang serta tatapan elang tak lupa dilemparkannya ke setiap kelas yang dilaluinya. Siswa siswi yang awalnya diluar langsung berlari masuk menuju ruang kelasnya, yang awalnya akan melangkah keluar kelas langsung balik kanan untuk kembali ke kursinya, bahkan seluruh siswa yang melihat sosok wanita tersebut lewat akan berusaha hening tanpa ada suara sedikitpun dan hebatnya wanita itu dapat membuat seluruh bulu kuduk semua siswa berdiri.

Dia adalah Bu Yuni, guru Bahasa Indonesia yang killernya minta ampun. Umurnya hampir menginjak angka 40 itu masih melajang alias jomblo tingkat akut. Kelebihannya, bisa ngomel hingga jam pelajaran nya habis, jika melihat pelanggaran. Dan buktinya adalah sekarang, beliau sedang ada jam di kelasku bukannya mengajarkan tentang materi karya ilmiah, beliau malah sibuk memberi ceramah kepada kelasku atas ulah si tengil Kelvin yang menghilang di jam pelajara bu Jomblo ini. Akibatnya kami satu kelas harus merelakan telinga kami panas atas ceramah yang tak ada henti-hentinya.

**

Teeeetttt.....

Bel istirahat berbunyi diseluruh antero sekolah, lautan siswa siswi SMA Harapan Bangsa memadati kantin sekolah yang luasnya setengah dari lapangan bola.

"What's Up guys!" laki laki berpawakan tinggi putih rambut yang rapi klimis menghapiri meja kami dengan cengiran yang lebar. Dia adalah Kevin, salah satu dari kita berlima yang paling somplak.

STOP

Gue kenalin guys. Dia Kevin, nama panjangnya Kevin Putra Hartanto. Dia bagian dari keluarga Hartanto. Pengusaha real estese yang anak cabangnya ada di beberapa kota besar di Indonesia.. Kevin itu anaknya usil, jahil, ceria, paling rame dari kita berlima, dan juga dia menjadi pencair ketika salah satu dari kami memanas. Kevin punya tinggi 175 (lumayan bukan) dan berat 55 kg. aku tahu karena satu bulan yang lalu kita cek tinggi dan berat badan. Meskipun Kevin dari keluarga yang melampaui mampu, dia gak sambong, bahkan di sekolah hanya sedikit yang tahu kalo dia anak orang kaya. Dan ini nih yang bikin gue bangga sama tuh anak meskipun sering bikin gue kesel sampek ke ubun-ubun.

PLAY

"Dari mana aja Lo?" tanyaku pada Kevin dengan sinis. "Tau gak, kuping satu kelas udah panas ndengerin ocehannya bu Yuni, gara gara Lo ngilang pas jamnya, lagian pagi pagi Lo ngilang kemana sih?" Timpal Ku lagi

masih dengan ketus, Kevin yang mendengar ocehan ku hanya bertingkah menutup kedua telinganya kemudian duduk di kursi yang berada di sampingku. "Lihat Raka main." Jawabnya santai kemudian menyeruput jus alpukat ku hingga setengah gelas." Ih Kevin !" Teriakku kemudian memukuli pundaknya dengan kesal.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang