chapter 4

1.1K 94 1
                                    

"ayah?" Panggil lelaki manis mendekati ayah nya duduk sebuah tata kerajaan nya dengan memeluk ayah,  Ayah pun senang karena anak satu nya sangat manja pada nya

"Iya sayang, kamu mau apa?" Tanya ayah melepaskan pelukan dan pengusap kepala lelaki manis tersebut dengan senyuman terpancar

"Ayah, apa boleh Nana keluar?"

"Tapi dikawal dengan pengawal ya dengan satu bawah yeji untuk mengikuti mu." Kata Raja na membuat jaemin tersenyum lebar menganguk kepala nya dengan semangat sebelum pergi dia mencium pipi ayah nya

"Baiklah ayah terimakasih Nana pergi dulu."

•••

Jaemin lari dengan ikuti oleh yeji dia adalah yang mengawasi na jaemin kemana saja tapi kali ini yeji tiba-tiba hilang, Akhir jaemin mulai kualah mencari nya apalagi tidak tahu jalan pulang sekarang dia berada tengah-tengah pasar yang begitu ramai

"Sekarang aku dimana?" Tanya jaemin melihat sekeliling tapi sebelum jalan dia melihat lelaki tampan membawa segerombolan domba dan wajah tersenyum eye smile menyapa semua nya,  Sedetik itu jaemin ada beda hati rasa nya senang' sekali melihat nya hati terus berdenyut kencang

Jaemin lari mendekati nya."A-aapa domba ini jual?" Tanya jaemin dengan sosok depan nya, Jeno melihat penampilan jaemin Seperti anak raja segera menjongkok dan menunduk kepala nya

"Salam raja kecil na," hormat Jeno dengan jongkok semua menatap jaemjn membuat jaemin pegang pundak Jeno menyuruh untuk berdiri akhir Jeno mengikuti berdiri

Jaemin dekati Jeno dekat telingga nya."jangan begitu, Aku tidak suka acara penghormatan aku benci itu aku tak suka Seperti raja," Jawab jaemin sampai telingga Jeno dengan jelas Jeno melihat wajah cantik jaemin dengan dekat apalagi senyum nya begitu manis

Jaemin mundurkan diri nya."Nama kamu siapa?" Tanya jaemin kepada Jeno yang masih diam menatap jaemin

"Eh—lee Jeno tuan."

"Ah! Jeno kau tak perlu manggil ku tuan panggil saja jaemin tapi aku lebih suka panggil Nana."

"Tidak-tidak tuan. Aku terlalu lancang memanggil nama mu."

Jaemin menepuk bahu Jeno, "Sekarang kamu adalah teman aku, selama ini aku belum punya teman, Ayo berteman dengan ku." Kata jaemin menarik Jeno dalam pelukan membuat Jeno agak terkejut yang lakukan raja kecil nya

"Tuan na?" Panggil yeji yang datang dengan pengawal membuat pelukan mereka lepas semua pengawal pegang kedua tangan Jeno

"Lepaskan aku." Teriak Jeno ketakutan

"Lepaskan dia." Suruh jaemin membuat pengawal melepaskan Jeno

"Apa dia lakukan kepada ku tuan? Apa dia melakukan hal buruk kepada mu?" Tanya yeji membuat jaemin hanya mengeleng kepala nada tidak melakukan apa-apa

"Tenang lah dia tidak melakukan apa-apa, Ya sudah aku inggin pulang kepala ku sangat sakit." Kata jaemim dengan pegang kepala membuat yeji pegang tubuh jaemin takut jatuh

"Ayo tuan kereta nya berada sana." Yeri mengarah kan keluar dari pasar, Sebelum pergi jaemin memberikan senyum kepada jeno dibalas oleh nya aneh bukan baru saja ketemu tapi rasa antara mereka ada

Dag

"Uh!" Jeno terbangun dengan wajah sudah pucat dengan keringatan, Entahlah masalalu antara Jeno dulu dan jaemin dulu selalu menganggu dalam tidur tidak mengerti lagi setiap hari selalu dihantui oleh masalalu mereka

Jeno mengambil air meja naska nya dia meminum nya sampai habis menaru nya lagi."Apa yang mereka mau?" Ujaran Sendiri Jeno dengan pegang kepala sangat sakit ini benar-benar membuat gila.

Tok-tok

"Masuklah."

Terbuka lah pintu menampakan wajah ibu tiri Jeno dengan tersenyum tangan membawahkan sebuah susu, Jeno menatap males hanya mengalihkan wajah kearah lain, Taeyong duduk kasur Jeno membuat Jeno tidak suka kehadiran ibu tiri Jeno

"Apa yang kau lakukan, Jangan kau duduk kasur ini hanya kasur buat ibu doyoung bukan anda." Bentak Jeno membuat taeyong hanya menatap dengan mata berkaca-kaca, Dia benci lelaki depan sudah mengambil ayah dari ibu nya

"Saya bilang pergi dari sini? Kau tuli huh?" Teriak Jeno membuat taeyong bangkit berdiri melangkah kepintu membuka melihat jaehyun sedang menatap marah kepada Jeno, Jaehyun sekilas menatap taeyong mata berkaca-kaca sudah empat tahu Jeno belum menerima kehadiran ibu tiri nya

"Apa kau katakan kepada ibumu ini Jeno?" Penekan kata dari jaehyun membuat menghela nafas kasar menatap ayah yang sama sekali dia males menatap nya

"Sudah ku bilang dia bukan ibuku, Dia tidak pantes menjadi ibu ku Hanya satu ibu adalah ibu doyoung." Ujar Jeno dengan menarik selimut menutupi tubuh nya saat jaehyun inggin mendekati anak segera taeyong mencegah nya

"Jangan gangu dia mungkin lagi kurang enak badan." Taeyong menarik ganggang pintu menutup pintu setelah Jeno mendengar tertutup dia segara menatap arah pintu dia rindukan doyoung yang selalu menjadi sadaran bagi tapi setelah kedatangan taeyong dia benci orang satu-satunya pergi meninggalkan nya

•••

"Jeno kamu pergi? Ibu buat sarapan mau?" Tanya taeyong melihat Jeno turun dari bawah dengan mengunakan seragam nya, Jeno tak menjawab malah jalan begitu saja.

"Kau tuli? Ibu mu bertanya!" Bentak jaehyun duduk sofa dengan pegang koran membuat Jeno hanya mengepalkan tangan menahan amara nya tersebut

"Ayah!" Panggil taeyong tidak mau antara anak dan ayah saling barantem. Jeno menghela nafas nya

"Kau mau aku menjawab nya? Baiklah aku menjawab nya, Hm aku pangil tuan Lee taeyong maaf sekali aku tak akan pernah membawa makanan mu sekolah atau memakan nya hm membuat mual." Cetus Jeno meninggalkan tempat jaehyun geram sama satu anak tersebut tak punya aturan kepada ibu tiri nya saat jaehyun inggin memberikan pelajaran untuk anak taeyong mengeleng kepala nya

heart upset [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang