“Aku bertemu seseorang.”
“Apakah orang tersebut adalah Ayah?”
“Ibu, dimana kau?”
“Ibu aku melihatmu di mimpiku!”
“Ibu, kau kemana?!”
“Ibu aku tidak ingin sendiri....”
~
“Ini sungguh ajaib.”
“Kau, apakah kau anak dari Pak Tetua?”
“Hei! Ajarkan aku membuat ramuan itu!”
“Dari mana asalnya kekuatan?”
“Sudah berapa lama kalian hidup sebagai penyihir?”
~
“Cerita ini, kau simak baik-baik. Karena, kau sendiri yang menginginkan aku bercerita.”
-Clara Leinar Frannada-
~
Amerika Serikat, 2028.
Clara meletakkan dua kotak Pizza di atas meja tamu, dia berjalan menuju ruang televisi. Ada adiknya, Lula, yang setiap malam menyuruh Clara untuk bercerita. Lula adalah gadis cantik berusia enam belas tahun, masih seorang pelajar sekolah menengah.
Clara sendiri seorang mahasiswi Stanford University, lokasinya di California, Amerika Serikat. Tidak pula jauh dari rumah yang mereka tempati, hanya tinggal berdua. Orangtua mereka meninggal akibat kecelakaan, kira-kira empat tahun yang lalu.
Lula sedang menonton film kartun. Clara, Kakak perempuannya itu kerja sambil kuliah untuk memenuhi kehidupan mereka. Clara menghela napas, duduk di karpet sebelah Lula.
“Apa kau sudah mandi? Kalau belum, segeralah mandi. Langit hampir menggelap,” ujar Clara.
“Sudah, silakan kau mandi. Aku mau memakan Pizzanya,” jawab Lula berdiri dan meninggalkan Clara di depan TV.
Clara berdiri, dia begitu lelah hari ini. Mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi, Lula duduk tenang sembari memakan Pizza dari Clara. Beberapa menit menunggu dan langit semakin menggelap, Lula bergerak untuk menyalakan semua lampu dirumah. Tak lama, Clara sudah selesai mandi dan menggunakan pakaian tidur.
“Kakak,” panggil Lula.
Clara menoleh ke arahnya, “Apa?”
“Ayo mulai bercerita,” kata Lula.
Clara melihat sebuah poster tertempel di pintu kamar Lula, poster anak lelaki dan perempuan yang sedang duduk bersama di atap rumah. Keduanya memegang sebuah tongkat sihir, menatap langit biru yang cerah. Clara tersenyum, beralih menatap Lula yang sedang menunggu ceritanya.
“Lula, kau membeli poster lagi?” tanya Clara, adiknya mengangguk karena memang benar.
“Oke, kau dengar baik-baik ceritanya, karena kau sendiri yang ingin aku bercerita,” peringat Clara.
“Di desa terpencil, seorang anak perempuan bernama Lula—”
“Hei! Kenapa harus namaku? Kau seperti tidak ada nama lain saja,” celetuk Lula memotong.
“Karena kau sendiri yang ingin aku bercerita,” sanggah Clara membuat Lula mengangguk pasrah.
“Di sebuah desa terpencil, seorang anak perempuan bernama Lula hidup bersama Ibunya. Dia teramat menyukai dunia dongeng, terutama sihir. Suatu hari, dia mencoba gerakan yang ada dibuku kuno yang ia temukan dibawah kasur Ibunya. Gerakan tangan yang menurutnya tidak apa-apa dan hanyalah omong kosong tidak bermakna, ternyata bisa membawanya ke dunia lain.”
“Dunia apa?” tanya Lula, lagi-lagi memotong Clara bercerita.
“Dunia sihir.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Live In The Story
Fantasy(Fantasi) "Ini buku dongeng, tentang Raja Naga. Ditulis oleh Reynad Alandra pada tahun 2004. Lula, lihat! Di sini ada kalimat, Raja Naga tampan yang berhasil membunuh Ratunya. Gila! Ayahmu adalah seorang penulis keren!" Lula benar-benar terjebak dal...