[FINAL SEASON of Gomawo, Annyeong Trilogy]
"Aku hanya ingin kau tahu kalau aku benar, benar mencintaimu. Dan kau adalah pilihanku."
Lalu bagaimana hatimu berkata?
Ini adalah season terakhir dari trilogi Gomawo, Annyeong yaitu kisah cinta antara tiga...
Sebenarnya tidak banyak juga yang terjadi di dalam mimpiku. Hanya aku dan y/n duduk berdua, menghabiskan waktu bersama di hari yang cerah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wonwoo-ya."
"Eung?"
"Sebutkan tiga hal yang membuatmu bahagia."
"Hm... Kau, keluarga, dan Jeju. Kalau kau?"
"Hm... Momen ini."
"Geurae, momen ini memang membahagiakan."
Sambil meraih tangannya ke dalam genggaman, ku tersenyum lebar. Momen ini yang selalu ku ucap dalam doa selama bertahun-tahun. Y/n yang menatapku dengan caranya dulu.
"Yeppeuda."ucapku.
"Mwoya... tiba-tiba."
Aku tersenyum lagi. Momen ini. Momen disaat Y/n yang begitu cantik dengan gaun pengantinnya duduk dihadapanku dan hanya melihatku.
"Jinjjayeppeuda, y/n-ah."
Mimpi ini, Apa mungkin bisa menjadi nyata?
KRIIIING!
Mimpiku... kemana?
KRIIIIIIING!
"Akh..." tanpa sadar ku terbangun dengan erangan kesal. Bagaimana aku tidak kesal kalau bukan karena dering ponselku, aku masih nyaman ada di dalam mimpi.
"Siapa pagi begini...?" Sayang mataku masih terlalu berat untuk mengecek ponselku. Aku ingin tidur lagi saja. Siapa tahu lanjut mimpi indah lagi.
"Ha?" Mataku langsung terbuka lebar begitu mendengar suara Mingyu di ujung telefon. "Apa?"
"Bandara Jeju. Ppali, ppali!"serunya lagi.
Ha? Apa sih? Kenapa aku harus ke bandara? "Aku tidak ada urusan di bandara."
Ku mendengar Mingyu medengus keras begitu mendengar jawabanku. "Ah jinjja, menyebalkan sekali. Aku sudah sampai ini di Jeju, bukankah harusnya kau mau menjemput sahabatmu ini, hmm?"
Mingyu?
Jeju?
Aku sontak langsung bangun dari tempat tidurku. HA MINGYU ADA DI JEJU?!
"Ppali! Aku tunggu di terminal C." Klik!
Aku masih tidak bisa memproses ini. Mingyu ada di Jeju? Aku tidak tahu apa-apa. Y/n bahkan tidak pernah menceritakan hal ini. Apa jangan-jangan Y/n-pun tidak tahu? Kalau Y/n tahu pasti Y/n yang akan menjemputnya.