05. Dia Si Tampan Dalam Lukisan

20 4 0
                                    

Menara Kaveley, dibangun sekitar 400 juta tahun silam di Dunia Sihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menara Kaveley, dibangun sekitar 400 juta tahun silam di Dunia Sihir.

Tali panjang bercahaya biru itu mengikat kedua tangan Lula ke punggung belakang. Kanan dan kiri sisi tubuh Lula, ada Frea dan Avi yang memegang pundaknya, sembari memejamkan mata, menciptakan keheningan terjadi lagi diantara mereka.

Professor Geo dan Kenn tengah sibuk berbincang di ruangan yang berbeda, suara bentak-membentak menyebut 'anak Rey' berkali-kali. Hingga, Lula ikut memejamkan mata dan menenangkan suasana hatinya. Berharap, dia pergi dari dunia ini, selamanya.

Dia ingin kembali.

Hidup bersama Ibu.

Tidak ingin mencari sesuatu tentang Ayah.

Ditemani sahabatnya, Kylie.

Mual, pusing, angin kencang dan kilat putih, semua terjadi dalam satu waktu. Kini, kedua pundaknya digoyangkan oleh dua lelaki. Lula membuka mata, dia terkejut hebat melihat keadaan sekitar, ramai, bahkan sangat ramai dari pertama kali Lula membuka mata di dunia ini.

Lula berada di depan gerbang tinggi, dia menoleh ke belakang dan mendapati menara dengan lampu penerang bercahaya luas di atasnya. Dia tahu dia ada dimana, kediaman sosok keluarga Pak Tetua yang ada dalam buku S-H-R, tepatnya jelas dalam beberapa waktu ke depan, dia akan melihat secara nyata seorang lelaki tegap, tampan dan berwibawa di hadapannya, William James Chester.

“Kau tahu ini di mana?” tanya Frea berhati-hati.

Rasanya, lelaki itu ingin berteman dengan Lula apapun resiko yang dia dapat nanti. Kalimat detik-detik Lula meluncurkan kata lenyap untuk dunianya tersimpan baik dalam benak Frea. Dia akan sekeras mungkin berusaha menghilangkan pemikiran gila dari gadis di sampingnya, dia akan berusaha mencoba membujuk, menahan dan menyimpan dunianya dalam buku yang sekarang adalah haknya Lula.

Frea akan mencoba agar Lula tak melenyapkan dunia dan kehidupannya.

“Tempat tinggal keluarga Pak Tetua,” jawab Lula.

“Apa kau tahu nama menara di belakangmu? Kau tahu sejarahnya?” Frea kembali bertanya, suara seraknya terdengar lembut.

Lula menoleh ke samping kanan, tepat Frea sedang menatapnya. Membaca buku S-H-R belum selesai tuntas. Tetapi, perihal sejarah menara tinggi dan hanya ada satu di dunia ini, Lula mengetahuinya. Dia ingat sejarahnya, sejarah yang dibangun oleh sosok Ayah kandungnya sendiri.

“Menara Kaveley, kalau di duniamu, dibangun sekitar empat ratus juta tahun lalu. Kalau di duniaku, sekitar sepuluh tahun lalu. Dunia kita berbeda, Frea. Yang aku tahu, menara tinggi itu dibuat pertama kali sebelum gedung-gedung tinggi dan rumah penduduk tercipta. Ayahku menuliskannya dalam buku S-H-R,” jelas Lula, memandangi gerbang di depannya yang tidak kunjung terbuka.

Frea mengangguk, lelaki ini diam dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sedangkan Avi, lelaki yang sedari tadi menyimak obrolan Frea dan Lula, dia menampilkan layar hologram dari jam tangan di pergelangan tangan kanannya. Nampaklah wajah Professor Geo dan Kenn di sampingnya.

Live In The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang