Bugh
Bugh
Plang
Suara bantingan, Jaemin membuka mata melihat tubuh sudah berada kamar segera lari keluar melihat kakak dengan bau alkohol dengan membanting piring-piring membuat jaemin menahan tangan kakak. Untuk tidak menghancurkan'barang-barang
Jaemin tak suka kakak yang begini tapi kakak juga tak suka kepada nya"Kak, stop kakak bisa hancur barang ini." Kata jaemin menahan guanlin sampai dimana guanlin menghempaskan tangan jaemin sekuat tenaga jatuh bawah, Guanlin mendekatin jaemin menarik rambut kebelakang
"Agh! kak sakit." Jerit jaemin sakit sekali rambut tarik membuat menahan rasa sakit, guanlin menarik rambut dengan menyeretkan kedalam kamar mandi dimana dibak berisi penuh air kepala jaemin masukan, Jaemin berusaha melepaskan nya tapi kakak malah tambah mendalam kepalanya
"Lo tahu gua benci lo, ayah sama bunda hanya sayang sama lo, sekarang mati aja lo." Tanpa sadar jaemin hampir habis bernafas karena tidak berikan untuk menghirup udara, Kepala jaemin dinaikin dengan cepat guanlin menatap adikmya dengan marah, Benci bahwa dia tak pernah sayang sama winwin dengan yuta hanya jaemin JiSung tapi bukan salah orang tua, salahkan guanlin yang terus mengelawan yuta
Dor
Kepala jaemin dibenturkan tembok, Sampai tidak bisa melihat rasa buram kepala mengeluarkan darah dengan sangat banyak membuat guanlin Hanya menceram rahang adik dengan menarik nya memberikan beberapa pukulan bagian rahan perut dan lain-lain sudah tanya keadaan jaemin sekarang
Air mata jaemin masih begitu turun."Gua benci lo, Mati aja Lo." Guanlin sekali lagi menendang perut jaemin sampai tak sadarkan diri, Darah masih mengalir begitu banyak tanpa dosa guanlin meninggalkan jaemin yang masih bernafas kecil berusaha mengantur nafas Perlahan tak ada lagi berharap jaemin hidup?
•••
Hallo kak Jeno?
Hallo, iya jisung ada apa?
Ka-kak Nana kak! Tanggisan JiSung pecah tak kuat apa yang katakan hati seakan berhenti.
Jisung sekarang Sherlock
Tut
Tak lama handphone bunyi Jeno lari keluar kamar mengambil kunci mobil, dia tak suka kondisi, dia benci orang dia sayang meninggalkan nya, Apalagi Jaemin tak mau ditinggalkan oleh jaemin hanya baru kenal lelaki itu tapi hati sangat mencintai nya
"Lo mau kemana?" Tanya Mark melihat adik berwajah panik apalagi tidak biasa dia keluar malam seperti ini dia selalu didalam kamar nya
"Jaemin masuk rumah sakit."
"Anjing! Gua ikut." Akhir mereka pergi jaehyun dan taeyong masih binggung nama yang Meraka sebut mereka belum mengenal nya apalagi melihat muka tapi anak-anak nya sudah pada khawatir.
•••
"Jisung mana jaemin?" Tanya Jeno melihat adik jaemin duduk wajah sudah merah dengan bawah mata hitam. Jisung menujuk kedalam membuat didalam ruang ICU, Jeno menarik tubuh Ji-Sung memeluk nya dengan erat supaya tenang diri
"Kenapa bisa begini?" Tanya Mark kepada adik jaemin.
"Semua karena kak alin, Kak alin ga suka kak Nana, kak alin pernah hampir bunuh kak Nana Waktu itu mencabut alat medis."
"Alat medis? Emang jaemin pernah sakit'apa?"
"Kak jaemin mempunyai gagal ginjal,kanker hati." Jawab Ji-Sung dengan gemetar air mata JiSung turun. Jeno berubah wajah nya dengan rasa sakit dalam dia baru saja bertemu oleh orang di cinta kenapa dia harus tahu kenyataan begitu pahit dimana orang tersebut mempunyai penyakit.
"Stadium berapa?" Tanya Jeno
"Stadium akhir."
Dag
Apa ini waktu Jeno kehilangan jaemin?
Air mata Jeno turun tak pernah menangis karena orang yang baru saja kenal tapi entahlah buat jaemin dia lebih mencintai nya bahkan tak mengerti selalu mengangumin dia. Dalam diam sosok tersebut selama ini dia cari tapi—kenapa takdir begitu jahat memisahkan orang yang benar-benar saling mencintai
Tak lama dokter keluar dari ruang ICU, Jeno dan Mark mendekati dokter."dokter gimana keadaan jaemin?" Tanya Jeno dengan raut wajah begitu panik rasa hati tak bisa tenang kadang dia suka tanya kenapa dia baru masuk dalam kehidupan jaemin
"Pasien koma, Sama satu lagi dia sekarang jarang banget cuci darah? Ginjal sudah rusak dan sering banget kerja keras, Saya perkiraan waktu dia tak lama lagi maaf saya bicara ini." Dengan cepat dokter pergi meninggalkan tempat tak tanya lagi hati Jeno benar-benar hancur keadaan orang dia sayang akan secepatnya meninggalkan nya
Mark baru Melihat adik menangis rasa begitu sakit juga melihat adik menangis."kenapa kak? Kenapa orang Jeno sayang meninggalkan Jeno? Ibu doyoung sekarang jaemin?" Tak bisa rasa kan begitu sakit hati Jeno. Lelaki yang sering menjadi bahan bully dan selalu menderita lihat dari luar tapi dalam juga dia menderita
"Kak, Jeno mau lihat Nana." Jeno masuk kedalam dengan melihat jaemin dengan banyak alat-alat yang berada disana. Melihat wajah lelaki yang selalu menjadi pusat pikiran nya sedang berbaring tak punya suatu yang membuat bahagia
"Na, kenapa? Kenapa kita begini? Aku baru ketemu kamu na. Untuk menjadi satu-satunya orang dalam hidup ku? Kenapa tuhan terlalu kejam memisahkan kita berdua lagi?"
Jeno mengusap kening jaemin sudah terasa dingin. Air mata lolos begitu saja, bibir Jeno bergemetar melihat orang dia sayang sudah tak berdaya dalam rumah sakit. Dia mengingatkan ibu juga merasakan seperti jaemin yang sudah ada
"Na, please bertahan untuk aku."