PART 2

99 11 2
                                    

Jangan lupa vote guyss
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

KEYLA POV

"Ky Keyla.. Tunggu!" teriak sesorang jauh di belakangku. Mungkin karena keadaan lorong orang orang berbondong bondong menuju kantin sekolah. Segera aku berhenti dan berbalik mencari seseorang yang sejak tadi meneriaki namaku. Setelah menunggu beberapa saat, terlihat Bayu kini tengah meminta jalan dari anak anak di depannya

"Ikut Gue sekarang ke UKS." Ucap Bayu tegang, tanpa menungggu aba aba segera aku berlari melewati anak anak yang tengah berjalan menuju kantin.

Setelah beberapa saat berlari dan melewati beberapa lorong kelas, akhirnya aku tiba di UKS yang sudah ramai dipenuhi anak Basket.

"permisi!" ucapku dingin lalu segera menghampiri kasur pasien.

"Lo tuh ya! "ucapku marah kemudian memukul lengan Raka dengan keras. Raka sedang berbaring hanya bisa meringis kesakitan Aww sakit Key! pekik Raka mantap.

"Udah Key, Raka masih sakit. "Tangan Kevin tengah menahan tanganku yang sudah siap mendarat kembali ke lengan berotot milik Raka.

"Mending Lo bersihin dari pada ngomel. "Perintah Raka sambil menunjukkan lengannya yang tengah mengeluarkan darah.

Aku hanya menatapnya kesal, sebenarnya lukanya tidak begitu parah hanya saja Raka termasuk dalam list cowok ganteng yang hampir punah keberadaannya sehingga banyak orang terutama kaum hawa yang sangat mencemaskan keadaanya

"Aw... pelan pelan Key." Rintih Raka ketika aku memerikan alcohol untuk membersihkan lukanya. Kalian harus tahu, sebenarnya aku adalah ketua dari ekstra PMR. Membanggakan? Of course itu sangat membanggakan. Dikirimkan menjadi anggota kontingen perwakilan daerah di tingkat provisi pasti bagi siapapun itu akan terselip rasa bangga.

"Lebay. Tahan dikit napa!" sentakku padanya, yang haya di balas rintihan yang sedikit lirih.

Teeett...

Suara bel pertanda masuk sudah berbunyi seketika para kaum hawa segera berhamburan untuk masuk ke dalam kelas mereka masing masing.

"Eh Kev Lo masuk aja biar gue yang temenin Raka." Ucapku sambil memberikan betadin pada luka Raka.

"Terus Lo gimana?" Tanya Kevin cemas.

"Nanti Gue nyusul kalau nih luka udah gue beresin." Ucapku mantap kemudian berpaling menghadap luka Raka kembali.
"Oh.. Okay Gue balik dulu. Bye."pamit Kevin lalu berlalu menuju kelas yang letaknya di lantai dua.

"Kok bisa sih luka segala?" tanyaku sambil memberikan sentuhan akhir pada luka Raka dengan menggunakan plester.

Raka kemudian memperaiki posisinya untuk duduk. "Ya biasalah kalau main basket gimana? Pasti bakal sikut sikutan."
"kayak gitu kok sukak. Yaudah gue balik ke kelas dulu." Ucapku sambil mengambil anti septik yang secukupnya lalu aku usapkan pada tanganku.

"Yaudah ati ati." Ucap Raka padaku yang kubalas anggukan kecil. Beberapa langkah baru aku lakukan, Raka memanggilku kembali, dengan Reflek aku menoleh padanya lalu berkata "Makasih" kubalas dengan senyuman lalu segera pergi menuju ke kelasku.

**

"Assalamualaikum" salam seseorang, segera aku bukakan pintu rumah

"Tante Dewi. Masuk Te." Ajakku pada ibu sahabatku ini.

"Bentar Te, Keyla panggilain Mama." Ucapku lalu berlalu menuju dapur. Kulihat Mama sedang memasak untuk makan malam kami.

"Ma dicariin tante Dewi." Ucapku

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang