Jeno masuk kelas bersama guru yang samping nya mata nya menatap semua orang dalam kelas, Dengan menatap sosok renjun tersenyumkepada nya, Renjun? Sahabat kecil nya sudah lama tidak bertemu karena dia dahulu pindah kota sekarang pindah lagi kampung berada nya
"Baiklah silakan kamu perkenalkan diri kamu ke teman-teman kamu," Kata guru Kim kepada Jeno, Jeno menganguk kepala nya
"Nama saya Lee Jeno." Ujar Jeno dengan singkat dia sangat pelit bicara apalagi dengan orang-orang belum akrab dengan nya
Tok-tok
Semua mata menatap seorang lelaki manis yang berdiri sana membuat Jeno blak-blakan mata dia, Bukan dia selalu mimpi Jeno, Hati Jeno dag-dig-dug keras merasakan ada rasa begitu kencang
"Ya! Sini na jaemin!" Teriak guru Kim kepada jaemin, Sedangkan nya hanya bisa menunduk kepala nya merasakan takut kepada guru Kim mendekati guru Kim berada samping Jeno
"Sekarang apa lagi? Kamu terlambat setiap hari." Bentak guru Kim membuat jaemin hanya mendukung dengan tangan saling berkait
"Maaf pak, saya telat karena urusan."
"Apa urusan mu?"
"Berkerja." Seketika guru Kim lupa bahwa jaemin tinggal bersama adik saja kedua orang tua tidak perduli mereka apalagi kakak jaemin yang sering mabuk-mabukan saja
"Baik lah kamu boleh duduk." Jaemin berjalan duduk mata Jeno tak berhenti menatap sosok lelaki manis tersebut dengan senyum kecil sangat kecil hampir tidak terlihat.
"Kamu juga Jeno boleh duduk," Kata guru Kim Jeno duduk samping renjun dengan depan adalah jaemin duduk sendirian, Aneh bukan? Mata Jeno tak henti menatap jaemin
"Baiklah nanti guru mata pelajaran kalian akan datang jangan berisik bapak ingin keluar." Kata guru Kim keluar begitu saja baru lah jaemin menaruh wajah meja dengan menutup lelah seharian harus kerja apalagi belum makan
"Apa lo suka sama jaemin?" Tanya renjun melihat mata Jeno tak berahli kepada lain hanya kepada jaemin, entahlah rasa nya senang-seneng melihat begitu nyata karena dia sudah Mencintai lelaki impiannya dari dahulu
"A-apa?"
"Iya lo suka sama jaemin? Mata Lo ga bisa berahli ke lain hanya ke jaemin, Gua tahu dia lelaki manis dan cantik bahkan wanita kalah sama dia, Tapi sayang nya?" Gantung perkataan renjun berubah raut wajah menjadi sedih membuat Jeno sangat inggin tahu tentang kehidupan lelaki manis tersebut
"Sayangnya kenapa?" Tanya Jeno dengan menatap renjun sungguh dia sangat inggin tahu
"Dia menjadi bahan Bullyan."
"Kenapa?"
"Karena bapa nya korupsi dan mama menikah lagi terus kakak nya hanya mabuk-mabukan malah dia yang harus biayain kakak nya dan adik termasuk dengan diri nya, Maka dia sering telat." Jujur renjun ibah sama jaemin tapi tidak mengerti harus berbuat apa kepada jaemin dari orang paling kucilkan sekolahan bahkan tak pernah masuki group sekolah handphone nya
"Kok gitu mereka tuh pada goblok apa? Jaemin ga salah kenapa dia harus kucilkan lelaki manis seperti dia—"
"Jeno!" Panggil renjun melihat jaemin sedang menatap karena suara Jeno benar-benar keras, Jaemin merasakan ada mengatakan nama nya apalagi tahu bahwa memangil adalah orang belakang nya
"Kenapa kamu menyebutkan nama ku?" Tanya jaemin wajah polos nya membuat Jeno tak berkutik apalagi renjun malu sekali
"Ah—eh itu—"
"Ah! Aku lupa kan aku sering diomongin jadi mengapa aku harus marah sama kamu, Baiklah silakan kalian bicarakan tentang ku." Kata jaemin membereskan buku meninggalkan kelas nya ini lah jaemin lelaki lemah sekali
"Bukan begitu." Kata Jeno inggin mengejar jaemin tapi tahan oleh renjun
"Ga usah kejar, biar dia emang begitu memang diri suka merendahkan diri sendiri,""
Jam istirahat Jeno dan renjun sedang makan kantin, Kedatangan Jeno membuat semua siswi pada mengejar-ngejar Jeno karena ketampanan juga sebagai adik Mark? Ya Mark ketua Osis dia terkenal tampan juga baik, ramah kesemua murid tapi tidak tahu antara adik dan kakak tersebut
Plang
Suara makanan jatuh semua menatap bojok kantin tersebut melihat jaemin dan haechan dan hendery,Lucas sedang menatap jaemin jatuh, Dia adalah orang sering membully jaemin tapi disana tak ada perlawanan sama sekali
"Maka nya kalau jalan pakai mata." Teriak haechan kepada jaemin yang mengambil pecahan piring, Dengan tak jawaban dari jaemin haechan jongkok dihadapan nya
Menceram rahang pipi jaemin dengan keras membuat hanya meringis kesakitan, Semua sudah sering melihat ini tidak ada satupun membela nya karena takut dia juga ikut dibully sama seperti jaemin.
"Kalo orang tanya, jawab bego!" Haechan menghempaskan rahang jaemin dengan keras, Jaemin Hanya menunduk kepala nya malu? Sangat malu apalagi depan banyak orang tapi dia tak bisa berbuat apa-apa selain diam
"Lap sepatu gua, karena lo numpahin makanan di kaki gua sekarang lap." Jaemin inggin bangun tapi ditahan pundak oleh Lucas, hendery
"Aku mau ambil kain dulu baru aku lap sepatu kamu." Tutur kata lembut jaemin membuat desis sinis kepada nya
"Pakai baju Lo."
"Nanti baju aku kotor."
"Memang apa perduli nya kita?" Tanya hendery membuat semua tertawa yang dilakukan oleh jaemin adalah sebuah kesukaan mereka.
"Cepat banyak bacot lo." Bentak haechan
Tangan gemetar jaemin berusaha membuka satu-persatu kancingnya, Dia sudah menahan air mata rasa sakit sekali dipermalukan dan bully dia punya salah apa? Kepada mereka sampai mereka benci sama dia.
Bugh
Suara pukulan meja melihat sisi lain dimana ada Jeno menatap marah kepada tiga orang tersebut jaemin juga menatap Jeno datang arah, Sedangkan renjun sudah menahan dari tadi tapi memang emosi Jeno tuh tidak bisa yang menahan lagi
"lo pada bego atau tolol si? Lakuin ini ke dia seperti anjing." Bentak Jeno dengan mendekati haechan sebelum dekatin haechan hendery dan Lucas menghalangi nya
"Memang dia anjing!" Jawab santai haechan sedang kan jaemin hanya menunduk kepala nya. Jeno berusaha tidak emosi kepada lelaki depan pacar kakak nya
Jeno meraih tangan jaemin dan menarik membawah pergi dari tempat. Jangan tanya semua bertanya-tanya ada hubungan apa jaemin sama Jeno? Entahlah yang tahu hanya mereka berdua