chapter 11

857 114 2
                                    

HAPPY READING 🌹

" Owhhh tidak disangka sedikit lagi hari ulang tahun anda tuan putri, yakan Nana. " Ucap ku penuh semangat. " Benar, kita harus merias tuan putri seperti bidadari yang cantik. "

Sedang kan lucianna yang sedang belajar bahasa menjadi tidak fokus oleh dua orang yang heboh sendiri itu. " Hahaha, kalian ini yang ulang tahun kan aku kenapa kalian yang heboh dan belisik. "

Tiba Tiba saja lucian datang.

Brakkk...

" Lucianna cepat katakan kau minta apa, apa pun itu akan kukabulkan. Misalnya memburu hewan Terbesar? Memenggal kepala seseorang yang menggangumu.? Dan bla blablabla bla. " Oceh lucian yang tidak ada habisnya.

Lucianna menggeleng ia menolak semua tawaran dari lucian karena semua nya tidak ada yang masuk akal.
" Hahh kakak, aku tidak ingin itu semua , hmm aku hanya ingin belajal pedang sepelti kakak. " Mata lucianna berkedip kedip.

" Hahhh A.. Apaaa. " Sontak kami bertigapun berteriak.

Lucian menggeleng seraya menolak permintaan adiknya itu.
" Tidakk." Kemudian Lucian pergi.

Kulihat rasa kecewa dari mata lucianna , tetapi ada apa dengan diriku tiba tiba saja seperti ada yang mengendalikannya seperti ada jiwa lain. " Saya akan membantu anda tuan putri, jika anda mau saya bisa mengajari anda. " Sontak aku menutup mulutku.

Aku berlari keluar, hahh ada apa ini kenapa aku berbicara seperti itu, jelas jelas aku tidak pernah belajar pedang mana mungkin aku mengajari lucianna.

Hei kau ! bukan kau yang akan mengajari nya tetapi aku, dasar payah.

Hahh siapa kau kenapa kau bisa ada didalam tubuhku.

Ini tubuhku bukan tubuhmu, kau yang mengambil tubuhku.

A.. Apa jadi kau pemilik tubuh ini, kenapa kau meninggalkan tubuh ini?.

Aku tidak pernah meninggalkan tubuhku sendiri, tetapi ada seseorang yang menyegel jiwa ku disaat aku lengah.

Apasih aku tidak paham, bisa tidak kau diam dulu nanti disangka nya aku orang gila loh bicara sendiri.

Tanpa seola sadari warna bola mata seola berbeda sebelah. Sebelah kanan berwarna hitam, sebelah kiri berwarna biru.

Cihh dasar bodoh, biar kuperjelas jiwa ku tersegel didalam kalung yang kau kenakan saat ini.

Sontak seola memeriksa area leher nya, ia pun memegang kalung itu, ia berusaha melepasnya, tetapi tidak bisa sangat sulit untuk melepasnya.

Hahaha kau tidak akan bisa melepasnya, jika kau sudah memakai nya kalung itu akan terus berada dilehermu.

A.. Apa, tetapi aku tidak pernah merasa kalau aku memakai kalung ini.

Dasar bodoh, tentu saja aku mengenakannya sendiri kepada tubuhku.

Apasih aku tidak paham.

Huhh waktu itu aku membisik kan mu agar memakai kalung ini. Dan kau langsung menurut lalu memakai nya.

"A.. Apa. " Seola terduduk lemas.nana melihat seola, ia menghampiri nya. " Seola apa kau baik baik saja. "

Namun bukan seola yang menjawab. " Ya Aku baik baik saja, aku hanya butuh sendiri kau bisa pergi tidak. " Nana pun berdiri. " Ah maaf seola aku akan pergi. "

" Woyy anjir di bilang diem. " Bentak seola.

Anjirr siapa Anjir namaku Alice Bukan anjirr.

Reincarnation on seola Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang