#11.2 Memilih [Mingyu POV]

147 19 10
                                    

"Maaf ya yang tadi."

"Minum dulu."balas Y/n sambil memberikan sebotol teh padaku.

"Ah.. ne.." Ah jinjja, Kim Mingyu! Kenapa kau pakai peluk-peluk menahan Y/n segala tadi? Aku benar-benar tidak enak dengan Y/n. Ku pun juga malu karena lepas kontrol seperti itu.

"Sepertinya kakimu sudah mulai pulih ya."ucap Y/n mengalihkan keheningan.

"Ah.. eung.."

"Syukurlah. Selama memakai gips kemarin pasti menyusahkan sekali ya?"

"Eung.."

Aku mendengarnya menghela napas keras sebelum bertanya, "Jadi mau sampai kapan kau mau berbicara tanpa menatapku?"

Pertanyaan Y/n sontak membuatku meringis pelan. "Mian..."

"Yakin tidak ada yang ingin kau tanyakan padaku?"

Kini ku mengangkat wajahku hingga aku bisa melihat wajahnya. Banyak. Banyak sekali yang ingin ku tanyakan pada Y/n. Terlalu banyak sampai aku tidak tahu yang mana yang harus ku tanyakan terlebih dahulu.

"Baiklah. Aku akan menunggu sampai Mingyu mau bertanya."ucapnya lalu mengalihkan pandangan ke Hangang. "Lagipula aku punya banyak waktu hari ini."

"Wonwoo."sebutku akhirnya. "Pernikahanmu. Bukannya hari ini? Kenapa kau malah ada di sini? Apa aku sudah kelewatan acaranya? Apa jangan-jangan sudah kalian langsungkan lebih awal? Kenapa aku tidak tahu? Kenapa juga kau datang sendiri? Dimana Wonwoo? Bukannya kalau orang baru menikah akan selalu pergi kemana-mana bersama? Lalu kenapa hanya kau yang kutemui sekarang?"

"Arasseo, aku akan jawab semuanya. Tapi masih ada lagi pertanyaannya?"

Aku sontak terdiam. Aku tidak sadar kalau aku sudah begitu banyak bertanya. Tapi begitu banyak hal yang aku tidak mengerti dan aku merasa harus mendengar jawabannya dari Y/n sekarang juga.

"Kurasa aku bisa menjawab pertanyaan Mingyu dengan satu kalimat." Y/n tampak menghela napasnya panjang sebelum menjawab, "Kami batal menikah."

Mwo? Apa aku salah dengar?

"Ku kira Mingyu sudah tahu. Ah ternyata kau benar-benar menutup mata dan telinga dari update pernikahanku ya? Benar berarti tebakan Wonwoo."

Mwo? Apalagi ini tebakan Wonwoo?

"Ya, kau ini bicara apa?"tanyaku sungguh tidak mengerti.

"Kami membatalkan pernikahan kami dari dua bulan yang lalu."

MWO?! Mereka membatalkan pernikahan dari dua bulan yang lalu?! Sementara selama dua bulan ini aku terus-menerus bertingkah seperti orang yang sudah tidak semangat hidup, tanpa tahu kalau ternyata mereka batal menikah?!

"Kau tidak bercanda kan???"tanyaku, masih sulit untuk percaya. Ini terlalu aneh. Ini tidak nyata.

"Wah daebak. Benar lagi tebakan Wonwoo kalau kau akan mengira berita ini sekedar lelucon."

"Ya, Y/n–" ucapanku terhenti begitu melihat jari manisnya yang polos tanpa hiasan apapun. Jadi... benar?!

"Mianhae, Mingyu-ya. Aku tahu harusnya tidak membiarkanmu tidak tahu tentang batalnya pernikahanku dan Wonwoo tapi.. kau tahu, aku juga butuh waktu untuk berpikir." Y/n tampak begitu lelah ketika menghela napasnya panjang. "Lagipula hal yang harus diurus ketika membatalkan pernikahan itu sama banyaknya seperti saat mengurus pernikahannya."

Saranghae, Jeongmal. [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang