"Kamu tau Ahn Yujin?"
"SEMUA HARTA KAMU BAHKAN GAK MAMPU BELI TOPENG YANG AKU PAKE SEKARANG!"
"T-topeng?" ucap Yujin terbata. Mau nanya topeng apaan takut ditampol diatuh.
"K-kamu kan gak pake topeng," lanjut Yujin.
"BODOH!" maki Chaewon kemudian melangkah keluar rumah, tapi lagi - lagi Yujin menahannya. Ia tak ingin kehilangan satupun istrinya.
Kalo nambah mau ,hehe.g
"Maafin aku. Aku janji gak akan ulangin lagi," cicit Yujin sambil menunjukkan wajah penuh rasa bersalahnya.
"Aku maafin kamu, tapi gatau kalo Minju," ucap Chaewon sambil tersenyum miring.
"Y-ya jngan gitu lah yang..," mohon Yujin sambil menarik Chaewon agar rada jauhan dari Minju.
"Yaudah," Chaewon melangkah menuju kamarnya. Dia yakin 100% bahwa Minju akan meminta penjelasan pada Yujin. Dan ia hanya perlu menikmati akhirnya.
"Mas , kamu ngomong apa sama Kak Chaewon? Kenapa dia marah banget?" tanya Minju, sesuai isi pikiran Chaewon.
"Aku bilang aku mau adopsi anak," jawab Yujin santai tanpa terbata.
Selama Chaewon ngebacotin dia, dia sambilan mikir alasan yang pas untuk ini.
"Kak Chaewon marah karena itu?" tanya Minju gak habis pikir. Biasanya Chaewon adalah sosok yang pengertian.
"Iya.. Masih sensitif mungkin kalo bahas anak." ucap Yujin.
"Mau adopsi dari panti mana emang?" tanya Minju lagi.
"Gak jadi yang , aku juga mikirin perasaan Chaewon," jawab Yujin.
"Hmm iya deh," ucap Minju. Yujin merangkul bahu kecil Minju kemudian mengecup singkat dahinya.
"Makasih sayang," lirih Yujin.
"Makasih untuk apa?" tanya Minju.
"Makasih udah hadir di hidup aku,"
.
Karena ini masih sangat awal bagi Yujin dan Wonyoung, jadi orang tua mereka masih suka mampir. Buktinya sekarang ada Seungwoo , Jisung, dan Yuna.
Seungwoo adalah ayah Wonyoung.
Yuna adalah kakak Wonyoung.
Dan Jisung..
Nanti kita bahas.
"Kenapa sunyi banget? Padahal kalian rame," ucap Seungwoo kepada Chaewon yang tengah meletakkan minuman ke atas meja.
"Biasa, Om. Ada perpecahan karena orang baru," ucap Chaewon sambil tertawa.
Tertawa mengejek.
Seungwoo ikut tertawa, terdengar jelas tawanya terdengar tak nyaman. Ia paham Chaewon tengah menyindir putrinya.
"Sayang, jangan gitu," bisik Yujin.
"Masa bodo , Ahn Yujin," balas Chaewon kemudian melangkah ke dapur.
"Yujin, ada masalah apa?" tanya Seungwoo.
Yujin diam.
"Baik, kamu bisa jelasin ke papa, Nak?" Seungwoo beralih ke Wonyoung.
"Aku baru bangun tidur," balas Wonyoung.
"Hei,"
"Dengerin Papa,"
"Papa tau kalian sudah dewasa. Tapi tetap Papa orang tua kalian. Kalian berhak berbagi keluh kesah ke Papa, maupun Papa Yujin."
"Kalo ada masalah, kita bicarakan baik - baik, bisa kan?" tanya Seungwoo dengan tatapan mata lembutnya.
"B-bisa, Pa" jawab Wonyoung.
"Kalo gitu panggilin Minju sama Chaewon," ucap Seungwoo.
Kini mereka berkumpul di ruang tengah. Sebelum memulai pembicaraan, Yujin menawarkan Yuna untuk beristirahat di kamar tamu. Ia tak tega jika bayi Yuna terbangun dari tidurnya karena suara mereka yang berisik.
"Baik, sekarang ada masalah apa? Mari kita selesaikan baik - baik," ucap Seungwoo sambil menatap muda mudi itu satu per satu.
"Om yakin mau denger? Yang ada semua bakal ribut," ucap Chaewon sambil menatap Yujin sebentar.
"Bilang aja , Nak,"
"Yujin bilang,"
"—dia mau adopsi anak," potong Minju.
Chaewon mengerutkan dahinya. Menatap bingung pada Minju. Sampai di detik ketiga ia sadar bahwa Minju sudah termakan bualan Yujin.
"Hanya itu? Kenapa bisa—"
"Yujin bilang kalo Wonyoung berhasil hamil dia bakal ceraikan saya dan Minju," ucap Chaewon.
Tingtaraktakding taraktakding
Flash
Zoom in minju
Zoom out minju
Zoom in Seungwoo
Zoom out Seungwoo
Flash
Flash
Zoom in Yujin
Aaaa aaaa aaa~
Slide Wonyoung
Slide Chaewon
Slide Jusing
Zoom in Yujin lagi.
Balik normal.
Tbc
Apasi ak:')
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙏𝙞𝙜𝙖 [END]
FanficIni tentang keluarga kecil yang terdiri atas 1 kepala keluarga dan 3 istrinya. Apakah rumah tangga mereka kacau balau atau justru sebaliknya? kuy disimak kk. Cover credit. Lenif on pin