Happy Reading♡
~♥~
'Pagi yang cerah, lebih baik Aku beres-beres dulu deh sebelum nanti siang siap-siap buat pergi ke acara konser musik nya.'--gumam Vanessa dalam hati.
Vanessa pun sibuk dengan kegiatan bersih-bersihnya.
"Alhamdulillah akhirnya beres juga, kamar Ku sudah bersih dan rapi. Yaampun udah jam duabelas siang, Aku siap-siap dulu ah buat pergi ke Konser."--monolog Vanessa.'Haaah akhirnya dapet juga tempat duduk ku, yang sesuai dengan no tiket yang ku pegang.'--gumam Vanessa dalam hati.
Tiba-tiba ada seorang pria yang baru sampai dan ingin duduk di sebelah bangku Vanessa, dan tanpa sengaja pria itu memijak Kakinya.
"Awwwww..!."--Vanessa meringis kesakitan karena Kakinya yang terinjak.
"Sorry!, Saya tidak sengaja."--ucap pria tersebut.
"Vanessa pun mendongakkan kepalanya, Vanessa ingin melihat siapa yang sudah menginjak Kakinya. Dan pas Vanessa lihat siapa itu orangnya, hatinya menjadi geram.
'Sial. Kenapa sih Gue ketemu sama ni orang terus!. Gue kan pingin ketenangan nonton konser ini!.'--gumam Vanessa dalam hati dan akhirnya emosi nya pun meluap.
"Elo!!!. Sumpah deh ya Gue pingin tenang hati, dan pikiran Gue nonton ni Konser!. Kenapa Gue harus ketemu sama Lo yang suka merusak suasana?."--kata Vanessa sinis.
"Ehh sory banget ya!. Gue juga gamau kali liat muka Mak Lampir terus-terusan!. Gue kesini juga karna terpaksa!."--jawab Leo gak mau kalah.
Ya orang itu Leo. Siapa lagi kalo bukan dia hehe.
"Haah terpaksa!. Yaudah kalo Lo terpaksa yaudah lebih baik Lo pergi dari sini!. Ganggu pemandangan aja!."--ucap Vanessa dengan nada kesalnya.
"Ssssssttt!. Udah diem bocah Lampir, orang-orang bisa liatin Kita!. Kalo Lo ga diem dan tutup mulut Lampir Lo!!."--kata Leo dengan nada dinginnya.
'Huuu dasar biang masalah, Gue juga liat kesekitar ada beberapa orang yang liat ke arah Gue, mungkin karna terganggu dengan perdebatan Gue dan Lo!.'--ucap Vanessa dalam hati.
Dan akhirnya Vanessa pun diam dan duduk dengan tenang sambil mendengarkan konser musiknya.
Di bagian pertengahan pertunjukan muncul kilasan didalam kepala Vanessa. Vanessa pun berusaha mengingat, potongan-potongan yang muncul di dalam pikirannya. Setelah mendengarkan salah satu alunan musik. Tiba-tiba kepala Vanessa terasa sakit dan pusing, tapi Vanessa berusaha menahannya dan otak nya terus bekerja untuk mengingat kejadian apa yang sudah terjadi. Akhirnya konserpun berakhir, Vanessa pun berencana ke sebuah kedai atau cafe untuk membeli minum karena kepalanya sakit.
Vanessa pun duduk di salah satu kursi yang menghadap ke jalan. Sambil memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia belum menemukan jawabannya.
'Duuuh kenapa ya kepala Ku sakit banget?. Ga biasanya sakit kepala ini sangat kuat banget?. Padahal selama ini sakit kepala kaya gini gak pernah Aku alami!.'--gumam Vanessa dalam hati. Sambil merasakan sakit di kepalanya semakin kuat.
Setelah Vanessa selesai dengan minumannya, Vanessa pun berencana untuk pulang.
"Lebih baik Aku pulang dan istirahat aja deh daripada makin sakit."
Tiba-tiba Vanessa melihat kejadian, yang membuatnya teringat akan tragedi yang merubah hidupnya dulu.
Bruuuuggg...
Terdengar sura yang begitu kencang dan teriakan orang-orang disekitar. Ternyata terjadi kecelakaan, dua bersudara wanita tertabrak mobil dengan kencangnya. Salah satu seorang wanita muda yang tergeletak tak berdaya, mengeluarkan banyak darah dan gadis kecil berusia sepuluh tahun menangisi sang Kakak yang tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanessa [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA :v] hargai penulis dengan Vote and Komment🙏. "Udah nunggu lama?, Sorry ya tadi Gue nganter buku dulu ke ruang guru."--duduk di sebelah Vanessa. "Leo?." "Kirain sapa tadi yang Chat Gue, hehhe" "Iya" "Bay The Way, kenapa ya...