#2 Senja dan Kamu [You POV]

1K 160 61
                                    

Kim Mingyu bodoh!

Kali ini ucapannya benar-benar sudah melewati batas. Aku tidak pernah merasa sekesal ini dengannya. Apa yang ada di pikirannya sih? Kenapa masih saja berpikir aku akan suka lagi pada Wonwoo?!

"Haaaaahhh!!"helaku keras. Untung aku ada di Jeju, ketika merasa kesal seperti ini pemandangannya yang indah langsung membuatku lebih tenang. Meski hanya sedikit.

"Haaaaaaah...."lagi-lagi ku menghela napas keras.

Wajah Bohyuk dan Doyeon yang begitu bahagia tadi masih tergambar jelas dibenakku. Aku ingin terlihat seperti itu. Aku ingin menikah. Tapi yang ku lakukan hanya kerja, kerja, dan kerja. Untuk uang? Mungkin. Atau mungkin hanya karena aku senang bisa sibuk melakukan sesuatu. Tapi setelah pulang ke Korea lagi, aku jadi tidak ingin kembali ke Tokyo.

Drrrt! Drrrt!

Aku segera mengambil ponselku yang bergetar.

Kenta sunbae has sent you messages.

Apa dia ini punya telepati? Kenapa ketika aku memikirkan pekerjaan, dia langsung menghubungiku? Klik!

Apa dia ini punya telepati? Kenapa ketika aku memikirkan pekerjaan, dia langsung menghubungiku? Klik!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Y/n, y/n!
Aku di Korea lho!
Meluncur menujumu~ wohooo~

Mataku mengerjap berulang kali memerhatikan chat Kenta sunbae. Mwo...ya...? Korea? Di Korea...? "Aigoo, paling hanya sekedar candaan."gumamku dengan kepala yang menggeleng.

tidak mungkin kau di Korea ... sent!
Bekerjalah dengan baik! ... sent!
Aku akan segera kembali ... sent!

"Apa-apaan sunbae ini. Kenapa dia suka sekali berbicara yang aneh-aneh?" Aku memerhatikan kembali selca yang dia kirimkan padaku dengan malas. Dia sadar tidak foto ini tidak memerlihatkan sedikitpun kalau dia sedang di Korea. Lagipula dia tidak punya urusan apa-apa di sini. Ah mwoya, kenapa aku harus jadi pusing? Ini bukan hal yang pantas untuk dipikirkan.

Apa aku harus menemui Mingyu?

Tiba-tiba saja pertanyaan itu bersuara di dalam benakku. Aku sebenarnya tidak suka kalau meninggalkannya dengan suasana yang tidak menyenangkan seperti tadi. Tapi kan... Tapi kan dia yang menyebalkan!

Aigoo, inilah sebabnya aku merasa aku memang tidak tumbuh dewasa seperti Mingyu. Aku begini-gini saja. Egois seperti anak kecil.

"Y/n-ah, kau tidak boleh begini!"seruku keras sambil memaksa diriku sendiri untuk bangun dari dudukku. "Ayo pergi datangi Mingyu!"

Ceklek! Krieeet...

Ceklek! Krieeet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saranghae, Jeongmal. [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang