Chapter 1

4.2K 192 28
                                    

"Tidak ayah, Jangan sakiti Jeno." Seorang lelaki bersungkur kaki ayah nya. Ayah tersebut menatap jaemin dengan marah apalagi mengetahui anak nya mempunyai hubungan dengan raya jelata, itu membuat tata keluarga turun

"Bangun lah na, kau tidak perlu membela nya, Dia harus hukum mati." Jawab ayah jaemin dengan nada tegas membuat jaemin mengeleng kepala dia menangis lagi sedangkan ibu nya sedang menahan tanggisannya melihat kodisi anak nya

"Jangan ayah, ini salah Nana. Nana yang mulai mencintai Jeno, lepaskan Jeno ayah, Nana cinta Jeno, ayah!" Tangisan jaemin yang bawah kaki ayah nya. Ayah jaemin menghempaskan kaki jaemin sampai jatuh. Ibu jaemin mendekati dan membantu anak banggun

"Ibu, jeno-ini salah Nana. Nana mulai mencintai Jeno tolong jangan sakiti Jeno, " Isakan tangisan jaemin dalam pelukan ibu, ibu sudah tahu hubungan anak dengan Jeno ibu tidak masalah tapi ayah tak akan terima karena akan tetap mementingkan tata kerajaan nya .

•••

Ayah jaemin masuk dalam penjara ada seorang yang dalam penjara sudah penuh luka sedang tersungkur bahwa Ayah jaemin mendekati nya jongkok depan pengawal berada belakang ayah jaemin bahwa jaemin adalah seorang anak raja tangan ayah jaemin menceram rahang pipi Jeno

"Kau kasih apa kepada anak ku?" Tanya sinis ayah jaemin dengan menatap remeh Jeno yang sudah banyak terluka

"M-maksud raja?"

"Kau berikan apa pada anak ku? Sampai dia berani melawan dan bersungkur kaki ku. Kau tahu? Bahwa kau tak layak menjadi anggota keluarga ku. Kau hanya rakyat biasa hanya minta makan kepada kerajaan ku." Setelah berkata tersebut ayah jaemin bangun dan menendang perut jeno

"Aku bisa melepaskan mu! Asal kau pergi dalam kehidupan anak ku, Aku bisa mengirim mu Negeri sana." Ayah jaemin memandangi Jeno dengan marah beberapa langkah ayah jaemin inggin jalan tahan oleh tanggan Jeno membuat tersenyum bahwa akan Jeno pergi meninggalkan anak nya setelah pergi dia akan menjodohkan jaemin dengan lain

"A-aku tetap tidak pergi dari hidup jaemin, walaupun aku mati karena nya,  Aku dan dia adalah sebuah takdir kau tahu bisa memisahkan aku dengan nya." Dengan mendengarkan itu raja langsung menatap Jeno amarah. Tidak menyangka bahwa dia akan seorang perjuangkan anak nya

"Pengawal, panah dia didepan mata ku sekarang kita siapkan kematian nya." Ujar raja meninggalkan Jeno. Tak lama Jeno tarik kasar oleh pangawal membuat hanya pasrah tindakan ayah jaemin ini keputusan nya dia sangat mencintai jaemin sampai kapanpun walaupun nyawa jadi taruhan nya

•••

Sekarang Jeno sudah berada dilapang dengan tangan kiri ikat tiang dengan pisahkan. Pengawal yang memanas sudah siapa-siapa dengan alat, ayah jaemin sudah duduk jauh dari sana mendengan santai nya melihat Jeno sudah lemas tak berdaya. Ayah jaemin senang hati melihat Jeno terbunuh

Pengawal yang ahli memanah sudah siap mengarahkan panah tepat hati Jeno."selamat tinggal na jaemin!"

Shup

"Akh!"

"Jaemin!"

Teriak semua bukan Jeno kena melain kan jaemin yang datang langsung memeluk tubuh Jeno. Jeno juga terkejut yang melihat jaemin memeluk tubuh hal asli punggung nya kena panah sampai hati nya. Dengan kuat Jeno melepaskan tali mengikat tangan menahan tubuh jaemin sudah jatuh dalam tangan nya.

Jlep

Jeno mencabut anah panah membuat jaemin tiduran bawah dengan tangannya tiduran lenggan Jeno dan baha Jeno. Jaemin begitu sadar tersenyum dia mengangkat tanggan nya meraih pipi Jeno dengan mengusap nya lembut mata Sandu menatap Jeno

"Bertahan lah na, kita akan mengobati mu." Kata Jeno dengan gemetar melihat jaemin sudah tak berdaya sedangkan ayah nya ibu mendekatin mereka

"J-jjeno." Kata berpatah-patah dengan sambil mengusap pipi Jeno yang mengeluarkan air mata.

"Iya na?"

"Ttetap lah menjadi diiri mu. Aku sangggat mencccintai mu. Suatu saat nanti aku dan kamu akan bertemu lagi. Maaf aku sering membuat mu kesal." Jaemin berkata tersebut menjatuhkan tanggan mata mulai tertutup membuat Jeno tambah terisak tangisan nya

"Na, bangun kita belum selesai jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu." Jeno menarik tubuh jaemin sudah tidak ada nyawa dalam pelukan nya ibu jaemin sudah jatuh duduk tak berdaya melihat anak meninggal sekarang ayah menyesal karena perbuatannya. Menangis' dengan soal tersebut

"Na jangan tinggal kan aku."

Dag

"Bangun Jeno Lo ga mau sekolah apa? Ini Lo baru pindah sekolah." Kakak Jeno membangun kan Jeno membuat menghela nafas berat dia sering sekali mimpi begitu tidak tahu apa sesuatu masalalu dia tak kenal dengan pria manis tapi sudah jatuh cinta dengan merasakan apa yang rasakan oleh Jeno masalalu nya

"Apa kau mimpi itu lagi?" Tanya Mark dengan membuka jendela Jeno. Adik tak menjawab malah bergegas untuk mandi. Karena ini hari pertama dia sekolah.

Setelah mandi Jeno turun ikut dalam ruang makan kakak dan adik ikut makan dengan banyak bicara sedang kan dia hanya bisa diam. Karena dia tak terlalu banya bicara dalam keluarga

"Aku berangkat." Kata Jeno bengkit berdiri dari tempat duduk membuat taeyong hanya tersenyum

"Hati-hati sayang, apa kamu mau antar sama bunda?" Tanya taeyong dengan sedikit lirik saja Jeno tak menjawab. Taeyong hanya tersenyum melihat tingkah anak tiri nya tersebut

"Tidak usah pikirkan sayang, memang begitu sekarang kita lanjutkan makan." Jaehyun mengusap punggung tanggan istri nya.

heart upset [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang