𝔻𝕆ℕ'𝕋 𝕃𝕀𝕂𝔼 𝔻𝕆ℕ'𝕋 ℝ𝔼𝔸𝔻
ⓃⓄ ⓅⓁⒶⒼⒾⒶⓉ‼️•••𝔴𝔦𝔰𝔱𝔣𝔲𝔩•••
"Junkyu!"
Wonyoung melangkahkan kakinya, bergegas menghampiri pemuda manis yang dipanggilnya sedari tadi. "Junkyu berhenti!! Hei! Tunggu akuuu!" serunya sedikit keras ketika melihat Junkyu—sang sahabat—yang bukannya berhenti, justru malah berjalan semakin cepat.
Gadis cantik itu lantas berlari, dan dengan gesit menarik bagian belakang kerah kemeja pemuda bermarga Kim tersebut. "Aish, Junkyu-ya! Aku memanggilmu sedari tadi, kenapa tidak menungguku, huh!" sungutnya kesal seraya membalikkan tubuh sang sahabat.
Junkyu tersentak, netranya tampak melotot lucu. Namun, tak lama setelahnya berujar dengan panik, "A-ah ma-maaf Wony, aku sedang buru-buru saat ini, sungguh!" ujarnya cepat sembari melepaskan cengkeraman tangan sang gadis cantik.
Wonyoung seketika mengernyit, dahinya tampak mengerut samar, "Memangnya kau mau ke mana? Kenapa buru-buru sekali sih?" tanyanya heran.
Junkyu menghela napas, lantas berujar, "Aku harus ke tempat kerja sekarang juga," katanya memberitahu. Pemuda manis itu kemudian melirik jam tangannya. Sesaat setelahnya, netranya seketika melebar. "Wony aku pergi dulu ya, ma—"
"Loh, bukannya hari ini kau libur?" potong Wonyoung cepat.
"Ah itu, Jaemin sakit, jadi aku harus menggantikannya—Maaf, aku duluan ya Wony. Sampai jumpa!" jelas Junkyu terburu-buru seraya berpamitan pada sang sahabat.
Pemuda manis itu kemudian melesat pergi, meninggalkan Wonyoung yang hanya bisa tercenung, menatap miris punggung sahabat baiknya yang kian menjauh. "Padahal, harusnya hari ini dia bisa istirahat,"–menghela napas–"Junkyuku yang malang ...," ujarnya kasihan.
---☞♡☜---
Junkyu baru saja tiba di depan kafe tempatnya bekerja—Treasure Cafe. Tanpa membuang waktu, pemuda manis itu lantas bergegas membuka pintu yang ada di hadapannya.
Ting
Pintu terbuka, menampakkan situasi kafe yang tengah dalam keadaan sepi, nyaris tak ada pelanggan sama sekali. Kemudian, netra Junkyu mengedar, terlihat sibuk mencari sesuatu atau mungkin lebih tepatnya seseorang. Tak lama setelahnya, pandangannya nampak terfokus pada satu titik. "Ah! Di situ ternyata!" ucapnya dalam hati.
Tanpa basa-basi, pemuda manis itu segera melangkahkan kakinya ke sudut ruangan sebelah kanan—tempat pemesanan sekaligus meja kasir berada—berniat menghampiri seseorang yang dicarinya sedari tadi.
"Hyung," panggilnya seraya menepuk pelan pundak lebar seorang lelaki tampan yang terlihat tengah sibuk dengan ponselnya.
Lelaki tampan itu terkesiap, lantas mendongak, sesaat setelahnya berseru, "Loh?! Junkyu? Kapan kau datang? Kenapa aku tidak sadar?" tanyanya kaget.
Junkyu mendengus ketika mendengar pertanyaan tersebut. "Jaehyuk-Hyung terlalu sibuk main game cacing, sampai tidak sadar dengan kedatanganku," ungkapnya geli.
Jaehyuk—sang bos—hanya terkekeh kecil sembari menaruh ponselnya ke atas meja. "Iya haha, habisnya aku ketagihan main game ini," akunya jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡɪsᴛғᴜʟ
Romance[ᴊᴜɴᴋʏᴜ ꜰᴛ. ʜᴀʀᴜᴛᴏ, ᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ, ᴊɪʜᴏᴏɴ] "𝒀𝒐𝒖𝒓 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔 𝒂𝒓𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒍𝒂𝒗𝒆𝒔 𝒕𝒐 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕𝒔, 𝒂𝒏𝒅 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒍𝒂𝒗𝒆 𝒕𝒐 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔." - 𝑬𝒍𝒊𝒛𝒂𝒃𝒆𝒕𝒉 𝑮𝒊𝒍𝒃𝒆𝒓𝒕 🔞𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶�...