CHAPTER 25

1K 47 1
                                    

Happy Reading.....

Kasih jangan kau pergi-Yura Yunita

Manusia memang tentang hidup yang diakhiri dengan mati.





Dalam hitungan menit disekitar pabrik telah ramai dengan masyarakat yang menonton dan dengan banyak polisi juga ambulans datang. Keluarga besar Arka telah sampai ke TKP dan melihat keadaan Yuri yang akan dibawa kerumah sakit terdekat untuk segera dilakukan pertolongan dengan mama Arka yang menemaninya. Sedangkan sebelumnya yang menelepon polisi adalah Key saat dia menunggu sendirian dimobil.

"Bila saja polisi tidak tepat waktu mungkin saat ini kamu sudah masuk kedalam mobil ambulans." Illa memeluk suaminya begitu erat seakan besok mereka tak akan pernah bertemu. Pelukan ini yang telah lama mereka rindukan, hanya saja sebuah masalah rumit yang tak kunjung menemui titik terang membuat mereka sama-sama tersakiti.

Arka mengucap syukur bila hari ini telah datang dengan kebahagiaan, "maaf sudah buat kamu khawatir dan sedih berkali-kali. Aku janji apapun masalahku akan ku ceritakan padamu bukan menyembunyikan hingga hubungan kita penuh keraguan." Arka mengecup kening Illa lama. Sedangkan Atha sudah dibawa oleh mamanya untuk diperiksa dan mungkin butuh bimbingan psikolog untuk menghilangkan trauma.

"Keyla, terimakasih sudah menyelamatkan kami. Sebagai tanda terima kasih saya, kamu akan dipromosikan dibagian manajer keuangan. Dan saya akan mengganti mobil kamu sesuai yang kamu inginkan." Ucap Arka memberi penghargaan atas pengorbanan dan tindakan Keyla.

Semua penjahat telah keluar dari pabrik tua kecuali Bagas yang sudah dibawa terlebih dulu untuk dilakukan pengobatan pada tembakan dipunggung hingga dua orang yang mereka kenal muncul yaitu Irene dan suaminya telah diborgol.

"Tunggu pak polisi!" oma menghentikan polisi yang membawa Irene.

"Ma, biarkan dia mendapatkan hukuman sesuai apa yang dia lakukan." Ucap papa Arka dengan wajah tidak ramah.

"Ini bukan tentang apapun yang terjadi hari ini." Arka dan Illa sendiri tidak tau apa yang dimaksud oma, sedangkan mama Darwin menangis dipelukan om Abi.

"Irene bukan ini yang oma maksud, kamu tidak akan pernah berhak mendapatkan apa yang cucu oma lain miliki, hatimu buta dengan harta dan jabatan." Oma memarahi Irene.

"Oma tidak akan pernah tau bagaimana perasaan Irene, aku seperti anak tiri tidak diberi jabatan di rumah sakit dan hanya sedikit yang Irene dapat dari Dirgantara jadi jangan salahkan Irene kalau aku jadi seorang penjahat seperti yang oma lihat saat ini." Irene membela diri bahkan dia tidak merasa bersalah dengan apa yang dia perbuat.

"Kamu mengharap apa? Seorang anak haram dari hasil perselingkuhan ibu kamu dengan pria brengsek diluar sana hingga lahirlah kamu, andai Retno dan Abi tidak memohon kepada oma, sudah oma buang kamu ke panti asuhan." Oma geleng-geleng kepala tidak bisa lagi menjabarkan perasaannya yang telah kecewa.

"Bawa dia pak polisi." Sambung Oma.

"Mari kita lupakan semuanya." Ucap om Abi mengakhiri sambil merangkul oma untuk sekedar menenangkan. Arka ingin menanyakan apa yang sedang diperbincangkan tapi ini belum saatnya apalagi banyak orang disana.

"Akash kemana?" tanya Erwin dan Arka karena ternyata saat mereka berpencar Akash malah pergi mengendarai mobilnya meninggalkan mereka berjuang berdua bersama anak buahnya.

"Kita kerumah sakit sekarang untuk mengecek keadaan kalian!" ucap Illa. Mereka menaiki mobil yang dikendarai oleh papa Arka.

*****

MY CEO OR MY DOCTOR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang