chapter 6

1K 148 4
                                    

HAPPY READING🌹

" tuan putri anda tidak boleh seperti itu, anda harus belajar agar nanti anda menjadi anak yang baik, pintar , dan tidak sombong. "

" Tidak, lusy tidak mau belajal dengan seola, lusy maunya belajal dengan kakak Nana. "

Urghh dia memanggilku hanya dengan nama, tetapi dia memanggil Nana dengan kakak.

" Ohh Ayolah tuan putri, Nana sekarang sedang pergi. " Aku mulai geram bagaimana Aku akan merubah nya menjadi baik jika dia hanya maunya dengan Nana, selalu saja Nana.

" Ya sudah lusy akan menunggu kak nana sampai kembali. " Ucap lucianna dengan bibir yang dimajukan.

Arghhh..

Tanpa sadar Aku meremas buku pelajaran itu.dan lusy melihat nya , oh tidak ia akan semakin takut denganku.

Ehh apa tadi Aku melihat nya tersenyum seperti senyuman mengejek.

Brakk..

" Maafkan saya tuan putri, tadi saya ada urusan sebentar. " Ucap Nana Tergesa gesa.

Lucianna pun berlari dan memeluk Nana. Ya sekarang Aku kembali transparan.

" Ayo kakak temani lusy belajal dengan madam niel. " Lucianna menuntun tangan Nana.

" Baiklah tuan putri. "

Lihatlah sekarang Aku diabaikan lagi, mereka berdua meninggalkan ku begitu saja.

2 jam setelah pelajaran lucianna selesai ia tidur untuk beristirahat. Dan petangnya kami bertiga jalan jalan ditaman Dan menunggu hingga sunset muncul.

Tentu saja Aku diabaikan selama perjalanan maupun ditaman mereka hanya bercanda Dan mengobrol berdua saja.

Lucianna memanggilku hanya untuk mengelar karpet dan menyiapkan makanan, dan tentu saja yang membawa karpet dan makanan itu, semua nya Aku yang membawa.

Jika kalian bertanya Nana, lucianna tidak mengizinkannya.harus Aku yang membawanya.

Dan pada saat itu leli muncul ia memanggil Nana. Dan ini lah kesempatanku untuk mendekati mahkluk putih menyebalkan ini.

" Ekhem, tuan putri apakah anda mau saya bacakan sebuah cerita. "

" Tidak. "

Jedarrrr

Bagaikan ada petir yang menyambar. Penolakan untuk yang kesekian kali nya.

Heningg.. Tidak ada yang berbicara antara kami berdua.Aku yang sibuk memikirkan cara untuk meluluhkan hati lucianna. Dan kulihat lucianna yang seperti nya takjub dengan pemandangan
Taman bunga ini.

Saat itu sunset muncul seulas senyumpun terukir diwajahku. Aku melirik kearah lucianna.Kulihat lucianna yang ternyata sudah ketiduran.

Lucianna tidur dengan begitu tenang bagaikan tidak punya beban hidup, seketika Aku pun teringat alur novel itu. Aku jadi merasa empati kepadanya.

Tanganku reflex mengusap ngusap kepalanya, lucianna tiba tiba saja mengerang.

Huhh seperti nya ia tidak nyaman tidur disini, aku berdiri dan melihat sekelilingku tidak ada seorang pengawal pun ditaman ini.

Aku pun mengangkat tubuh mungil lucianna perlahan dan menaruhnya di belakang punggungku dengan bantuan kedua tanganku.

Aku berdiri dan berjalan menuju kamar lucianna.

🌹🌹

Hari kembali pagi dengan diriku yang sudah ada di kamar lucianna dan terus membangunkannya dari tidur nyenyak nya itu.

" Tuan putri ayo bangun , sekarang saat nya anda belajar dansa." Aku terus menarik selimutnya tetapi lucianna terus manahannya.

Srett...

" Hahhh.. Akhirnya anda bangun juga. "

Bukkk

Tiba tiba saja lucianna melemparkan bantalnya kewajahku.

" HAHAHAHA. "

Habis sudah kesabaranku, Aku mengambil bantal itu dan melemparkan nya kembali kewajah lucianna yang menertawakan ku.

Bukkk..

" AhhahHhaahaa"

Sekarang giliranku menertawakan nya. Rasakan itu tatapku sinis.

Bukkk...

" Hahaha. " Tatap lucianna sinis.

Bakkk... Bukkk.. Bakkk... Bukkk... Bakkk.. Bukkk... Bakkk.. Bukkk..

Pada saat itu juga terjadilah perang bantal diantara kami, kapuk bertebaran dari bantal yang sobek.

" Hachihh"

Sial kapuk nya masuk kehidungku.

"Hachih" Kapuk nya juga masuk kehidung lucianna.

Tanpa kami sadari kamar lucianna sudah dipenuhi dengan kapuk yang bertebaran dan berterbangan dimana mana. Pada saat itu juga leli tiba tiba membuka kamar lucianna tanpa mengetuk pintunya.

Brakkk...

Sontak kami berdua pun terkejut dengan kedatangan leli dan reflex kami menyembunyikan bantal yang kami pegang di belakang tubuh.



To be continued

Terimakasih sudah membaca

Reincarnation on seola Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang