Happy Reading.....
Virgoun~ Saat Kau Telah Mengerti
●
●
●
●Illa terbangun di sepertiga malam dan merogoh kasur disampingnya ternyata kosong, dia mencari mulai di dapur, kamar anak-anak sampai di ruang kerjannya. "Mereka kemana?" dia bermonolog memandangi suasanan dari arah balkon ruang kerja suaminya.
"Pak, lihat Arka pergi tidak?" Illa yang tadinya merenung melihat satpam berkeliling jaga rumahnya.
"Oh tadi sekitar jam setengah satu pergi sama Ilona bu." Jawab satpam agak capek mendangak.
"Kemana?"
"Ke rumah sakit karena Ilona kangen non Caca bu." Illa berterima kasih lalu akan menyiapkan makanan untuk diberikan pada mertua juga keluarga yang ada di rumah sakit.
*****
Darwin meminta izin kepada dokter dan Arka untuk menemui Caca sebelum semua alat yang terpasang ditubuh istrinya dilepas. Tangannya memeluk erat sang putri mencoba tegar dan kuat agar bisa bertemu dengan Caca.
Tangan kanannya membuka pintu ruangan dan tangisnya disambut dengan suara khas bangun tidur yang sudah lama ia rindukan,
"selamat pagi!"
Tubuhnya diam dan tidak sadar melepaskan gendongan Ilona hingga tubuh kecil itu langsung berlari kearah Caca yang masih rebahan.
"Mommy," Ilona menaiki kursi dan memeluk Caca.
Arka menyenggol lengan sepupunya dengan wajah tidak merasa berdosa menampilkan senyum jailnya. "Tadi nangisnya sangat dramatis dan menjiwai banget." Tawanya tak dapat ia tahan untuk melihat wajah sepupunya yang meratapi kesedihan.
"Gue bales nanti!"
Darwin bergabung dengan istri dan anaknya untuk mewujudkan arti kebersamaan yang telah lama tidak mereka rasakan. Arka juga merasa bahagia akhirnya dia dapat memperbaiki sedikit demi sedikit kehancuran yang disebabkan olehnya. "Gue tutup ya ruangannya, mau ngecek keadaan Yuri." Ia pamit dan akan bertanya kepada Caca apa yang sebenarnya terjadi nanti hingga membuat tubuhnya penuh luka.
Dia berkunjung ke ruangan adiknya dan beberapa minggu lalu harus dilarikan kerumah sakit lagi karena mengalami sakit dibagian bekas operasi dimana 3 bulan lalu adiknya operasi dengan keadaan akibat tindakan aborsi yang sengaja dilakukan musuhnya hingga membuat rahimnya penuh dengan darah dan juga mengakibatkan kerusakan rahim hingga harus dilakukan pengangkatan rahim pada adiknya.
Arka mengusap lembut rambut adiknya, pikirannya kembali ke masalah dulu andai dia tidak menuruti kata adiknya untuk menutupi kehamilannya juga takut oleh gertakan dari Irene dan malah mengorbankan kehidupan Caca juga sepupunya yang hampir hancur. Dia pikir masalah akan cepat selesai tapi diluar perkiraan bila akhirnya harus membuat dua anggota keluarganya terluka parah.
"Minggirin tangannya kakak, berat!" Yuri bangun dan Arka membantu adiknya duduk.
"Kapan pulangnya?" tanya Arka.
Yuri mengedikkan bahu dan mereka melamun dengan pikiran yang berlarian.
"Kak, Yuri minta maaf ya. Kalau saja waktu Atha diculik aku tidak diam-diam pergi sama Vano mungkin sekarang pikiran kita hanya fokus ke kak Caca."
Penyesalan pastilah datang di akhir dan hanya hasil dari penyesalan itu menjadikan sebuah pelajaran untuk hidup kedepannya. Arka meminta Yuri menjelaskan semuanya sekarang karena sebelumnya Yuri masih trauma dengan kejadian dan kesakitan waktu itu hingga mentalnya benar-benar siap untuk bercerita bahkan sebelumnya harus didampingi oleh psikiater.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO OR MY DOCTOR 2
ChickLit"Ada 3 hal dalam mengucapkan kata selamat. Selamat atas pencapaianmu, selamat ulang tahun, dan selamat tinggal. Tapi aku tidak menyukai selamat yang ketiga." Kalau saja dua pilihan dapat ia pilih semuanya namun dirinya dipaksa akan sebuah pilihan...