Maaf ya kemaren gak sempet Up soalnya lagi Banyak Kerjaan hehhe.
Oke Nex lanjut ke Ceritanya ya.Happy Reading♡
~♥~
Hari-hari sudah terlewati dengan penuh tawa. Banyak kisah yang sudah terjadi. Banyak juga yang berubah. Walaupun Vanessa dan Leo semakin dekat, tapi sampai sekarang mereka masih belum ada hubungan serius.
Dua minggu belakangan ini seluruh murid kelas XII SMA Jaya Bakti sedang disibukkan dengan ujian kelulusan, Termasuk Vanessa dan Leo. Tak sedikit yang mengeluh tentang Soal-soal yang terlalu susah, Namun bagi Vanessa semua itu terlalu mudah baginya. Bagaimana tidak! Vanessa kan Pinter.
Hari ini adalah hari dimana rapot akan dibagikan. Tapi kali ini rapot akan diambil langsung oleh Orangtua, itulah yang membuat hati mereka berdebar-debar menunggu hasilnya.
Tapi kepanikan itu hanya terjadi pada para Cewek saja, sedangkan para Cowok tetap santai meskipun meskipun mereka yakin nilai mereka juga tidak bagus-bagus banget. Banyak yang sudah memikirkan kemana mereka akan kabur saat emak mereka marah karena nilai rapot mereka jelek. Contohnya seperti Mutia, dia sudah bersiap kerumah Tantenya di Bandung sekaligus cuci mata katanya hehhe, itupun kalau Mamanya memarahinya kalau nilai rapotnya tidak sesuai harapan. Sawapun tidak mau kalah. Dia sudah berencana kabur kerumah Sepupunya kalau Orang tuanya memarahinya. Dan sayangnya Rumah Sepupunya ternyata hanya berada di Kompleks sebelah. Entah apa emang yang dipikirkan Sawa sampai dia berfikiran seperti itu.
~♥~
Karna Vanessa sekretaris kelas, Vanessa dan Ria sekarang harus datang kesekolah di saat semua teman-teman mereka libur. Mereka diperintahkan Bu Kirana untuk membantunya mencatat tamu undangan dan menyiapkan rapot yang akan dibagikan pada Orang tua Murid.
Sekarang Orang tua Murid sudah datang. Mereka semua berkumpul diaula terlebih dahulu sebelum kekelas Anak Masing-masing untuk mengambil rapot.
"Vanessa, Ria, ibu tinggal dulu ya, ibu mau ke aula dulu."--Pamit Bu Kirana.
"Iya, Bu."--Jawab Vanessa dan Ria bersamaan dengan tersenyum.
Setelah Bu Kirana pergi. Mereka berdua kembali menyiapkan rapot dan mengurutkannya dari absen pertama sampai absen terakhir. Ya walaupun mereka berdua bisa melihat nilai mereka berdua saat ini juga, tapi mereka tidak akan melakukan itu, karena mereka berdua sudah berjanji pada berjanji pada Bu Kirana untuk tidak membuka rapotnya. Vanessa dan Ria pun menjalankan amanahnya dengan baik meskipun dalam diri mereka ada keinginan untuk membuka rapot itu dan melihat nilai rapot mereka yang sedari tadi membuat hati mereka berdebar-debar.
Setelah rapot tersusun rapi sesuai nomor absen, mereka membawanya menuju kelas yang akan menjadi tempat pembagian rapot.
Vanessa dan Ria duduk di depan kelas. Menyambut para Wali Murid yang mulai memadati kelas karena rapat antara Kepala Sekolah dan para Wali murid untuk tanda tangan di buku tamu sebelum memasuki kelas.
Vanessa tersenyum saat melihat Bundanya yang berjalan menghampiri mereka. Vanessa menyalami Bundanya, begitu pula dengan Ria.
"Bund, kalau Nilai Kekey Bagus, Aku minta hadiah."--Ucap Vanessa sebelum Bundanya masuk Kelas.
"Iya, Aman!."--Alin tersenyum melihat tingkah anaknya yang menggemaskan. Ria pun terkekeh.
Bu Kirana memasuki kelas. Pembagian Rapot pun di mulai. Selama pembagian Rapot, Vanessa dan Ria pergi ke perpustakaan untuk mengurus Buku paket yang dipinjam teman-temannya dari perpustakaan. Beginilah nasib Sekretaris, mereka akan sibuk di hari-hari terakhir sekolah sebelum Libur Panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanessa [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA :v] hargai penulis dengan Vote and Komment🙏. "Udah nunggu lama?, Sorry ya tadi Gue nganter buku dulu ke ruang guru."--duduk di sebelah Vanessa. "Leo?." "Kirain sapa tadi yang Chat Gue, hehhe" "Iya" "Bay The Way, kenapa ya...