Jangan mara mara
Kini terang telah digantikan oleh gelap yang menandakan bahwa hari sudah malam. Yujin dan Chaewon sudah rapi dengan pakaian baru mereka dan bersiap untuk berangkat ke acara pernikahan Yena.
"Minju, tolong jagain Wony ya," ucap Yujin. Minju hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Jangan cape ya, sayang," ucap Yujin sambil mengelus pipi Wonyoung. Setelahnya ia pamit pergi.
Sepeninggal Yujin dan Chaewon, Wony tersenyum tipis, "Duh sakitnya berasa," ucapannya terdengar sangat meledek di telinga Minju.
"Terserah," balas Minju kemudian melangkah masuk meninggalkan Wonyoung.
Ia berada di belakang rumah, yang mana disitu terdapat kolam renang. Ia duduk di kursi yang ada disana dan menatap kosong ke arah kolam yang terlihat tenang.
Ia menggigit bibir bagian dalamnya, sebisa mungkin untuk tidak menangis. Akan tetapi nihil, air mata itu tetap memaksa ingin keluar.
Isakan kecil mulai terdengar. Air matanya jatuh membasahi pipi dan bajunya. Ia benar - benar merasa sudah tidak dihargai lagi di tempat ini.
"Mau pulang," lirihnya. Ia mengambil ponselnya dari saku, mencari kontak ayahnya.
Tut.. tut.. tut..
"Angkat yah," lirihnya sambil sesekali menyeka air matanya.
Sudah percobaan ketiga, tapi masih tak diangkat. Akhirnya ia menyerah dan memilih memejamkan matanya.
"Mau aku pesenin grab?" ucap seseorang yang tentu kalian tahu siapa. *Gue tim grab.g
Minju menghela nafas kasar, ia benar - benar sudah menahan diri untuk tidak menjambak gadis muda itu. Dan kini ia berada di ujung kesabarannya.
"Gausah," jawab Minju seadanya.
"Loh padahal gue kan niatn—AAA!"
Acara pernikahan Yena dan Yuri berjalan lancar. Semua sesuai yang diharapkan dan kini telah masuk ke sesi yang ditunggu muda mudi, yaitu sesi lempar bunga.
Yujin sudah siap di posisinya, di posisi yang siap di hantam bogeman istri pertama.
"DUDUK!" ucap Chaewon dengan tatapan mata yang begitu mematikan. Yujin menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Udah tua masih aja gatel," ucap Chaewon sambil memanyunkan bibirnya.
"Hehe, becanda akutuh. Jangan ngambek atuh," ucap Yujin sambil mencubit pelan pipi Chaewon.
"Tau ah, ngambek," gerutunya sambil bersedekap dada.
"Ih—" Yujin menghentikan kegiatannya membujuk Chaewon karena ponselnya berdering. Ia menatap layar ponselnya dan terlihat nama Minju tertera disana.
"Kenapa, Ju?"
"Y-yujin, cepat pulang!"
"Kenapa? Kok kamu kayak panik gitu?"
"Wonyoung, cepat pulang!"
Beberapa saat sebelum itu..
Wonyoung berteriak tatkala ia kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terpeleset ke dalam kolam. Minju yang melihat itu tak langsung refleks menolong justru memilih menertawakan Wonyoung. Ia merasa puas karena rasa kesalnya terbalaskan tanpa harus melakukan apapun.
Tapi melihat Wonyoung yang mulai berhenti menggerakkan tangannya membuat Minju panik, ia segera masuk dan membawa Wonyoung keluar dari kolam.
"Demi apapun gue ga maksud begitu," ucap Minju panik, dia meraba sakunya dan ponselnya basah. Tapi untungnya ponselnya masih bisa hidup. Secepat mungkin dia menghubungi Yujin dan memintanya untuk segera pulang.
Minju memberikan pertolongan pertama kepada Wonyoung, tapi tak membuahkan hasil.
"Gue mana bisa ngangkat dia," batin Minju. Ia pun berlari ke depan rumah. Tapi karena kondisinya yang basah, ia membuat lantai menjadi licin dan membuatnya tergelincir.
"Pake drama jatuh author sialan," Minju segera bangkit sambil memegangi pinggangnya
Setibanya di pos rumah, ia memanggil satpam dan memintanya untuk segera ke bagian kolam renang dan membawa Wonyoung ke kamarnya.
Setelahnya ia menyuruh satpam itu keluar dan mengganti pakaian Wonyoung dengan pakaian kering. Ia berlutut di samping kasur sambil menggesekkan telapak tangannya ke telapak tangan Wonyoung.
"Ini kok gak sadar sadar," batin Minju, ia semakin panik dan merasa bersalah.
"Maaf Wonyoung," lirihnya.
Brak
Minju menoleh ke pintu yang dibuka kasar oleh seseorang yang tak lain adalah Yujin.
"Wonyoung kenapa?" tanya Yujin dengan mata berkaca - kaca, terlihat kekhawatiran besar disana. Yujin segera melangkah mendekati Wonyoung dan mengelus dahinya.
"Ju, kamu kok basah gini?" tanya Chaewon.
"T-tadi Wonyoung— itu.."
"WONYOUNG KENAPA?!" potong Yujin.
"Wonyoung jatuh ke kolam renang. A-aku—"
"Aku cuma minta kamu jagain dia sebentar, gak becus banget sih kamu," ucap Yujin kemudian kembali beralih pada Wonyoung.
Ia mengambil minyak kayu putih dan mengusapkannya ke beberapa bagian tubuh Wonyoung.
Beberapa saat kemudian seorang pria datang, dia membawa sebuah tas yang berisi peralatan medis. Yujin memang sudah menghubungi dokter tatkala Minju mengatakan terjadi sesuatu pada Wonyoung.
"Tolong ya," ucap Yujin kemudian melangkah keluar kamar diikuti Minju dan Chaewon.
"Bisa jelasin kenapa Wonyoung bisa jatuh hah?" tanya Yujin dengan suara sedikit lantang.
"Nanti dulu bisa? Biar Minju ganti baju dulu," ucap Chaewon sambil menatap khawatir pada Minju yang terlihat menggigil.
"Yaudah sana," ucap Yujin, pria itu memijat pelipisnya kemudian kembali ke kamar.
Minju mengusap kasar air matanya kemudian melangkah ke kamar. Mengganti pakaiannya dan segera keluar.
"Minju, duduk sini," ucap Chaewon.
Belum mengucapkan sepatah katapun, air mata kembali menggenang di pelupuk mata wanita itu.
"Sini, gapapa, Wonyoung udah sadar juga," ucap Chaewon. Sementara Yujin masih diam.
"En-enggak. Aku mau pulang," ucap Minju yang lagi - lagi mengusap kasar air matanya.
"Maks—"
"Kamu boleh pulang setelah jelasin," potong Yujin tanpa menatap Minju.
"Persetan," Minju melangkah keluar, tapi terhenti saat Yujin berteriak.
"KIM MINJU!"
"GUE NGEDORONG DIA! PUAS LO HAH?!" teriak Minju hingga tenggorokannya terasa sakit. Ia langsung pergi begitu saja tanpa mempedulikan ucapan Yujin selanjutnya.
"Min—"
"Yujin!" tegur Chaewon.
"Dia keterlaluan! Aku bakal tuntut dia," ucap Yujin yang dengan buru - buru mengambil ponselnya.
Chaewon yang melihat itu langsung menarik paksa ponsel Yujin.
"Jangan gila Yujin! Dia istri kamu! Dan aku tau, Minju bukan orang yang kayak gitu," ucap Chaewon.
"Dia sendiri ngomong kalo dia dorong Wonyoung! Masa aku diem aja hah?!"
"Cctv ada, jangan tolol,"
Tbc
Memainkan emosi dulu kali ye wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙏𝙞𝙜𝙖 [END]
FanfictionIni tentang keluarga kecil yang terdiri atas 1 kepala keluarga dan 3 istrinya. Apakah rumah tangga mereka kacau balau atau justru sebaliknya? kuy disimak kk. Cover credit. Lenif on pin