PART 12

41 5 3
                                    

"Gue sebenernya.." Ucapan menggantung itu membuat desiran hebat dalam dada wanita itu bahkan untuk menelan air ludahnya sendiri terasa berat.

Mata Rakapun menelisik jauh ke dalam bola mata wanita itu. "Gue suka sama Lo." Ujar Raka dalam hatinya. Namun diurungkannya.

"Gue sebenernya belum makan." Pada akhirnya, Raka hanya bisa menyembunyikan perasaannya.

"Bodoh.." Respon Keyla sambil menghempaskan genggaman tangan Raka pada dirinya. Ada sedikit rasa kesal di dalam hatinya. entah kenapa dia mengharapkan sebuah kalimat yang jelas jelas tidak akan pernah Raka ungkapkan padanya.

"Yuk pulang, terus isi perut karet Lo itu." Keylapun berjalan mendahulu Raka. Sedangkan pria itu memukul kepalanya sendiri dengan kesal.

**

Setiap sekolah pastinya memiliki tradisi yang berbeda beda tak kercuali SMA Harapan Bangsa. Setiap kenaikan kelas dua belas di adakan camping angkatan sebelum study tour nantinya. Acara ini bertujuan untuk mengeratkan bersaudaraan satu angkatan terlebih lagi setelah ini. Mereka harus berjuang di ujian nasional nantinya. Persiapan camping ini sudah di adakan seminggu sebelum kegiatan berlangsung. Hari ini adalah hari keberangkatan mereka semua.

Sekitar enam bis pariwisata berkapasitas lima puluh sembilan mengangkut kurang lebih tiga ratuus lebih siswa siswi Harapan Bangsa. Selama perjalanan menuju Batu, sorak sorak dan nyanyian siswa angkatan ke lima puluh satu itu terdengar nyaring dalam masing masing bus. Tak sedikit siswa membawa alat musik seperti gitar dan drum duduk di bawa untuk mengisi camping dua hari satu malam itu. Secara serentak dan terorganisir mereka saling bahu membahu mendirikan tenda dan sebagian mempersiapkan api unggun dan mempersiapkan sound system dan alat alat pendukung acara lainnya.

"Key, tolong bantuin ini." Minta Sela teman sekelasnya. Ketika melihat Keyla baru saja datang. Dengan cekatan Keyla segera membantu membuat tenda untuk teman sekelompok nya. Setelah selesai mendirikan tenda mereka semua menikmati waktu luang dengan bercanda, bernyanyi dan sebagian menyempatkan untuk mengabadikan momen mereka bersama teman temannya. Tak kecuali Keyla dan dkk. Mereka tengah menyusuri hutan menuju sungai dekat tempat mereka berkemah.

Sesampainya di sungai berbatu, mereka mengabadikan keindahan alam di depan mata mereka. Udara sore yang semakin dingin membuat empat sekawan itu kembali ke permekahan untuk mengikuti aktivitas camping mereka.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang