Do your best, setelahnya serahkan semua kapada Allah.
-Razkan Alif Alhisyam-
____
Kicau burung mulai terdengar di sekeliling rumah, berbunyi saling bersahutan tanpa henti. Hembusan angin membuat pohon bergerak menimbulkan bunyi. Tirai putih yang menutupi jendela, kini tersibak angin, membuat sinar matahari dapat masuk sempurna ke ruangan tempatku berada saat ini. Cuaca hari ini begitu cerah, matahari bersinar terang, dan langit tampak berwarna biru.
Sungguh pagi yang benar-benar berbeda bagiku. Suara Alarm yang biasa membangunkanku di Amerika, kini sudah berganti. Sekarang, bukan lagi dering alarm yang membangunkanku dari tidurku, melainkan suara Adzan Shubuh yang senantiasa membuatku rindu.
Kini jam digitalku menunjukkan pukul enam kurang lima belas menit, masih kepagian untuk pergi ke kantor. Aku menatap pantulan tubuhku di cermin sambil sesekali merapikan dasi di leherku yang terlihat miring. Hari ini adalah hari pertamaku bekerja sebagai Manajer Perencanaan di Perusahaan Abi. Perusahaan Property yang Abi rintis bersama dengan Kakekku. Awalnya, Bang Kevinlah yang memegang jabatan ini. Tapi sekarang pria itu sudah dipindah tugaskan oleh Abi ke divisi lain.
Sudah seminggu semenjak kepulanganku dari Amerika. Bang Kevin sudah mengajakku berkeliling kota dan mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Ia juga mengajakku untuk berkeliling gedung perusahaan yang akan menjadi tempatku bekerja hari ini. Aku yang seperti orang asing disinipun hanya bisa menurut kemanapun Bang Kevin membawaku pergi.
Ponselku berdering. Aku bergegas membuka ponselku yang bergetar di atas nakas.
Bang Kevin.
Aku segera menggeser panel hijau dan mendekatkan ponsel ke telinga.
"Halo, Assalamualaikum," ucapku saat mendapati Bang Kevin tak kunjung bicara.
"Waalaikumsalam, how are you?"
"Baik, ada apa?" tanyaku tak ingin berbasa-basi.
"Are you ready?" ucap Bang Kevin bersemangat.
"Ready for what?" godaku pura-pura tak tahu. Aku tahu, pasti dia bertanya apakah aku siap untuk bekerja hari ini.
"Your new job, Razkan." Nah kan, aku benar.
"Oh, that's not a big thing," jawabku sambil terkekeh kecil di akhir kalimat.
"Jangan meremehkan, I think that's a big thing for you!" peringat Bang Kevin padaku dengan nada yang sedikit tegas.
"Engga, aku nggak meremehkan. Memangnya aku harus memberi respon yang bagaimana?" tanyaku sambil bergerak mendekati jendela, menghirup udara segar dan menatap dedaunan hijau dari pohon-pohon yang ada di pekarangan rumahku.
Menikmati udara pagi dan hawa sejuk memang sangat bermanfaat bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Di kota padat dengan tingkat polusi udara yang tinggi, udara bersih pagi hari merupakan salah satu anugrah. Udara pagi yang di hirup dapat meningkatkan sistem imun, dan meningkatkan fungsi otak. Brain is a important organ bagi manusia, otak adalah control sistem tubuh. Udara yang kita hirup akan melancarkan fungsi peredaran darah, dengan oksigen yang mengalir lancar ke otak itulah otak akan berfungsi maksimal. Melakukan deep breathe setiap pagi juga berdampak bagi psikologisku, moodku menjadi lebih baik, aku lebih semangat dan prodiktivitasku cenderung meningkat.
"Ya kalau orang normal sih pasti deg degan, was-was, atau mungkin malah sangat bersemangat. Inget lho, ini hari pertama kamu kerja!"
"I know that!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALASAN AKU MEMILIHMU
AléatoireSetelah kepulanganku dari Amerika, banyak orang yang bilang bahwa aku berubah. Aku sejak dulu memang sudah pendiam, kini menjadi lebih pendiam dan dingin. Hingga aku bertemu seorang wanita yang berhasil membuat hidupku lebih berekspresi, dia yang me...