Keputusan

1.1K 177 47
                                    

Minju melangkah meninggalkan rumah besar itu dalam keadaan berderai air mata dan pinggangnya yang sakit karena terjatuh tadi. Satpam yang berada di pos tentu melihat itu dan segera menanyakan apa yang terjadi kepada nyonya keduanya itu.

"Nyonya? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam itu sopan dan terkesan tidak terlalu ikut campur.

"Engga, Pak," ucap Minju sambil tersenyum sebisanya, ia juga menghapus air matanya.

"Minju!" teriak seseorang dari kejauhan. Saat ia makin dekat, barulah terlihat itu Chaewon.

"Jangan pulang, tolong tetep disini," ucap Chaewon sambil menggenggam kedua tangan Minju. Minju menggeleng kuat, "Engga, kak. Aku mau pulang, aku udah ga dianggep apa - apa lagi di rumah ini. A-aku—"

"Minju," potong Chaewon.

"Tolong, bertahan sekali lagi," ucap Chaewon. Tatapannya benar - benar memohon. Minju menghela nafas kasar dan terdiam beberapa saat.

"Buat apa aku bertahan kak? Buat apa?" tanyanya sembari berusaha melepaskan tangannya dari Chaewon, tapi Chaewon tetap menahan.

"Buat kakak, Ju. Tolong, ini terakhir," ucap Chaewon masih dengan tatapan memohon.

Sementara Yujin, ia sedang berada di ruang cctv. Melihat kejadian yang sebenarnya.

Berawal dari ia melihat Minju yang menangis sambil berusaha menghubungi seseorang, lalu Wonyoung yang sedang bicara kepada Minju dan terlihat menawarkan ponselnya, dan kemudian Wonyoung terpeleset ke dalam kolam.

Wajah Yujin mulai memerah tatkala ia melihat Minju yang menertawakan Wonyoung yang terlihat tak bisa berenang.

"Bener bener keterlaluan," ucap Yujin sambil memukul meja. Ia langsung melangkah pergi dan melewatkan adegan selanjutnya.

Saat keluar dari ruangan itu, ia melihat Minju dan Chaewon yang sedang duduk di sofa. Chaewon terlihat tengah menenangkan Minju.

"Kim Minju," panggil Yujin.

"Ahn Minju, Yujin," tegur Chaewon. Sementara Minju masih diam dengan tatapan kosong.

"Kim Minju, aku mau cerai," Yujin berucap tanpa menghiraukan ucapan Chaewon sebelumnya.

Minju yang tadinya berekspresi datar menjadi tersenyum tipis.

"Wah, sesuai harapan. Jadi aku ga perlu cape cape ngomong," ucap Minju.

"Maksud kamu apa Yujin?!" teriak Chaewon, ia tak habis pikir dengan akal pendek Yujin.

"Maksud aku? Kamu nanya maksud aku? Kamu bakal paham maksud aku kalo kamu liat sendiri rekaman cctvnya!" balas Yujin dengan suara lantang.

Chaewon terdiam, ia melirik Minju sebentar.

"Masa sih Minju dorong Wonyoung? Gak mungkin" batinnya.



Chaewon menarik tangan Minju, keduanya melangkah ke ruang cctv dan melihatnya sendiri. Yujin ikut di belakang mereka.

Yujin menunjukkan video yang ia lihat dari awal tadi, Chaewon dan Yujin mengamati, sementara Minju terlihat tak peduli.

"Liat? Bisa bisanya dia ketawain bumil yang tenggelam?" ucap Yujin dengan suaranya yang lantang.

Chaewon mengabaikan Yujin dan masih melihat. Mulai dari Minju yang terlihat panik dan buru - buru menolong Wonyoung, menelfon Yujin, dan berlari hingga terpeleset, dan terakhir satpam menggendong Wonyoung ke kamarnya.

"Kamu gapapa?" tanya Chaewon. Minju menggeleng. Namun kenyataannya pinggangnya sangat sakit karena ia terjatuh cukup keras.





Sementara Yujin?






Dia diam dan malu.




"Kamu," ucap Minju sambil menunjuk Yujin tepat di depan wajahnya.

"Kamu sebut saya kim kan? Saya kabulkan ucapan kamu," ucap Minju dengan mata berkaca - kaca.


"Min—"


"Jangan sebut nama saya pake mulut kotor kamu!" potong Minju.

"K-kamu tau hah? Kamu tau perasaan saya yang berkali - kali kamu abaikan. Gak pernah kamu tanya udah makan udah belum, gimana kabar kamu, apa kamu bahagia, kamu sehat, semuanya!"

"Kamu tau rasanya seperti pembantu di rumah ini hah? Hidup sekadar menyiapkan sarapan dan menjaga istri kamu."

"Bahkan sekadar elusan di pipi saya pun udah gak pernah kamu kasih,"

"Saya udah cukup kuat bertahan sampe titik ini. Tapi sekarang saya udah di titik terendah. Saya udah gak sanggup lagi,"

"Saya bakal urus semua perceraian kita. Gak perlu repot - repot datang sidang, jagain aja istri kamu itu,"

"Minju maaf, aku—"


"MAAF KAMU GAK MENGOBATI YUJIN!"

"S-sakit.. hati saya sakit,"

"Jadi, biarin saya pulang dan kita bercerai,"

"Minju," ucap Chaewon yang sedari tadi diam.

"Aku—"














"Ayo kakak anter pulang,"














Tbc
Cere gak cere gak? Cerelah masa enggak🗿

𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙏𝙞𝙜𝙖 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang