#4 Pagi di Jeju [You POV]

711 142 66
                                    

"Hmm~ hmm~ hmm~"

Aku tersenyum lebar memandangi langit yang tampak begitu biru. Jeju memang luar biasa. Tidak pernah ku melihat langit secerah ini di Seoul, bahkan Changwon sekalipun.

"Apa yang harus ku beli hari ini yaaa?"gumamku sambil terus mengayuh sepedaku tanpa henti.

Sudah hampir satu bulan aku tinggal di Jeju dan mengendarai sepeda kemanapun sudah menjadi salah satu kebiasaan favoritku. Ternyata tidak buruk juga tinggal di sini. Kalau begini terus mungkin aku akan kembali ke Seoul dengan kondisi yang lebih sehat.

Ciiit! Aku menghentikan sepedaku tepat di depan sebuah mini market. "Kimbab, kimbab~ aku harus beli kimbab~"

"Selamat pagi, agassi!"

Aku menunduk pelan pada ahjussi penjaga mini market yang selalu menyapaku dengan ramah.

"Ambil susu pisang di sana, servis untukmu!"

"Wah! Kamsahamnida sajangnim."

Ahjussi tersenyum lebar sebagai balasan.

Aku berhenti pada kulkas penyimpan kimbab di hadapanku. Aaaah melihatnya membuatku lapar. "Tuna atau sosis?"

Hmm... aku memerhatikan keduanya. Kayaknya tuna enak... tapi sosis juga enak tidak sih? Aku harus pilih yang mana?! "Tuna...atau sosis?"

"Tuna..."

Ck!

Aku tahu siapa yang menyahut. Jeju itu bukan tempat yang besar. Kau bisa bertemu dengan siapapun secara tidak sengaja, dimanapun, kapanpun. Terutama dengan....

 Terutama dengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haaaah....

"Kenapa?" Dia menatapku kembali setelah mengamati kemasan minuman jelly di genggamannya. "Kau sudah tidak suka tuna lagi?"

Aku hanya memandanginya malas. Apa masalahnya sih?! Kenapa aku merasa seperti memiliki stalker di Jeju?! Tahu sih Jeju itu kota kecil, tapi tidak sampai harus bertemu dengan Jeon Wonwoo tiap saat juga, kan?!

Tanpa membalas pertanyaan tidak pentingnya, aku meraih kimbab sosisku. Hilang mood-ku untuk makan tuna.

"Y/n-ah."

Sungguh aku hanya ingin berpura-pura aku tidak mengenalnya.

"Ini Ahjussi."

"Tidak usah bayar. Dia yang sudah membayarnya."ucapnya sambil melambaikan tangan pada Wonwoo yang kini meninggalkan mini market mendahuluiku.

Mwoya...

Aku segera bergegas keluar dari mini market dan mengayuh sepedaku untuk menyusul Wonwoo.

"Ya!"

Wonwoo tidak menghiraukanku dan terus mengayuh sepedanya jauh di depanku. Aaaargh!!! Anak ini benar-benar menyebalkan!

Saranghae, Jeongmal. [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang