"gimana dokt?" Tanya Jeno yang membawa jaemin kerumahnya. Apalagi jaehyun dan taeyong binggung dengan Jeno karena tak pernah membawa teman nya apalagi dengan khawatir begini. Selain khawatir sama mama dan jaemin hanya dua orang penting dalam hidup Jeno
"Jaemin, kelelahan belum makan saya sarankan untuk rutin minum obat. Tubuh tambah melemah." Setelah dokter berkata seperti itu meninggalkan rumah antar oleh jaehyun dan taeyong dia inggin bicara juga sama dokter
Jaemin tidur kasur Jeno sedangkan JiSung tidur kamar tamu. Jeno mendekati jaemin masih menutup mata nya dia mengusap rambut jaemin dengan mengecup kening nya. Tahu kehidupan jaemin begini dia akan datang lebih dari dahulu datang kehidupan jaemin
Jeno ikut dalam kasur dam memeluk tubuh orang yang dia sayang entahlah dia tak mau kehilangan lagi. Hanya ibu saja kehilangan jangan jaemin. Jangan dibermohon kepada Tuhan jangan hilangkan jaemin dalam hidup nya walaupun tak bertemu tapi dunia nya sudah sangat bahagia ada nya jaemin
Sebutir air mata Jeno turun dalam memeluk tubuh jaemin dipotong leher jaemin mencium aroma yang sangat dia suka.
•••
"Akh!" Kepala jaemin terasa sakit. Jeno masih tidur dengan posisi memeluk tubuh jaemin. Jaemin menatap Jeno tersenyum melihat Jeno tidur dengan begitu tenang.
"Kak, sudah bangun." Ji-Sung datang membawa sebuah piring yang berisi bubur. Dan menaru meja naska mata jaemin melihat keliling kamar nya tidak tahu dimana
"Kita dimana?" Tanya jaemin
"Rumah kak Jeno." Ji-Sung duduk samping jaemin. Jaemjn merubah menjadi duduk melepaskan pelukan Jeno masih begitu nyenyak dalam mimpi nya
"Makan dulu kak." Lanjut JiSung mengambil piring
"Habis makan kita pergi ya dari sini."
"Kenapa?"
"Kakak ga enak, kita orang lain numpang rumah Jeno." Jaemin yang sambil memakan bubur. Ji-Sung hanya mengangguk kepala nya dia mengerti yang maksud kakak nya selesai makan JiSung mengambil kursi roda jaemin berada bojok
Ji-Sung membantu Kakak untuk duduk kursi roda. Sudah selesai jaemin mengambil tas berada sofa kamar Jeno Ji-Sung mendorong kakak untuk keluar
"Mau kemana?" Terkejut mereka berdua mendengar suara yang sudah duduk di kasur dengan wajah bangun tidur nya
"Kita mau pergi."jawab Ji-Sung
"Kenapa?"
"Aku ga enak sama keluarga kamu, aku bukan siapa-siapa kamu, aku hanya orang lain."
"Ya sudah kamu menikah dengan ku." Ji-Sung dan jaemin terkejut apa katakan Jeno terlalu spontan atau apa. Jeno turun dari tempat tidur mendekati jaemin jongkok depan pegang kedua tangan jaemin
"Ji-Sung tinggalkan kak Jeno sama kakak kamu sebentar." Ji-Sung menganguk kepala nya meninggalkan mereka berdua kamar. Jeno mulai menatap jaemin masih begitu lemah
"Tak usaha mikirin keluarga aku. Kamu juga sudah bagian keluarga aku."
"Tapi aku ga enak sama kalian."
"Sekali saja nurut na, sekali lagi aku inggin membantu kamu."
Jaemin Diam menatao kedua mata Jeno benar-benar ada tulusan dari sana dengan kata-kata nya. Jaemin tersenyum kecil
•••
Branch
Brahh
"AHHHHHH."
Teriak haechan yang benar-benar marah menangis karena putus dengan Mark. Harapan pupus hidup selama-lamanya dengan Mark jujur haechan sangat mencintai Mark dia paling cintai sudah dua kali dia gagal dalam cinta. Haechan mengambil foto dimana da Mark, jaemin dan dengan nya
Baghh
"KALIAN BRENGSEK!"
teriak haechan dalam kamar sudah seperti tak urus rasa sakit sekali. Tak ada penyesalan yang lakukan kepada jaemin tak ada penyesalam sama sekali hanya ada dalam diri adalah kebencian kepada sosok lelaki manis tersebut
•••
Jaemin keluar kamar Jeno. Dengan sudah bisa jalan pelan-pelan pegangan tembok untuk berjalan jaemin kearah wanita cantik yang duduk meja makan dengan melihat-lihat album foto. Jaemin tersenyum ibu tiri Jeno sangat cantik dan manis
"Eh jaemin kamu sudah bangun?" Tanya taeyong melihat jaemin duduk samping. Jaemin menganguk memberikan senyuman, jaemin melihat ibu tiri Jeno sangat baik selama sakit ibu tiri Jeno yang merawat sampai sembuh
"Tante sedang lihat apa?" Tanya jaemin melihat album foto-foto mereka
Taeyong berbagi untuk jaemin bisa melihat foto jaemin."Ini waktu Jeno dan Mark kecil sangat lucu." Kata taeyong sungguh dari kecil Mark sudah rawat keluarga Jeno maka dekat
"Jeno lucu Tan." Jaemin melihat foto Jeno yang menangis pipi gembul nya
"Tapi kak Mark juga lucu."lanjut foto Mark yang makan coklat yang berantakan. Taeyong menganguk kepala nya dia membalik lagi foto nya
"Ini foto pernikahan Tante dengan ayah Jeno." Melihat dimana taeyong sedang pakaikan cincin walaupun pernikahan diam-diam tapi dia sangat bahagia sudah menikah sama orang benar-benar dia sayang
"Tante cantik." Puji jaemin membuat taeyong merona malu mendengar pujian jaemin
Taeyeon membalikan album lagi."Dan ini siapa yang sama Tante?" Tanya jaemin Melihat dua orang saling ketawa salah satu nya taeyong dan...
"Ini mama Jeno." Jawab taeyong dengan beranda sedih. Jaemin melihat mata taeyong yang berkaca-kaca
"Apa Tante sama mama Jeno sahabatan?" Tanya jaemin
Taeyong menganguk kepala nya."Doyoung adalah sahabat Tante. Tante dengan teman baik sampai dimana ayah Jeno menyatakan cinta waktu SMA dan Tante tidak tahu bahwa ibu Jeno mencintai ayah Jeno. Dia sering mengirim kan surat kepada ayah Jeno tapi tak pernah balas Tante tahu waktu tangen habis menikah. Tante baca semua surat-surat nya kalau Tante tahu, Tante akan kasih ayah Jeno kepada mama Jeno tapi terlambat Tante sudah hamil Mark."
"Apa ibu Jeno baik?"
"Sangat-sangat baik. Tante menerima berbagi suami bersama doyoung, dia lelaki yang benar-benar mencintai jaehyun tapi sayang nya ayah Jeno tak pernah mencintai nya." Air mata taeyong turun tak sanggup lagi dengan terjadi kepada sahabat nya satu-satunya. Dia marah karena baru mengetahui bahwa sahabat juga mencintai suami nya kalau tahu dari dulu dia akan merelakan jaehyun bersama doyoung
"Ngapain kamu na?" Dua lelaki manis yang duduk manis melihat Jeno wajah datar. Taeyong menghapus air nya mendekati Jeno tersenyum
"Kamu sudah pulang?" Sambutan hangat taeyong kepada anak nya tersebut. Jeno hanya melirik tak membalas menarik tangan jaemin membuat jaemin heran kepada dua lelaki tersebut