[23] |formation stone|

603 105 82
                                    

SUMMER TRIANGLE
- formation stone -

Dari atas awan Ravian dan Gimy bisa menyaksikan sendiri, bagaimana kehidupan di distrik gunung mati.

Bagai rumah usang, dan berdebu. Tak ada kehijauan sejauh mata memandang, hanya ada tumbuhan kaktus yang menjadi cocok tanam mereka. Tanah di sana benar-benar berpasir dan penuh bebatuan. Rumahpun dibangun dari undakan batu hitam.

Ketika musim dingin seperti sekarang, mereka hanya membuat api kecil di tengah hunian, membakar batang kaktus untuk dijadikan makanan.

"Kasihan mereka." Lirih Gimyandra.

"Gim," Ravian dari atas sana memanggil.
"Akan gue lelehin segumpal awan di sana, tolong lo kendaliin airnya untuk menghujani penduduk Major. Tapi sebelum itu, biar gue hangatin distrik itu dulu."

Gimyandra mengangguk setuju. Dengan sulur cayaha yang ditariknya dari pendar mentari, Ravian melelehkan gumpalan es yang ada di distrik major, sontak hal itu membuat para penduduk keluar dari persembunyiaan. Mereka menatap ke langit, dan berseru takjub kemudian.

"Lihat! itu para rare klan!!

"Summer Triangle akan dibuat!!"

"Musim panas dan kebebasan akan datang!!"

"Hidup Lyra! Hidup Aquila, Hidup Cygnus!!"

Seruan itu terdengar dari bawah sana, membuat Vega dan Arjuna terheran. Dan mereka segera menyadarinya, kala hujan air menerpa sekitaran mereka.

"Mbak aku ingin bantu!" ujar Arjuna.

"Simpan tenagamu Jun, kau masih dalam pemulihan."

"Tapi Kak Ravian juga,"

"Dia Aquila, lebih kuat dari seorang Lyra."

Perjalanan mereka pun berlanjut, menyusuri daerah-daerah pedalaman yang jarang diketahui orang. Hanya penduduk majorlah yang paham rute menuju Batu formasi Summer Triangle.

SUMMER TRIANGLE
- formation stone -

"KAK ANDHARA! ... SIRIUS!! ... REGULUS!! ... DI MANA KALIAN?!!"
Yogi terus mengeluarkan tenaga untuk mendapatkan titik temu ketiga temannya berada.

Setelah menginjakkan kaki di hydra cotan, pemuda orion itu segera membabat habis para ular yang tersisa, berbekal witchcraft dan emosi yang meletup-letup.

Sekarang ini, ia sedang berada di bekas pertempuran utama, terlihat dari banyaknya bangkai berserak. Mual rasanya Yogi melihat organ tubuh itu berceceran di sana sini.

Relo -serigala Andhara- menggonggong. Ya hanya gonggongan yang mampu Yogi dengar. Karena selain tuannya dan Lyra, tak da yang bisa memahami bahasa para hewan itu.

Yogi melangkah cepat mengikuti arah Relo berlari. Ke sebuah terowongan suram.
Dari dalam sana, Yogi melihat Amba -singa Regulus- itu menyeret tubuh tuannya untuk keluar lorong. Di belakangnya ada Andhara yang memapah sang adik dengan membungkuk.

"Yogi, tutuplah luka Regulus, si dungu itu sudah banyak kehilangan darah!" titah Andhara.

Dan Yogi segera melaksanakan perintah.

"Di mana Gimy?" tanya Yogi.

"Dia tidak ada di sini. Firasatku mengatakan kalau anak itu berhasil kabur." Jawab Andhara

Yogi sependapat, karena dalam perjalanan menuju hydra cotan tadi, ia sempat melihat sekelebat bayangan angsa putih di langit.

"Lalu, apa kalian berhasil membinasakan Czar hydra?"

SUMMER TRIANGLE [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang