Clekk
Ji-Sung membuka pintu melihat jaemin di tuntun oleh Jeno, dengan wajah sudah banyak darah, jaemin tersenyum depan adik walaupun masih begitu sakit.
"Kak jaemin kenapa?" Tanya JiSung menarik tangan jaemin keatas rangkulan membuat jaemin hanya memberikan senyuman
"Hanya keserempet mobil kok." Jeno dengar ingin membalas tapi dengan cepat jaemin menatap Jeno dengan tajam Ji-Sung sadar apa mereka lakukan adalah berbohong.
"Kakak ga usaha bohongin Ji-Sung, Ji-Sung bukan anak kecil lagi coba kakak jawab Ji-Sung dengan jujur." Dengan suara agak meninggi membuat jaemin menghela nafas berat apalagi tak mau adik marah
"Kak—"
"Kak Jeno, kak jaemin kenapa?" Dengan agak keras suara Ji-Sung membuat Jeno agak kebingungan antara bohong atau jujur tapi kalo bohong sama aja tetap tak percaya JiSung
"Kakak mu, dipukul oleh haechan." Ji-Sung mengeraskan rahang nya mendengar kata haechan. Dengan nafas turun naik membuat muak dengan nama haechan dia harus balas perbuatan tersebut.
"Kakak Ji-Sung minta tolong jaga kak Nana sampai Ji-Sung pulang."
"Kamu kemana Ji-Sung?" Tanya jaemin tapi Ji-Sung hanya memberikan senyuman kecil kepada Kakak nya. Jaemin Hela nafas berat rasa kepala sakit
•••
Bugh
Bugh
Bugh
"Persetanan!"
Bukan membalas dendam kepada haechan melain adik haechan, Dia sudah tersungkur bawah dengan mengeluarkan darah banyak dihidung nya. Ji-Sung menceram rahang bernama Lee chenle
"Dengar lah chenle, kakak mu sangat brengsek. Aku benci dia, dia berani membuat Kakak bak-bak belur Aku juga bisa membuat mu patah tulang, Jangan mentang-mentang ayah ku korupsi perusahan kalian sampai berani menginjak-injak kami seperti ini. Kami memang salah, Tapi kami sudah ganti rugi yang ayah ku korupsi. Kami juga manusia chenle." Ji-Sung menghempaskan rahang chenle membuat chenle mendesis kesakitan sekali lagi Ji-Sung menendang perut chenle dengan keras sampai meringis kesakitan. Meninggalkan chenle tak berdaya
"Dasar kakak sialan, dia buat ku dengan Ji-Sung salah paham anjing!"
•••
DOR-DOR
CLEK
Haechan keluar kamar yang tadi kamar nya di ketuk pakai tenang oleh adik nya, Membuat tadi lagi ngobrol Vidio call sama teman-teman merasa tergangu dengan melihat wajah adik sudah bak-bak belur keadaan jangan tanya lagi
"lo kenapa?" Tanya singkat haechan kepada adik Lee chenle
Chenle menarik kera baju haechan."Pikiran lo kemana si kak, lo mukulin jaemin sampai bak-bak belur lo inggat dia siapa kita? Jangan mentang-mentang ego lo buat lo lupa dia." Kesal chenle sedangkan haechan melepaskan tarikan baju menghempaskan dengan kasar menatap adik dengan tidak suka
"Apa urusan lo, sialan!"
"HAECHAN!" Teriak Ten yang datang dengan suami nya membuat dua orang tersebut menatap ayah dan mama mendekati mereka. Haechan males dengan ini semua nya
"Ada apa ini?" Tanya Johnny kepada mereka dengan bergantian. Menatap adik-kakak tersebut
"Ini ayah, kak echan mukul kak Nana sampai bak-bak belur."
"Hae—"
"echan ga suka Nana, echan benci Nana sampai kapan pun Nana bukan lah sepupu echan stop untuk ngatur echan berusaha menerima anak dari korupsi seperti dia."
Brahh
Haechan menutup pintu dengan banting, Membuat kedua orang nya menghela nafas lelah dengan sikap anak yang benar-benar buat pusing, Apalagi gara-gara nya adik yang kena akibat nya
"Ayo sayang mama obatin luka kamu." Kata Ten kepada anak terakhir nya
•••
"Hallo Jeno?" Jeno terkejut melihat jaemin yang datang sendiri tidak ada pengawal sama sekali, Sekarang Jeno berada di kebun dengan banyak rumput-rumput liar sedang mengawasi domba-domba nya makan
"H-hallo tuan na."
"Hah? Tuan? Kamu lupa aku minta jangan panggil tuan pangil saja nana." Jaemin berjalan kebun membuat Jeno pegang pegelangan tangan jaemin. Tapi saat itu menghadap tangan pegang hati terhanyut oleh Jeno entahlah apa sekarang dia sedang jatuh cinta?
"Nana jangan mana-mana nanti kamu bisa terluka itu bukan tempat Nana." Ujar Jeno yang menunduk kepala sedang jaemin hanya ada kekeh mendengar tersebut
"Jeno sama saja orang-orang dalam kerajaan selalu melarang Nana melakukan apa yang Nana suka." Cemberut jaemin dengan mengelumbungkan pipi nya. Uh! Jeno sangat gemas kepada jaemin rasa inggin mengigit pipi jaemin sangat mengembul dan lucu
"Maaf Nana, Jeno tak bermaksud buat Nana marah tapi Jeno tak mau Nana terluka." Jaemin tersenyum kepada Jeno mencubit kedua pipi Jeno dengan sangat mengemaskan. Jaemin rasa nya inggin selalu bersama Jeno
"Jeno kamu tak usaha khawatir aku kuat hanya saja banyak larang dalam hidup aku." Jaemin dalam rumput-rumput hijau dan berlarian Seperti anak kecil, Jaemin menarik-narik domba yang manjailin nya sampai lari terus dikebun
Bugh
"Agh!"
Jeno yang tadi sedang memberikan makan domba lain langsung lari jaemin jatuh dia kesandung batu, Tersungkur bawah Jeno mendekatkan jaemin yang sudah kaki terluka tapi tak ada rasa kesakitan dalam wajah Jaemin hanya ada senyum-senyum saat Jeno meniup-niup telapak tangan nya terluka
"Nana kan Jeno bilang jangan kesini, Kan jadi Nana jatuh." Kata Jeno yang agak kesal, Anak raja sangat keras kepala sekali. Jaemin hanya ketawa melihat Jeno yang benar-benar kesal
"Ah! Jeno aku hanya kesandung."
"Nana kesandung tapi nanti kepala ku bisa hilang karena membuat anak raja jatuh, Kamu ini sangat keras kepala."
"Baiklah ayo aku antar kamu pulang."
"Aku tak bisa jalan Jeno." Rengek jaemin membuat Jeno membelakangi jaemin menepuk bahu. Jaemin mengerti langsung menaik punggung Jeno dengan mengeratlan pada leher Jeno
"Jeno benar-benar lelaki idaman banget." Puji jaemin tidak tahu kali lelaki yang sedang gendong menahan hati yang terdenyut keras rasa aneh sudah jatuh hati pada lelaki ceroboh, dan keras kepala ini