chapter 9

898 151 2
                                    

HAPPY READING🌹


Seola masih memejamkan matanya, lucian menghampirinya.
" Kakak, Sudah selesai. " Lucian mengulurkan tangan mungilnya.

Seola pun membuka matanya perlahan. " Haahh, A.. Apa ini kenapa banyak bunga mawar. " Seola menunjuk bunga mawar itu dan Menghampirinya.

" Hmm,bukankah kakak suka bunga mawar itu. " Lucian berdiri disamping seola dengan tangan yang berkacak pinggang.

" Ah, hehhehe. " Kikuk seola ia mengaruk tekuknya yang tidak gatal.

DRAP.... DRAP...DRAP....

" Apa yang kalian lalukan disini." Ucap seorang pengawal yang tiba tiba datang ia seperti nya pengawal dari istana Antares.

" Hmm.. " Lucian pun berjalan ke arah pengawal itu dan menatap maniknya. Sontak para pengawal itu membungkuk dan menundukan kepalanya." Maaf atas kelancangan kami yang mulia putra mahkota. " Lucian mengabaikannya ia kembali menghampiri seola. Dan tangan mungilnya meraih tangan seola.

Grepp...

" Ayo kak.. " Ucap lucian seraya menuntun seola, untuk menaiki kuda yang ditunggangi pengawal.

" Tunggu, apa kita akan menaiki kuda itu.? " Seola berhenti dan memerhatikan lucian dari atas sampai bawah, lalu melirik ke arah kuda. Seola berpikir bagaimana mungkin anak yang seperti nya berumur 8 tahun menungangi kuda.

" Cihh. " Lucian berdecih. " Apakah kakak sekarang meremehkanku lagi. " Ucap lucian dengan bibir yang dimajukan.

Sontak lucian menaiki kuda itu dan menungangi nya dengan gagah dan berwibawa layaknya seorang pangeran berkuda putih didongeng.tetapi kuda yang ditunggangi lucian  berwarna hitam tuh.

" Lihatlah. "Ucap lucian menampakan seringai dengan gigi taring yang kelihatan menyeramkan. " Huhh, baiklah seharusnya aku tidak perlu meragukanmu putra mahkota lucian Arshavin. " Ucap ku dengan menekankan kata putra mahkota.

Lihatlah sekarang aku berani menyahut kepada psikopat kecil dihadapanku ini yang nantinya akan membunuhku juga. Oh tentu saja aku tidak akan membiarkannya aku akan mengubah alur ceritanya agar semua karakter jahat menjadi baik.

" Tunggu jika kau menunggang kuda lalu aku harus jalan kaki gitu.
Aku kan tidak bisa menunggang kuda, jangankan menunggang menaiki nya saja aku tidak tau caranya bagaimana. " Kesal seola.

Fyuhhhh lucian hanya bisa menghembuskan nafas.

" Biar nona bersama saya saja. " Tawar seorang pengawal yang ada disamping seola. " Owhhh baikl... " Belum sempat seola melanjutkan ucapannya tiba tiba saja lucian memotong.

" Tidak, biar kak seola bersamaku saja. " Sargas lucian. Aku hanya bisa diam mematung mendengar nya.lalu lucian pun mengulurkan tanganya seraya membantu seola menaiki kuda.

Kami semua pun sudah siap untuk menuju istana Antares .
Tetapi lucu sekali masa aku harus ditunggangi kuda bersama anak kecil, terlebih lagi aku lupa harus kerumah penjahit, huhh seperti beban saja diriku ini.

Fyuhhh seola menghembuskan nafas, hahh sudah lah ini sudah petang dan matahari sudah menampakan sunset yang begitu indah.

Ternyata seperti ini rasa nya menunggang kuda ,angin yang menerpa dan terlebih lagi diperhatikan takjub oleh para rakyat, dan terlihat keren. Tetapi selangkangan ku sedikit sakit, ini karena aku belum terbiasa.

Beberapa menit kemudian kami pun sampai digerbang istana Antares, gerbang dibuka dan lagi lagi lucian memacu kuda nya dengan cepat seperti tadi saat diperjalanan. Apakah lucian tidak memikirkanku yang ada dibelakangnya, jantung hampir copot nih untuk yang kesekian kalinya.

Reincarnation on seola Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang