solusi

2K 228 66
                                    

Warning⚠⚠⚠











Gaada apa apa si.










Wonyoung duduk di atas kasur, wanita itu menunduk sambil meremas celananya hingga terlihat kusut.

Tak lama Yujin datang, menghampiri dan duduk di sampingnya. Yujin menatap gak enak ke Wonyoung.

"Maafin Minju ya, sayang?" ucap Yujin sambil ngerangkul bahu Wonyoung.

"M-mending kamu tenangin istri kamu dulu," ucap Wonyoung menekan kata istri. Dia enggan untuk melihat Yujin.

"Hei, kamu kan istri aku," ucap Yujin sambil menarik pelan dagu Wony. Tapi dengan cepat Wony menoleh ke arah lain.

"D-dia juga istri kamu hiks," akhirnya Wonyoung nangis. Emang gaada akhlak ni manusia maruk.

"Ada Chaewon. Kamu lebih butuh aku saat ini," ucap Yujin.

"Aku pengen sendiri, Jin. Kamu keluar," usir Wonyoung. Yujin menghela nafas kemudian berdiri. Ia berjalan ke arah pintu, bukan untuk keluar tapi untuk menguncinya.

Bercinta akan menjadi solusi.








"Ngapain dikunci?" tanya Wonyoung.

"Malam pertama kita keskip sayang, jadi pagi ini aja ya," ucap Yujin sembari mendorong Wony agar berbaring. Dengan sangat perlahan ia melucuti pakaian Wonyoung hingga keduanya tenggelam dalam permainan itu.

Skip





"Minju, udahan dong ngambeknya," ucap Chaewon sambil menggoyang - goyangkan tangan Minju.

"Kak, aku—"

"Ini udah jadi konsekuensi jadi istri Yujin, Ahn Minju," potong Chaewon.

"Huftt..," akhirnya Minju diem, gak tau mau bales apa lagi.

"Keluar aja yuk? Nyari angin," ajak Chaewon.

"Kemana?" tanya Minju.

"Mall, mungkin. Pengen nyari tas gucci buat arisan," ucap Chaewon.

"Yaudah yuk siap - siap," ucap Minju. Chaewon mengangguk kemudian melangkah ke kamar mereka masing - masing.

Karena kamar mereka berderet, jadi mereka denger suara desahan Wonyoung dan Yujin.

Panas hati adeq bang -2Ahn

"Gpl ya , Ju," ucap Chaewon sembari masuk ke kamar.

Balik ke kamar Wonyoung.

Beh gue gaakan php-in kelen.





Tapi gak jadi deh.








Chaewon dan Minju udah dandan cantik, gak keliatan banget kalo udah jadi istri orang. Kek anak abg malah.

Mereka pergi menggunakan mobil Chaewon. Warnanya kuning karena Chaewon suka warna kuning. Trus lucu kayak aku ngoahaha.

Selama perjalanan mereka bercanda ria. Melupakan masalah kecil yang terjadi tadi pagi. Ampe akhirnya Chaewon salah ngomong.

"Kira - kira apa yang bakal kamu bilang ke anak kamu tentang aku dan Wonyoung?" ucap Chaewon. Karena suasananya lagi becanda, dia kebablasan nanya ginian.

"Ga usah jawab, Ju," ucap Chaewon lagi.

"Aku bakal bilang kalian mama dia juga. Aku juga bakal bilang anak kakak itu saudara dia," jawab Minju, tanpa paksaan. Entahlah, Chaewon tak bisa menebak Minju jujur atau tidak.

"Apa dia gak merasa aneh?" tanya Chaewon lagi.

"aku bakal bikin dia ngerasa aneh sama orang - orang yang punya mama satu," ucap Minju kemudian tertawa. Chaewon juga ketawa, padahal gak tau letak lucunya dimana.

"Dah sampe, mau kemana nih kita?" tanya Chaewon.

"Tadi katanya mau nyari tas," ucap Minju.

"Ohiya lupa,"

Keduanya mulai menyusuri mall, mencari tas yang mereka inginkan .














...





Hawa ruangan itu mulai memanas. AC yang masih hidup terlihat kehilangan fungsinya.

Dua insan yang saling mencintai tengah bergumul di atas ranjang. Peluh membasahi tubuh mereka hingga keduanya tampak shining shimmering anjing.

"A-ah," desah wanita yang berada di bawah kokohnya tubuh lelaki bernama Ahn Yujin.

Yujin terus mengecup leher putih istrinya. Membuat tanda dengan gigitan yang sedikit sakit sekaligus nikmat.

Bibir Yujin semakin turun, mencium dada kemudian ke pusarnya. Yujin lagi - lagi memberi tanda pada bagian - bagian itu.

"Kamu mau sekarang sayang?" tanya Yujin memastikan. Ia khawatir Wonyoung belum siap.

"Terserah kamu aja," balas Wonyoung.

"Makasih sayang,"

Yujin kembali pada aksinya. Dia melucuti pakaian dalam Wonyoung. Setelahnya ia merasa membeku sejenak. Tubuh Wonyoung benar - benar indah. Putih mulus tanpa ada cacat sedikitpun.

Yujin kembali meraup bibir Wonyoung. Melumat lembut serta menyesapnya bergantian. Saliva Yujin dan Wonyoung bersatu, bahkan keluar dari sudut bibir Wonyoung.

Setelah beberapa menit, Yujin melepaskan tautannya. Matanya sayu, begitupun dengan Wonyoung.

"Aku bakal pelan - pelan," ucap Yujin kemudian memposisikan dirinya.

Srekk

"Nghhh,"

"P-pelanhh shhh,"












Tbc

Dah ye, gue gatau gue jadi nub gegara kelamaan gak apdet anu:'(

𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙏𝙞𝙜𝙖 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang