"kamu Kenapa?" Lelaki manis duduk sampi seorang sudah tak urus lagi, Mereka berada taman rumah lelaki manis tersebut membuat renjun menghela nafas kasar melihat kekasih sudah tidak urus sudah lama tak bertemu mereka
"Kamu tahu adik ku?" Tanya guanlin
"Siapa adik kamu?"
"Na jaemin."
Dag
Selama ini pacaran renjun tak pernah dikenalkan oleh keluarga guanlin alesan kata nya sibuk entahlah tapi dia benar-benar inggin tahu keluarga guanlin. Rasa penasaran kali ini baru tahu jaemin adalah adik guanlin rasa aneh senang atau kecewa
"T-tahu kenapa?" Tanya renjun dengan menatap kedua mata guanlin yang sudah ada kantong mata hitam
"Apa aku kakak baik buat dia? Apa aku kakak jahat sama dia. Aku benar-benar bodoh aku terlalu tutupin oleh dendam ku kepada nya sampai aku tak sadar setiap kata ku, setiap perilaku melukai nya Sampai dimana aku memukul dan dia mas—"
"Alin dengar aku." Kata renjun emnarik bahu kekasih untuk menatap nya."aku tahu kamu salah. Aku tahu kamu berbuat ga baik sama adik kamu satu hal kamu tahu bahwa setiap perbuatan ada penyesalan tapi penyesalan itu harus kamu gunakan menebus kesalahan mu kepada adik kamu. Aku tahu penderita adik kamu benar-benar ga main, aku sekelas dia bully, dia kerja dan kamarin dia dituduh mencuri uang kas kelas aku sama Jeno tak percaya adik kamu berbuat itu. Setelah itu aku kabarkan bahwa jaemin masuk rumah sakit. Sekarang jangan menatap belakang apa yang lakukan orang tua ke kamu lihat masa depan adik-adik kamu masih butuh kamu."
"Dia butuh kakak seperti kamu. Berubah lah jalan keluar tebus lah kesalahan kamu sama adik-adik kamu. Aku tahu kamu menjadi begini karena kurang perhatian jangan pernah menganggap kamu sendiri bahwa aku selalu bersama kamu setiap saat. Adik mu yang selalu rangkul mu untuk menjadi kakak baik kepada mereka dan sekarang minta maaf lah kepada mereka." Air mata guanlin Turun mendengar kekasih berkata benar dia terlalu melihat masalalu yang lakukan orang tua nya tidak melihat Adik-adik nya sangat menyayangi nya sangat membutuhkan nya
Cup
Guanlin melumpat bibir renjun. Tangan menekan leher belakang renjun untuk perdalam ciuman dia sangat merindukan kekasih nya sudah berbulan-bulan tak bertemu dia minder karena dia sudah jatuh miskin tapi renjun tak pernah mau mikir tentang harga hanya mikir bahwa dia sangat menyayangi guanlin sekarang sangat butuh sport dari orang sayang yaitu dia
••••
Jaemin gendong oleh Jeno manaruh kursi roda sekarang mereka sudah berada parkiran. Jaemin tersenyum Melihat ketulusan Jeno sampai selesai membereskan Jeno mendorong kursi roda jaemin. Jaemin pegang pegelangan tangan Jeno membuat Berhenti
"Jangan bantuin aku, kamu bisa malu." Kata jaemin sedikit menunduk membuat Jeno mengusap uraian rambut jaemin dengan lembut
"Gua ga perduli kata orang sekarang gua perduli adalah lo na jaemin." Jaemin kekeh Malu mendengar kata Jeno, Jeno kembali mendorong kursi roda sampai dimana Jeno berada depan kelas semua siswa-siswi melihat jaemin dalam kursi roda haechan disana dengan teman-teman melihat jaemin wajah pucat nya
"JAEMIN LO KOK UDAH SEKOLAH." teriak renjun datang-datang memeluk tubuh adik ipar. Yang dipeluk hanya membalas pelukan renjun mengusap punggung renjun
"Sumpah lo Jun teriak-teriak."cibir Jeno membuat dibalas tatapan galak oleh renjun
"Sekarang gua yang dorong sono." Usir renjun mendorong tubuh Jeno membawah jaemin tempat duduk nya sedangkan jaemin hanya selalu kekeh dengan dua persahabatan mereka tak ada akur nya
Tak jauh haechan menatap tiga tersebut.
•••
"Jaemin kenapa?" Haechan datang kekelas Mark membuat lelaki tadi sedang menulis melihat kekasih nya menatap nya.
"Apa urusan kamu?"
"Aku tanya Mark, Jaemin kenapa?"
"Jaemin siksa sama kak alin."
Dag
Haechan diam tempat melihat, Walaupun sering sakitin sepupu angkat nya tapi tidak bisa melihat jaemin Seperti itu, Entahlah egois atau apa? Tapi haechan merasakan sakit hati nya
"Kenapa? Kamu menyesal Chan?" Tanya Marka dengan nada agak tinggi membuat haechan menatap kekasih dengan males. Dia pergi begitu saja baru saja berjalan
Lee haechan datang ruang kantor guru
Panggil lagi guru semua dalam kelas menatap haechan, Haechan menghembuskan nafas kasar mendengarkan nama panggil pasti ada suarau dengan cepat lari, Mark? Tidak akan biarkan haechan begitu saja mengikuti haechan dari belakang sampai depan ruang kantor haechan sidang karena sudah ketahuan bahwa menaru uang kas adalah teman-teman haechan mengaku dia suruh oleh haechan
Haechan hanya bisa diam, dimana orang tua haechan datang dan menerima bahwa haechan akan hukum dengan membersikan toilet sampai satu bulan. Kedua orang haechan menerima hukuman anak nya
"M-mark?" Haechan baru saja keluar melihat Mark yang menatap dengan tak percaya. Dia melakukan itu, dia kecewa sama haechan lelah dengan sikap nya seperti anak kecil
"Chan." Panggil Mark menatap kekasih depan dengan sedikit kecewa
"Kita Break."
Uh!
Haechan menatap kakasih dengan tak percaya sampai dimana haechan mata berkaca-kaca menatap orang benar-benar dia sayang. Selama ini hanya mencintai Mark
"ga bisa Mark, aku ga mau putus sama kamu Mark."
"Kamu benar-benar udah kecewain aku Chan. Bukan hanya aku orang tua kamu, dimana hati kamu Chan? Nana sahabat kamu, Nana selalu buat kamu, dulu saat kamu jatuh karena orang kamu cinta selingkuh siapa yang menjadi batu sandaran? Nana Chan tolong sadar Chan, Aku kaya gini buat kamu sadar."
"Aku tahu takut orang kamu sayang selingkuh lagi sampai ketakutan kamu menjadi obsesi, Tapi jangan pernah menyakiti orang yang punya salah sama kamu, Aku hanya inggin kamu berubah. Kamu Selalu bilang kalau aku mencintai jaemin? Iya tapi itu dulu Chan, dulu sebelum kamu menjadi pacar aku. Rasa aku hanya buat kamu tapi setelah ini dan aku mengetahui bahwa kamu udah terlaluan kaya nya aku udah ga bisa pertahankan hubungan kita." Mark pergi meninggalkan haechan yang air mata lolos hati sakit mendengar kata Mark selama ini dia hanya takut orang sayang meninggalkan nya seperti mantan kekasih nya dulu. Haechan terisak dalam tangisan