[17] |binrang|

640 118 57
                                    

bacanya pelan-pelan. takut keselek.
terima kasih untuk 31 vote dan banyak komen kemarin. 💜

SUMMER TRIANGLE
- binrang -

BLARR

Api Andhara terpental jauh ke sisi lembah, setelah api biru datang menabrak witchcraftnya.

"Siapa yang menggangguku?!!"

"Aku."

Binrang muncul dari balik kabut keabadian. Dia menghampiri Ravian yang merintih kesakitan dalam kukungan dahan pohon.

"Vi, kau dengar aku?"
Binrang menarik-narik jari Ravian. Tapi anak itu tidak juga menyahut, dia terus bergumam tidak jelas dalam pejam matanya.

"Avi!!"

"Tidak usah ikut campur urusanku orang asing!! Atau kulenyapkan kau sekalian!!"

Binrang berdecih.
"Orang asing?! Ck. Kau benar-benar gila!!"

"Apa katamu?!!" Andhara murka.

Dengan wicthcraftnya, Binrang memerintahkan pohon itu terangkat, melepas Ravian dari jerat.

Satu kali serangan tak terduga, Binrang lemparkan pada Andhara, dan itu sukses membuat pemuda canis terpental jauh ke belakang.

"Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya. Kaulah yang akan menyesal Andhara!!" ujarnya dengan gemelutuk gigi penuh emosi.

Binrang segera membalik Ravian, mengangkat pemuda itu dalam gendongannya.

"Vi, maafkan kebodohan Andhara." gumam Binrang.

SUMMER TRIANGLE
- binrang -

Terlambat satu menit saja, mungkin Arjuna tidak akan kembali pada Yogi. Beruntung lelaki itu datang tepat waktu. Ia segera mengendalikan proton elektron yang ada dalam setiap sel darah Arjuna untuk mendesak venom keluar.

Vega dan Regulus ketar-ketir dibuatnya, hingga menit kesebelas, darah hitam pekat termuntahkan dari mulut Arjuna, tak lama setelahnya tubuh lyra itu tak lagi meronta-ronta.

"Venomnya berhasil keluar," ujar Yogi kepada istrinya dan Regulus.

Vega menghela napas lega. Ia pun mendekat, duduk di pinggiran ranjang menggantikan Yogi yang berpindah tempat.

"Dek, pasti sakit kan. Istirahat dulu ya, biar wichtcraft Lyramu menyembuhkan kerusakan jaringannya sendiri," tutur Vega, lalu dikecupnya kening Arjuna.

"Kenapa gubuk ini terlihat berantakan sekali? Siapa yang mengobrak-abrikkannya?" tanya Yogi, ketika melihat dinding gubuk yang berlubang tak beraturan dan pintunya yang roboh.

Sun Regulus sendiri bingung. Dia berniat keluar untuk mengecek keadaan sekitar, sekaligus mencari keberadaan Andhara.

Namun saat dia hendak keluar. Seorang pria asing datang tergopoh-gopoh dengan menggendong pemuda yang tampak familiar di matanya.

"MINGGIR!!" bentaknya, membuat Sun Regulus melipir ke dinding, membiarkan lelaki bertopeng itu masuk melewati dirinya.

Sun Regulus sekilas melihat wajah dari si pemuda yang terkulai di gendongan lelaki itu.

"Ravian," ujarnya lantas membuntuti si pria bertopeng.

Binrang membaringkan Ravian tepat di samping Arjuna. Tindakan lelaki asing itu membuat Vega maupun Yogi terheran.

Terlebih luka menganga di kedua kaki Ravian, bekas tusukan dahan runcing itu masih mengeluarkan darah segar.

"Apa yang terjadi pada Ravian?" tanya Regulus panik.

SUMMER TRIANGLE [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang