𝔻𝕆ℕ'𝕋 𝕃𝕀𝕂𝔼 𝔻𝕆ℕ'𝕋 ℝ𝔼𝔸𝔻
ⓃⓄ ⓅⓁⒶⒼⒾⒶⓉ‼️•••𝔴𝔦𝔰𝔱𝔣𝔲𝔩•••
"Hamada Asahi?"
Yang dipanggil hanya diam, sibuk memandang dingin pria tinggi di hadapannya. Wajah manis itu berubah malas, lalu seketika melengos begitu saja.
"Kau tidak berniat mengetahui namaku?"
"...."
"Ah, baguslah. Sepertinya kau juga tak menginginkan hal ini."
Mendengar kalimat pria itu, Asahi seketika menoleh. Kemudian menaikkan sebelah alisnya, mencoba mencerna maksud dari pria tampan di hadapannya.
"Aku lega, ternyata kau juga tak menginginkan perjodohan ini."
Namun, begitu mendengar satu kalimat aneh dari pria pilihan orang tuanya, netra pemuda Jepang itu seketika membola. Tak lama, mulai menatap mata tajam pria tersebut dengan begitu fokus.
"Apa? Tebakanku benar, bukan?"
Asahi refleks mengangguk, terlihat tak menyangkal pernyataan pria tampan itu. Pemuda manis itu lantas menopang dagu. Dahinya kemudian mengerut samar, terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Jadi ... kau juga tidak menginginkan perjodohan ini?" tanyanya dengan nada rendah setelah sekian lama hanya diam.
Namun, pria di hadapan Asahi hanya terkekeh dingin, tampak tak berniat menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi walau pun begitu, sang pemuda manis sepertinya terlihat tak begitu peduli akan tanggapan menyebalkan itu.
"Apa alasanmu?"
Pria tampan itu sejenak terdiam. Tak lama setelahnya, sebuah senyum kecil yang tak pernah disangka Asahi, seketika muncul di wajah tegas itu.
"Hn, aku sudah memiliki pilihanku sendiri," ujar si pria tinggi dengan begitu absolut.
Asahi yang mendengar penjelasan pria itu, berangsur melengkungkan sebuah senyuman lega-yang sejujurnya terlihat begitu manis. Ia yang jarang tersenyum, tiba-tiba entah mengapa merasa sangat senang. Hingga tanpa sadar, pemuda manis itu pun menampilkan senyuman langkanya pada orang yang tak begitu dikenalnya.
Benar-benar kejadian yang patut diabadikan. Itulah kata yang akan diucapkan oleh Son Dongpyo, jika pemuda ceria itu sampai melihat tingkah tak biasa sahabat baiknya saat ini.
"Bagus. Aku juga tak ingin menikah denganmu," ujar Asahi tanpa rasa bersalah, yang hanya mendapatkan dengusan sinis dari pria di hadapannya.
"Hn. Jadi bagaimana?"
Dahi pemuda manis itu mengerut, terlihat bingung dengan maksud dari perkataan pria tinggi tersebut. "Apanya yang bagaimana?" tanyanya dengan raut wajah aneh.
"Kau dan aku sama sekali tak berminat dengan perjodohan ini-ck! Tapi aku tak bisa menolak permintaan ayahku yang sangat keras kepala. Jadi maksudku ... bisakah kau saja yang berbicara pada orang tuamu dan katakan-katakan bahwa kau menolak perjodohan ini."
Asahi refleks mencibir, sedikit kesal dengan perkataan pria tampan di hadapannya. Pemuda manis itu kemudian bersedekap dada, lalu menghela napas singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡɪsᴛғᴜʟ
Romance[ᴊᴜɴᴋʏᴜ ꜰᴛ. ʜᴀʀᴜᴛᴏ, ᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ, ᴊɪʜᴏᴏɴ] "𝒀𝒐𝒖𝒓 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔 𝒂𝒓𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒍𝒂𝒗𝒆𝒔 𝒕𝒐 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕𝒔, 𝒂𝒏𝒅 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒍𝒂𝒗𝒆 𝒕𝒐 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔." - 𝑬𝒍𝒊𝒛𝒂𝒃𝒆𝒕𝒉 𝑮𝒊𝒍𝒃𝒆𝒓𝒕 🔞𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶�...