[27] |triangle|

667 100 84
                                    

SUMMER TRIANGLE
- triangle -

Sudah dua hari ini, semenjak Canis Cotan –pusat istana gugusan major— kembali diaktifkan, banyak rakyat datang berkunjung sekadar menemui calon raja baru mereka, yang sebentar lagi akan naik tahta. Siapa lagi kalau bukan si tampan, Andhara Majoradjin.

Calon raja major itu sejak kemarin sibuk mengurusi ini itu, berkujung ke sana-ke mari, memastikan pembangunan di gugusan Major dilaksanakan dengan benar.

Sirius, sang perdana menteri yang disahkan lebih dulu dari Andhara itu, juga sangat sibuk mengatur tatanan baru pemerintah, harinya dihabiskan dengan berada di perpustakaan lama major, guna mempelajari dan merombak kembali tatanan undang-undang untuk masa pemerintahan kakaknya.

Yogi dan Vega, sehari yang lalu sudah kembali ke Orion Cotan bersama wanita paruh baya, ibunda Vega. Hari ini, tepatnya pagi tadi, Yogi resmi naik tahta menjadi penguasa tunggal Gugusan Ursa.

Rakyat dengan suka cita menyambut raja baru mereka. Dan wanita yang menjadi penjaga perpustakaan waktu itu, kabarnya menghilang dan tak pernah lagi terlihat di perpustakaan.

Untuk Sun Regulus, lelaki klan Leo ini memilih kembali ke Gugusan minor untuk melakukan hari pembersihan di Hydra Cotan.

Ya, tahta Gugusan Minor untuk sementara berpangku pada Sun Regulus, sebab Victory belum siap untuk dibebani tanggung jawab sebesar itu.

Katanya ia masih butuh banyak belajar, terlebih anak itu juga masih terlalu muda untuk menduduki tahta seorang raja.

"Kamu yakin ingin kembali ke Hydra cotan?"

Si manis menatap yang lebih tua, dengan mantab ia mengangguk, diiringi senyum bunny kelincinya.

"Kenapa tidak di sini saja sih? Kan banyak temannya, ada Arjuna, Bang Gimy, Czar Andhara, Kak Sirius, Mola, Relo, Cygnies dan belum lagi ada anak-anak kecil yang sering berkunjung ke sini."

"Karena di sini banyak temannya, makanya aku ingin kembali ke hydra, Kak. Kasihan paman Sun, pasti kesepian. Masa iya, setiap hari dia Cuma ngomong sama singa."

Ujaran yang lebih muda, membuat si Aquila terkekeh dan memukul pelan punggung sang adik nakalnya, Victory hydra.

Sejak peristiwa summer triangle waktu itu, Victory benar-benar berubah. Ia tak lagi bertingkah maupun berbicara kasar pada orang lain. Apalagi pada Ravian, anak itu menunjukkan sikap manis pada kakak Aquilanya.

"Di sana banyak sekali kenangan masa lalu. Apa kamu tidak mau di sini saja, mencoba hal-hal baru?"

"Kak, kalau aku terus di sini dan enggan pergi ke hydra. Lalu bagaimana aku tahu seluk beluk rakyat dan system pemerintahan baru di sana.

--Satu lagi, aku tahu Kak Ravi khawatir kan, kalau aku down di sana. Tenang Kak, aku udah persiapkan mental kok. Aku udah janji bakalan damai sama masa lalu aku. Jadi kak Ravi gak perlu khawatir lagi ya."

Ravian tersenyum lembut seperti biasanya.

"Kamu sudah dewasa sekarang."

"Dari dulu kali Kak!"

Ravian memperhatikan Victory yang merapikan sisa pakaiannya ke dalam ko[per sedang.

"Kapan kamu berangkat?"

"Eum ... mungkin besok malam."

Ravian mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia kembali memperhatikan Victory.

Pemuda itu selesai meletakkan kopernya di sisi ranjang. Lalu kembali duduk di samping Ravian. Ia menunduk, dengan raut muka sedkit suram.

"Kenapa? Ada yang mengganggu pikiranmu?"

SUMMER TRIANGLE [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang