[26] |summer|

596 106 113
                                    

SUMMER TRIANGLE
- summer -

Sembilan kepala ular hydra itu melengkingkan teriaknya, saat Ravian memutuskan ekornya dengan cambuk cahaya. Gimyandra, Cygnies dan Aigelnya berhasil terbebas.

"Gim, hey!!"

Gimy masih lemas, dia mengangguk pelan sebagai respon untuk Ravian.

"Rav!" Gimy berusaha memperingati Ravian akan keberadaan hydra yang siap menerjangnya.

GRAKKK
Dua serigala besar datang, mengoyak tubuh ular besar itu. Tak lam setelahnya, Amba si singa putih itu pun ikut bergulat dengan ular hydra.

"Ravian! Gimyy!!"
Sirius yang memapah Regulus itu berjalan cepat menuju Ravian dan Gimy.

"Vega! Arjuna!"
Yogi dan Andhara menghampiri Vega dengan Arjuna yang terkulai di pangkuannya.

"Kalian tidak apa?" Sirius bertanya.

"Aku baik, tunggu, Paman terluka?"

"Hanya luka kecil Vi? Jangan khawatir."

"Gim kau baik?"

"Iya."

"Paman tolong jaga Gimy sebentar, Binrang tolong bantu Victory menghadapi Arda. Aku akan ke puncak batu formasi untuk menyelamatka Arjuna dan Summer Triangle."
Baik Sirius maupun Regulus, keduaya mengangguk.

"Gim, bersiaplah dengan Cygniesmu. Waktu kita tidak banyak."
Setelah berpesan kepada Gimy, Ravian langsung naik ke punggung Aigelnya, mengajak elang itu terbang ke batu formasinya.

"KAK ANDHARA!!! KAK YOGI!! AYO BANTU VICTORY.. BIAR ARJUNA BERSAMA VEGA!!" pekik Sirius.

Andhara mengerti permintaan Sirius, setelah dia melihat adik Avinya terbang bersama Aigel di angkasa.

"Tuan, apa tuan yakin bisa menyelamatkan Arjuna?" Si Aigel bertanya.

"Lyra tidak akan bisa menolak soul Aquila."

"Tuan!!"

"Jangan khawatir, kau lihat kan, aku masih segae bugar." Senyum kotak itu terpancar seiring cahaya matahari menyiram wajah tampan Ravian.

"Yang kulihat sebaliknya."

"Lebih tinggi Aigel!!" Seru Ravian.

Aigel mengepakkan sayapnya lebih kuat, menerobos gumulan awan hitam, hingga sampai di atas lapisan langit ke enam. Di sini, matahari tampak bulat keemasan. Indah sekali.

Ravian segera berdiri, mengacungkan tangannya pada matahari.

Sinar kuning keemasan merambat di udara, melesat cepat ke dalam genggaman Ravian. Sulur-sulur itu terus melekat, bertambah semakin banyak, hingga melingkupi seluruh tubuh Ravian dan Aigelnya.

"SEKARANG AIGEL!!"

Atas perintah dari tuannya, Elang raksasa itu mengepakkan sayapnya dengan hentakan terkuat. Seketika terjadilah ledakan cahaya yang super dahsyat. Melenyapkan ular-ular yang terkandung di dalam awan hitam.

Kepakan kedua dari sayap Aigel, menyemburkan cahaya yang merambat ke seluruh penjuru Epoxiyez. Melenyapkan segala bentuk kegelapan yang mengukung Epoxiyez, dan membebaskan tabir penguncian distrik gunung mati.

Kepakan ketiga dari sayap Aigel, mencuatkan sulur-sulur cahaya. Satu berwarna merah terang yang menerjang tepat ke arah Alpharda dan menembus jantung putra hydra tersebut.

Satu bulir air berkilau, mengalir dari mata pejam Ravian, bersamaan dengan lengking teriakkan dari sahabatnya.
Sarayu lembut menerpa wajah Ravian di ketinggian awan, membisikkan seuntai kalimat yang ingin disampaikan oleh sang teman.

SUMMER TRIANGLE [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang