chapter 17

560 51 0
                                    

Jeno dan jaemin sudah siap untuk berangkat sekolah mereka turun dari kamar nya. Melihat keluarga kecil nya sedang makan jaemin tersenyum meliah keluarga bahagia tersebut. Jeno menarik tangan jaemin untuk segara pergi dari depan hadapan nya

"Jeno ayo makan dulu." Ajak taeyong tapi Jeno hanya mendengus nafas kasar mendengar suara taeyong. Jaemin hanya memandang Jeno yang menahan marah nya

"Jeno ayo kita makan dulu tan-"

"Ga usaha ikut makan nanti diracunin." Jawab Jeno dengan ketus membuat jaemin hanya diam. Jeno menarik kembali jaemin tidak tahu hati taeyong sakit mendengar kata Jeno. Dia tak jahat kepada anak nya

•••

"Kenapa kamu bicara seperti itu sama mama kamu." Tanya jaemin yang dalam mobil sedangkan Jeno asik menyetir nya diam

"Dia itu ibu baik bukan ibu tiri yang seperti kamu fikirkan Jeno." Lanjut jaemin dengan menatap Jeno."Kamu boleh benci sama dia. Tapi jangan begitu dia adalah orang tua kamu, pasti sakit banget kamu bicara sepe-"

"DIA BUKAN MAMA GUA JAEMIN!" Jaemin diam melihat Jeno marah, Jeno mengeram setir dengan kuat rasa tak Sudin untuk menerima taeyong menjadi ibu nya satu hal bahwa Jeno mempunyai ibu satu yaotu doyoung

"Kamu salah Jeno, seharus nya kamu bangga punya ibu dan masih begitu lengkap sedangkan aku? Aku yang masih butuh kasih sayang kedua orang tua aku tapi memang aku takdir kan begini. Kamu harus bahagia mempunyai ibu walaupun hanya ibu tiri dia begitu sayang kepada mu. Lihat mata nya Jeno, lihat dia sangat begitu menyayangi mu."

"Lo diam na, gua ga mau bahas itu. Satu hal gua hanya punya satu ibu yaitu ibu doyoung bukan wanita dirumah."

•••

Tok-tok

"Chan turun yu makan?" Ten sudah tak tahan melihat anak hanya dalam kamar tak mau keluar dari putus dengan Mark dia sudah tahu hubungan Mark dengan anak nya

"Sayang ayo keluar mami buatin kamu makanan kesukaan kamu." Johnny tak bisa melihat anak dalam tak makan sudah beberapa hari ini Johnny memikirkan haechan tak keluar kamar

Clekk

Haechan keluar dengan seragam sekolah. Ten dan Johnny tersenyum melihat anak keluar tapi wajah dengan datar menatap kedua orang tua nya, lewat begitu saja salahkan Johnny selalu menjakan anak nya tersebut

"Ayah, echan-" Ten tak sanggup lagi dengan sikap anak begitu tak menghargai nya. Air mata lolos melihat haechan tambah sulit atur

"Mami tak usaha khawatir. Ayah akan urus haechan." Johnny memeluk tubuh istri nya tahu apa yang rasakan seorang ibu melihat anak nya begitu

•••

"Ji-Sung." Panggil chenle membuat jisung tadi sedang ngobrol main game kelas diam menatap mantan sahabat nya. Rasa benci sudah meluap sekarang

"Apa?"

"Makan kantin yu?" Ajak chenle membuat jisung memandangi chenle dengan benci nya

"Ga."

"Kamu harus mau."

"Lo siapa gua le? Sekarang Lo itu bukan siapa-siapa gua lagi, Lo sekarang adalah musuh gua." Ji-Sung berdiri meninggalkan chenle masih mematung tempat menatap teman dahulu yang melakukan apa-apa bersama denga ceria rasa tak ada lagi harapan kepada Ji-Sung

•••

"Habis kemana aja Lo Chan?" Hendery yang melihat haechan masuk beskem nya. Sudah beberapa Minggu haechan tak masuk sekolah karena alesan adalah tidak mau ketemu dengan Mark

"Bagi rokok." Pinta haechan membuat dia sahabat nya mengerutkan kening nya yang baru saja katakan haechan

"Lah, bukan Lo ga suka rokok?" Tanya Lucas melemparkan bungkusan rokok yang ambil oleh haechan membuka rokok tersebut sebelum sampai mulut nya ada tangan menahan nya

"Apa Lo lakuin Chan?" Mark menatap haechan. Haechan menghempaskan tangan Mark dengan kasar

"Apa perduli Lo Sama gua."

"Gua perduli sama lo Chan. Stop lakuin ini. Ini sangat ga benar."

"Inggat gua sama Lo ga ada apa-apa lagi stop untuk perduli sama gua. untuk apa nurut perkataan Lo?" Haechan mengambil korek membawa nya rokok dalam mulut menyalakan Mark tak habis fikir sama mantan kekasih nya walaupun udah tidak apa-apa tapi cinta nya masih begitu besar pada lelaki depan nya

Mark habis fikir sama haechan dia menarik rokok yang dimulut haechan membanting nya kebawa menginjak sampai mati. Haechan menatap Mark dengan sangat kesal, marah

Plakkk

Pertama kali haechan menapar Mark."LO ITU GA PERNAH PEDULI SAMA GUA MARK, LO HANYA PERDULI SAMA CINTA PERTAMA LO, LO GA TAHU YANG GUA RASAIN SEKARANG."

Mark pegang pipi nya tampar oleh haechan menatap haechan tak kalah tajam. Mark juga tak suka Haechan selalu fikir bahwa dia tak mencintai nya padahal sangat salah. Dia sangat mencintai haechna dengan tulus hanya cara nya salah

"Lo selalu ngomong gitu Lee haechan, Lo ga tahu rasa jadi gua. Gua setiap hari harus mikirin Lo. Gua setiap hari mikirin dengan sikap egois Lo Chan. Gua sayang sama Lo. Gua perduli sama jaemin karena satu hal Lo ga tahu tentang nya. Dia tersakiti dengan sikap Lo kaya kanak-kanak gini. Dia ga pernah nyakitin Lo kenapa Lo nyakitin dia haechan." Mark marah dengan sangat seram. Haechan menatap Mark lebih dari marah tak suka kedekatan Mark dengan sahabat nya tersebut

"BERI GUA ALESAN KENAPA LO PERDULI SAMA JAEMIN,MARK."

Mark menatap kedua mata haechan berkaca-kaca menahan air mata nya."JAEMIN PUNYA PENYAKIT HAECHAN DIA GAGAL GINJAL DAN TAMBAH KANKER LEE HAECHAN." Haechan membantung mendengar kata Mark selama ini tak tahu tentang penyakitnya jaemin tak menyangka hati tersakit mendengar tersebut air mata turun mendengar nya

"Dia butuh orang-orang dia sayang Lee haechan."

Bugh

"Haechan."

Haechan pingsan

heart upset [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang