13. Tragedi 1

20 16 1
                                    

Happy Reading♡


~♥~


Akhirnya mereka sekeluarga pergi ke Konser musik yang sudah di rencanakan. Semua tampak senang, acara konsernya berjalan dengan baik. Setelah acara konser selesai akhirnya Vanessa dan Kluarga berencana untuk makan di sebuah restoran. Tetapi Vanessa ingin pergi ke suatu toko musik, yang ada di dekat tempat konser dan Vanessa memaksa Kak Tia untuk ikut.

vanessa menarik-narik tangan Kak Tia.
"Kak ayo Kak ikut Kekey!. Kekey pingin ke toko musik itu!. Ada yang Kekey mau beli."

"Iya tunggu bentar ya Sayang, Kakak bilang sama Bunda dan Ayah dulu ya?."--jawab Kak Tia.

Vanessa berlari tanpa melihat jalan, pada saat Vanessa berada di tengah-tengah jalan berhenti, karena tali sepatunya terlepas, pada saat itu ada sebuah mobil yang melaju kencang, mobil tersebut sudah memberikan tanda klakson berkali-kali, untuk memberikan tanda agar orang-orang segera menyingkir dari jalan. Karena mobil nya mengalami kerusakan, rem mobil itu rusah sehingga tidak bisa berhenti.

"Key Awaaaaaaaaaasss!!."--teriak Tia sambil mendorong tubuh Vanessa, sehingga tubuhnya terpental.

Bruuuuuuggg...

Badan Tia tergeletak dengan berlumuran darah segar, yang tak henti keluar dari badannya. Vanessa yang melihat Tia tergeletak tak berdaya, hanya bisa diam terpaku, Vanessa tidak bisa mengeluarkan suara. Vanessa sangat syok melihat melihat apa yang terjadi pada Tia. Akhirnya Vanessa pun terjatuh tak sadarkan diri.

Rian yang melihat kejadian itu, langsung berlari dan mendekati kedua anaknya.

"Tia!!. Apa yang terjadi bangun sayang lihat ini Ayah ayo bangun Nak!!."

Alin pun berlari dan melihat Vanessa tak sadarkan diri.
"Key bangun sayang bangun!!."--dengan wajah yang sedih tak bisa menahan air matanya, Alin melihat kedua putri tersayangnya tak sadarkan diri.

Akhirnya ada ambulance datang, dan membawa mereka ke rumah sakit, polisi pun sudah datang ke tempat kejadian.

Rumah Sakit

Tia menasuki ruang ICU, ditangani langsung oleh Dokter dengan cepat.
"Bagaimana ini Yah Tia, Key kenapa semuanya bisa terjadi".--kata Bunda dengan air mata yang bercucuran tanpa henti.

"Sabar Bund tidak akan ada terjadi apa-apa sama anak-anak kita."--jawab Rian yang sedang menenangkan istrinya yang sedang kalut.

"Aya huuuuuuuuuu.., Kak Tia sama Kekey ga papa kan mereka?."--tanya Fery sambil menangis.

"Sini sayang, Fery kan anak laki-laki Ayah!, Kamu tidak boleh nangis ya, anak laki-laki harus kuat tidak boleh cengeng!."--jawab Rian mencoba menenangkan Fery, padahal Rian pun begitu sedih dan khawatir terhadap kedua putrinya. Tetapi dia perfikir harus kuat demi istri dan anak laki-lakinya.

Beberapa perawat keluar dari ruang ICU, membawa Vanessa untuk dipindahkan ke ruang rawat inap. Karena Vanessa hanya mengalami luka luar dan lebam saja. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan. Tetapi ada salah satu perawat keluar yang menangani Tia.
"Ma'af, siapa keluarga korban kecelakaan tabrakan?."

Rian menjawab. "Saya sus, bagaimana keadaan putri saya apakah dia baik-baik saja?."

"Ma'af tuan, putri anda mengalami luka yang cukup parah! Jadi kami berusaha dengan sekuat tenaga kami, dan korban membutuhkan transfusi darah secepatnya!."--kata suster itu dengan cepat.

Vanessa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang