chapter 9

686 70 0
                                    

Kehidupan na jaemin benar-benar berbeda dengan na jaemin masalalu. Bahkan na jaemin sekarang harus menerima takdir begitu kejam kepada nya. Najaemin dulu anak ceria bahkan selalu tersenyum sedikit ceroboh memiliki kehidupan dengan seketika orang terdekat tapi satu hal belum pernah dapat adalah cinta seorang dari pasangan dia mencari cinta itu dan mendapatkan dari seorang gembala domba tap apa takdir tak inggin mereka bersama.

Dengan cara jaemin meninggalkan Jeno untuk selama-lamanya dan janjinya akan ada dunia akan datang dimana mereka akan persatu lagi. Jaemin benar-benar mengwujud semua itu tapi kehidupan na jaemin sekaranh benar-benar berbeda dia lelaki lemah, jarang tersenyum selalu kedatang sebuah deritaan Sendiri. Jeno? Jeno sekarang adalah Jeno yang suka membantah orang tua tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayah jangan salahkan jaehyun salahkan Jeno yang belum menerima kehadiran ibu tiri kehidupan dua tersebut hampir sama hanya beberapa hal berbeda

Apa Jeno dan jaemin akan bertakdir bersama atau sebuah angan-angan saja?

••••

"Mark lo masih marah sama gua?" Tanya haechan yang mendekati kekasih lagi duduk di kelas tak ada jawaban. Mark hanya memberikan pelajaran kepada kekasih ini dia benar-benar jahat kepada jaemin

"Mark jawab dong, oke gua minta maaf karena udah mukul jaemin kan it—"

Mark memotong pembicaraan Haechan."iya karena gua lebih perhatian sama jaemin? Itu semua Lo yang lakukan haechan, lo sadar ga si lo berbuat kaya gini lo nyakitin gua, nyakitin Nana sama nyakitin kedua orang tua Lo dia kecewa sama sikap Lo kaya kanak-kanak gini." Bentak Mark kepada Haechan sebenar nya itu tak mau hubungan nya sama haechan jadi begini tapi— haechan nya yang terus-menerus cemburu tidak jelas

"MARK! Lo ngerti ga si perasaan gua gimana saat Lo lebih sayang sama jaemin, lebih perhatian sama dia, lebih mentinggin dia? Lo ngerti ga si?"

"gua ngerti chan please do not be jealous obscure, dan Lo jangan terlalu egois Nana ga salah sama Lo."

Bugh

Haechan memberikan pukulan pada perut Mark sampai meringis kesakitan, "Emang gua tahu Mark? Lo masih sayang sama jaemin, gua tahu hati Lo masih ada jaemin kapan Lo mau buka hati buat gua Mark?"

Semua mata menatap dua pasangan sedang berantem."BERAPA KALI GUA BILANG GUA UDAH GA ADA PERASAAN SAMA JAEMIN,LEE HAECHAN!" Bentak Mark berdiri meninggalkan haechan masih emosi mengepalkan tangan sekuat tenaga.

•••

"Kakak berangkat dulu ya." Jaemin pamit sama adik nya sedang duduk belajar rumah beberapa hari ini dia diliburkan karena beberapa hari akan mengadakan perpisahan

"Iya kak hati-hati kak Jeno udah depan."

"Hah Jeno?"

"Iya kak dari kakak belum bangun sudah nungguin." Jawab acuh adik malah asik belajar tak melihat perubahan wajah Jaemin benar-benar tak suka kehadiran Jeno

"Ngapain?"

"Mana aku tahu tanya aja sama dia."

Jaemin keluar Jeno sedang duduk teras kontrakan dengan sebatang rokok yang diisap membuat jaemin terkejut malah merokok rumah kalau Ji-Sung melihat bagaimana dia tak mau adik pengaruh dalam jalan tak benar

"Kamu ngapain sini?" Tanya langsung membuat Jeno membuang rokok dan menginjak nya dengan sepatu mereka sudah siap untuk berangkat

"Nungguin lo."

"Aku ga butuh ditungguin, aku bisa jalan sendiri."

"Tapi gua ga akan biarin itu na,"

Jaemin memberikan kantong plasti berwarna hitam."ini baju kamu, terimakasih semua nya kamu udah banyak bantuin aku, dan mulai sekarang kamu ga usaha bantu aku, aku ga mau banyak hutang budi sama kamu." Jeno mengambil nya jaemin meninggalkan Jeno masih disana dengan cepat menyalahkan motor mengejar jaemin yang langsung masuk dalam angkot. Jaemin duduk paling pojok kelihatan Jeno sedang mengikuti nya bari belakang anggkot

Sampai sekolahan jaemin turun membayar nya langsung lari kecil untuk tidak ketemu Jeno. Sungguh lelaki itu benar-benar membuat tergangu apalagi setiap hari harus terus mengangu jaemin.




Bugh

"Agh!."

Jaemin menabrak sosok depan dengan jatuh bawah melihat Mark, Mark secepat nya membantu adik kelas tersebut, Jaemin berusaha berdiri sendiri

"Maaf kak aku ga sengaja." Jaemin menunduk kepalanya membuat Mark hanya tersenyum kepada lelaki manis ini sungguh tidak tega melihat jaemin masih banyak luka di sudut-sudut bibir nya

"Nana gapapa?" Tanya seorang belakang nya yaitu Jeno yang sedang menatap datar kakak. Jaemin menganguk kepala nya

"Na kamu gapapa?" Sekali ini suara Mark sambil mengecek wajah Jaemin denhan bulak-balik. Jaemin masih mengangguk kepala nya

"Maaf soal haechan." Kata Mark dengan menunduk berasa bersalah atas tindakan kekasih nya tersebut

"Ga apa-apa kak, aku ngerti echan kok sekarang dia lagi butuh perhatian dari orang sekitar nya." Jawab jaemin

Mark tersenyum mengusap rambut jaemin . Entahlah hati Jeno melihat itu tak suka dengan sikap Mark kepada jaemin dia saja tak pernah menyentuh rambut jaemin mengusap nya.

"Jangan sentuh jaemin," Jeno mendengan menepiskan tangan Mark dari kepala jaemin dwngan dengan kasar."Nih lihat pacar lo cemburu Mark!" Lanjut Jeno yang melihat haechan berdiri muka asam nya

Mereka bertiga melihat haechan pergi begitu saja. Jaemin lari mengejar nya untuk tidak salah paham lagi sampai dimana jaemin pegang pegelangan tangan haechan tapi haechan menepiskan tangan jaemin dengan kasar

"Jangan pernah lo nyentuh gua sialan!" Dengan nada meninggi itu semua sudah biasa jaemin dengan dari sepupu nya

"Echan jangan salah paham sama Nana dan kak Mark, kak Mark hanya mencintai echan."

Haechan menarik kera baju jaemin sampai wajah mereka dekat."gua masih inggat yang 2 tahun lalu Mark katakan lo jaemin, Jangan pernah Lo bodohin gua lagi sialan." Haechan mendorong jaemin sampai jatuh kebawah membuat punggung rasa sakit sekali

"Sampai kapan echan benci sama Nana?" Teriak jaemin masih terdengar oleh haechan. Haechan mengepalkan tangan dengan kuat menahan semua emosi nya

"Sampai Lo mati na jaemin!"

heart upset [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang