Hai dengan kipen disini( *¯ ³¯*)♡
Pagi hari di kediaman keluarga Ahn, dua wanita cantik terlihat lagi nyiapin sarapan buat suami tercinta, oh yes.
"Ju? Kamu kenapa? Kok kayak lesu gitu?" Tanya Chaewon yang sedari tadi merhatiin Minju yang lagi motongin wortel sambil ngelamun.
"Hah? Gak papa kok," jawab Minju kemudian balik menatap wortel.
"Jangan ngelamun, nanti jari kamu yang kepotong," tegur Chaewon sambil menggeleng pelan.
"Oh iya, ntar siang temenin ke butik yuk," ucap Chaewon.
"Buat apa?" tanya Minju sembari mengerutkan dahinya.
"Lohh kamu lupa? Hari ini kan mau kondangan ke nikahan Yena," jawab Chaewon sambil menggeleng pelan.
"Ohiya lupa hehehe," Minju menyengir sambil menggaruk tengkuknya.
"Eh tapi apa gak mendingan ama Yujin aja? Kan sekalian bisa beli buat Yujin juga,"
"Bener juga sih, tapi Yujin agak freak sekarang," ucap Chaewon sedikit berbisik, takut orang yang dimaksud mendengar.
"Yaudahlah biarin aja," ucap Minju kemudian mulai mencampurkan bahan makanan yang telah ia kupas di dalam satu wadah.
Usai sudah urusan dapur, sudah saatnya mereka sarapan bersama. Wonyoung dan Yujin baru saja keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi.
"Pagi," ucap Yujin, dibalas oleh kedua istrinya.
"Ayo sarapan," ucap Chaewon kemudian menyiapkan piring Yujin beserta dengan nasi dan lauknya.
"Nanti temenin aku ke butik ya? Kita cari baju buat ke nikahan Yena," ucap Chaewon sembari meletakkan piring itu ke hadapan Yujin.
"Pas jam makan siang ya? Aku harus ke kantor," ucap Yujin.
"Kamu ke kantor? Katanya mau cuti?" tanya Chaewon.
"Engga deh. Bener kata kamu, aku berlebihan. Nanti waktu kandungan Wonyoung masuk usia 9 bulan baru aku ambil cuti," ucap Yujin sambil mengelus sayang ubun - ubun Wonyoung yang duduk di sampingnya.
"Ohh syukurlah kalo gitu," ucap Chaewon.
Selanjutnya, sarapan mereka terlaksana dengan suasana hening.
Kini waktu telah menunjukkan pukul 1 siang, Chaewon bersama Yujin sudah sedari tadi pergi ke butik untuk membeli pakaian baru. Kini hanya tersisa Minju dan Wonyoung di rumah.
Keduanya tengah makan siang di ruang makan, Minju memberikan tatapan tak biasa pada Wonyoung. Dia seperti menahan sesuatu.
"Kenapa?" tanya Wonyoung.
"Mulai besok bisa kali ikut nyiapin sarapan ama kegiatan yang seharusnya 'istri' lakuin," ucap Minju menekan kata istri.
"Kan bagi bagi tugas," jawab Wonyoung enteng.
"Bagi - bagi tugas gimana? Kamu gak pernah sama sekali ikut bantuin di dapur," ucap Minju yang terlihat mulai emosi.
"Kalian bagian ngurus rumah, aku bagian yang ngasih anak ke Yujin," jawab Wony sambil menunjukkan senyum tipisnya.
Minju seketika terdiam, tak bisa membantah.
"Yaudahlah cuma masak ama cuci piring doang. Bersihin rumah urusan pembantu kan," ucap Wony kemudian melangkah ke kamarnya.
Minju menghela nafas kasar kemudian membereskan meja dan beristirahat di ruang tamu.
"Gini amat gue dikasi peran, bukan kayak istri tapi kek pembantu," batin Minju sambil menekan - nekan remot, mencari siaran yang sekiranya bisa menghiburnya.
Tak satupun tayangan bisa menghiburnya, ucapan Wony tadi terlalu membuatnya gelisah.
"Kenapa gue ga bisa hamil ya?" batinnya sambil mengelus perutnya sendiri. Rasanya ingin menangis, tapi ia sadar posisi.
Pukul 3 sore, Chaewon telah kembali bersama Yujin. Wajah Chaewon terlihat berseri - seri, tampaknya ia mendapatkan pakaian yang benar - benar sesuai dengan ekspektasinya.
Sementara Yujin langsung melangkah ke kamar, melewati Minju dan meninggalkan Chaewon tanpa bicara apapun. Ia ingin memastikan bahwa Wonyoung baik - baik saja.
"Sayang, aku pulang," ucap Yujin sambil tersenyum lebar. Namun saat Yujin mendekat, Wonyoung langsung mendorong dada Yujin agar pria itu menjauh darinya.
"Eh, kenapa?" tanya Yujin dengan dahi mengerut.
"Parfum kamu bikin aku mual, jauh jauh sana," ucap Wony sambil menutup hidung dan mulutnya.
"Iya deh iyaa, mandi dulu," ucap Yujin.
Sementara di ruang tamu Chaewon sibuk memamerkan pakaiannya kepada Minju. Mungkin karena saking senangnya, Chaewon jadi tidak menyadari perlakuan Yujin tadi.
"Liat, Ju. Bagus banget kan?" ucap Chaewon sambil memposisikan baju itu di depan tubuhnya.
"I-iya kak, bagus," ucap Minju sambil tersenyum sebisanya.
"Mau liat baju buat Yujin gak? Sekalian juga tadi beli buat kamu ama wo—"
"Kak, perut aku sakit hehe. Sebentar ya," ucap Minju kemudian melangkah ke kamar mandi.
Di dalam ruangan itu, ia duduk melamun di atas wc dengan wajah yang terlihat....
Ngeden.
Beneran kebelet
Tbc
BSK GUE HIPIBIDI, UCAPKAN HABEDE CEPAT. TEMAN TEMAN RL GUE TIDAK AKAN MENGUCAPKANNYA, JADI UCAPAN KALIAN BISA GUE PAMERIN DI SW☺️☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙏𝙞𝙜𝙖 [END]
FanfictionIni tentang keluarga kecil yang terdiri atas 1 kepala keluarga dan 3 istrinya. Apakah rumah tangga mereka kacau balau atau justru sebaliknya? kuy disimak kk. Cover credit. Lenif on pin