Sudah 3 jam jaemin masuk UGD tapi belum yang keluar sedangkan Jeno hanya menangis dalam diam air mata tak bisa bendung lagi rasa nya sakit melihat kondisi nya jaemin. Dia belum siap tinggal oleh jaemin hati hancur melihat orang sayang berada ruangan ugd sedang berjuang hidup dan mati
"Jeno kamu makan dulu." Ajak taeyong tak ada sahutan lamunan yang berada Jeno. Taeyong sudah sering kali mengajak Jeno makan tapi tak ada jawaban jaehyun melihat anak benar-benar hancur
"Mam, jaemi—"
"Mama tahu jaemin sedang berjuang tapi kamu harus makan dulu." Jeno Kembali mengeleng kepala nya tatapan kedepan dengan kosong rasa tak sanggup apa yang terjadi
"Biasa nya jaemin selalu suapin Jeno." Bicara Jeno mulai gemetar hati taeyong sangat sakit melihat anak nya tak ada semangat lagi Mark sudah tak kuat lagi melihat yang terjadi hati benar-benar sakit
"Apa jaemin sama Jeno masih bisa begitu?" Tanya Jeno yang air mata lolos dari mata indah nya bibir nya gemetar benar tak sanggup lagi
••••
Tragedi
"Ah!"
Bugh
Jaemin jatuh kebawa hyunjin dan lain hanya smirk riang jaemin jatuh. Jaemin menatap hyunjin dari bawah tapi malah melambaikan tangan merasa tak bersalah air mata jaemin jatuh dengan bersama darah kepala mulai keluar
"J-jeno, a-aku sayang kamu."
•••
Jisung berada taman rumah sakit. Chenle sudah tahu apa yang terjadi sama kakak nya jisung dia juga merasakan apa yang jisung sedang rasakan. Chenle yang melihat dari jauh jisung terus menangis tak berhenti hancur melihat kakak nya yang sudah tak berdaya.
"J-jisung." Panggil chenle tapi tak tanggapi oleh jisung malah tetap menatap depan dengan kosong tak sanggup lagi melihat penderita kakak nya setiap hari seperti ini
"Kamu pasti kuat. Kak Nana pasti bisa keluar dari perjuangan nya." Chenle mengusap punggung Ji-Sung. Ji-Sung menatap depan dengan mata yang benar-benar banyak bekas air mata nya wajah merah nya
"Aku bodoh! Aku tak bisa menjaga kakak aku, aku terlalu menyusahkan nya rasa sakit le, sakit melihat kakak aku berjuang dalam untuk hidup dan mati sakit le sakit." Air mata JiSung benar-benar sudah tak sanggup lagi tahan terus menangis. Chenle memeluk tubuh Ji-Sung balas oleh JiSung
"Kamu kuat JiSung kak Nana pasti bisa, kak Nana ga lemah."
"Le—aku taku—"
"Jangan fikir Seperti itu sung, kak Nana baik-baik saja."
•••
"Keluar pasien jaemin?" Tanya dokter baru saja keluar dari ruang UGD membuat semua mendekati dokter.
"Gimana dengan jaemin dok?" Tanya Jeno yang sudah inggin tahu keadaan jaemin, dokter menatap Jeno sudah berantak sekali
"Pasie mengalami retak bagian rongga kepala nya, dan dia sekarang belum sadarkan diri tapi saya belum tahu kapan dia sadar kemungkinan ini sangat lama. Apa yang terjadi sama jaemin?" Tanya dokter dejun
"Kami juga tak tahu yang saya lihat jaemin sudah jatuh dengan kepala nya mengeluarkan darah." Jawab Mark. Jeno yang hanya diam menatap dokter nya benar kenapa bisa terjadi seperti ini
"Baiklah, Jeno dan Mark ikut saya?" Tanya dokter membuat dua anak tersebut ikut masuk dalam ruangan dokter dejun yang sudah merawat penyakit jaemin dari dulu. Jeno dan Mark duduk dihadapan dejun dengan batas meja dokter
"Apa yang sebenarnya terjadi? Akhir-akhir ini jaemin sering mengalami ini?" Tanya dejun yang mulai serius
Mark dan Jeno hanya diam tak mengerti apa yang terjadi
"Apa jaemin sering mengalami sebuah bullying?"
"Saya kurang tahu kasus ini tapi saya sering lihat jaemin sering bully dok." Jawab Jeno dengan menatap dokter dejun
"Baik lah, kasus Nana akan diselidiki dengan kakak saya."
"Apa harus pakai pihak polisi?" Tanya Mark khawatir kekasih ikut dalam kasus jaemin karena pernah membully jaemin
"Tentu, ini sudah sangat parah."
"Saya juga akan sewa penyelidik." Sahut Jeno dengan tatapan serius kepada dejun tapi Mark sedikit takut
•••
1 Minggu kemudian
"Selamat pagi na, kamu tahu ga aku rasa hidup aku tanpa kamu itu hampa banget. Aku ga suka kamu terus begini kamu tuh polos tapi aku suka na." Colehan Jeno ketawa ruangan setiap hari harus menunggu jaemin bangun dari koma sungguh menyiksa bantin nya
2minggu kemudian
"Na aku bawa roti bakar, sama permen kapas kesukaan kamu. Aku kangen senyum kamu,"
3 Minggu kemudian
"Na, sebulan lagi aku ulang tahun, yang aku inggin dari kamu adalah kamu kembali lagi tersenyum kepada ku hehe walaupun sulit
4minggu kemudia
"Hallo sayang apa kabar? Kamu kaya nyenyak banget kamu tega banget buat aku gini aku sangat rindu rindu rindu banget deh sama kamu."
Jeno sudah tak tahan melihat jaemin dengan alat-alat apalagi dengan wajah pucat dia benar-benar rindu jaemin yang selalu memberikan senyuman walaupun keadaan nya benar-benar tak bisa didalam keadaan baik-baik saja rindu segala tingkah mengemaskan nya Jeno harap dia akan bertemu jaemin lagi minta tuhan kembalikan jaemin nya
•••
Semua sedang menunggu luar dan karena sedang meriksa keadaan jaemin. Jeno dan keluarga setia menunggu jaemin sadar hati mereka semua sakit Ji-Sung sakit sekali melihat kakak seperti ini dia rindu kakak selalu memeluk tubuh nya dia tak akan biarkan Ji-Sung Sendirian
"Anak saya mana?" Sebuah suara membuat kedua menatap sepasang kekasih yang datang antara mereka JiSung berdiri dengan lain pun melihat kedatangan nya
"Ayah, bunda." Gemetar Ji-Sung membuat JiSung lari kearah dua orang benar-benar sangat dia rindukan bahkan dia sangat merindukan nya dua orang membuat begini tapi JiSung tak pernah mengalahkan orang tua nya
Spoiler
Pembunuh jaemin. Tengkap
Jaemin sadar kembali
Ayah jaemin tak bersalah