CHAPTER 13

1K 50 3
                                    

Publish ulang!!!!!

Jangan lupa follow akun wattpad aku ini ya. Dan kalian bisa follow ig aku elxes321. Disana aku biasa update spoiler cerita ini....

Happy Reading.....

Arka mendekati kedua anaknya dimeja makan namun tidak terlihat istrinya sejak pagi tadi, padahal di kamar Illa juga tidak ada.

"Atta, Brian mama mana?" keduanya kompak menggelengkan kepala dan masih sibuk dengan sereal dihadapan mereka.

Maka sekarang dia mencari di kamar mandi bahkan mengitari rumah dan tidak berfikir untuk bertanya pada ART rumah. Bodohnya dia sampai ubun-ubun.

"Illa?" panggil Arka namun tidak ada sahutan hingga salah satu ART bilang kalau istrinya sedang ke pasar mencari jajanan kesukaan Aya.

Belum saja dia menelepon, Illa sudah muncul dari balik pagar membawa motor dan tas belanjaan. Arka tergesa menghampiri Illa dan menyuruhnya masuk meninggalkan semua belanjaan di motor.

"Aku khawatir sama kamu. Pamit dulu kalau mau pergi." Illa menatap mata Arka yang berkaca-kaca. Dia menahan untuk tidak tersenyum.

"Biasanya juga seperti ini, kamu lebay ah." Illa masuk ke kamar diikuti Arka dari belakang.

"Habis ini aku berangkat ke rumah sakit. Jaga diri baik-baik." Illa mengangguk dan tidak lupa Arka mencium kening istrinya lama seakan mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Illa menatap Arka yang sudah hilang dibalik gerbang, ia menelepon Caca untuk segera datang ke rumah karena dia ingin memberi oleh-oleh dari seseorang.

"Iya La gimana? Penting banget gak karena gue ada acara di rumah sakit." Sahut Caca.

"Sepenting apa sih Ca ke rumah sakit, lagian sudah ada Arka disana." Jawab Illa.

"Adalah, setelah ini gue juga mau ke Bandung. Darwin kan pagi tadi udah terbang dan pulang sebulan lagi." Caca mematikan panggilan secara sepihak.

******

"Ya Allah mantuku sudah lama tidak datang ke rumah, apa kabar?" Caca mencium tangan nenek Darwin yang menyambutnya.

"Alhamdulillah baik nek. Oh ya engkong mana? Aku ada perlu nih nek." Tanya Caca mencari keberadaan engkong yang juga termasuk orang sibuk.

"Kalau ada orang disini kenapa cari yang gak ada sih Ca?" mereka tertawa dengan obrolan kecil.

"Engkong ada di Bali ketemu sama klient disana untuk kemajuan rumah sakit atau apalah gak paham."

Caca sedikit kecewa lalu dia memasukkan kembali sebuah berkas yang ada di amplop coklat.

"Itu apa?" tanya nenek yang sadar oleh keberadaan amplop itu.

"Berkas persetujuan biasa kok nek. Kalau gitu Caca pulang dulu ya nek." Sebenarnya dia ingin lebih lama berbicara dengan nenek mertuanya tapi dia harus pergi.

Bandung next time, gue belum dapat tanda tangan engkong.

Baca

Arka

Okay, om Abi juga belum pulang dari Bali.

Caca mencak-mencak sambil melempar kertas bermaterai 10 ribu, dia melemparkan tubuhnya di kursi café mall untuk bertemu dengan Arka.

"Beritahu gue gimana caranya, gue capek kucing-kucingan dengan Illa, Darwin, keluarga besar gue." Caca berbincang dengan seseorang di balik video call bersama teman baiknya, Rena.

MY CEO OR MY DOCTOR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang