Publish ulang!!!
Happy Reading.....
Setelah maghrib sekitar pukul 18.49 mereka berangkat menuju ke Semarang dan berangkat dari rumah Illa. Bukan mereka saja yang pergi namun juga anak mereka ikut kecuali Atha karena dia maunya dengan papanya.
"Gue baru pertama kali pulang ke Semarang naik mobil sama lo gini setelah sekian lama. Kenapa ya gue rasanya bebas?" ucap Illa kepada Caca yang fokus ke jalanan. "Iya, rasanya fokus kita bukan lagi suami." Sahut Caca.
"Tolong dong radionya dinyalain! Eh itu aja lagunya bagus." Illa mencari satu persatu saluran radio biar Caca sendiri yang memilih dan pilihannya jatuh pada lagu Hampa-Ari Lasso.
Mereka berdua menikmati lagu yang mengalun indah, bahkan Illa sampai menutup mata menyesapi tiap bait lagu tersebut.
Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana kau rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu.....
Begitulah penggalan lagu itu dan tanpa sadar Brian terbangun meminta makan.
Caca hanya mengamati Illa yang menyuapi anaknya dengan buah milik Illona. "Kenapa Atha gak ikut sekalian?"
"Arka sendiri gak bisa jauh sama Atha." Jawab Illa masih fokus mengurusi anaknya.
"Anak kesayangan kan maksud lo?" Illa hanya memanyunkan bibir sedang berfikir lalu menganggukan kepala. Sudah menjadi rahasia umum bagi Caca kalau awal kelahiran si kembar hanya Atha yang menjadi pusat perhatiannya.
"Anaknya sudah keluar semua dan nona ini harus dirujuk ke rumah sakit segera karena terjadi pendarahan hebat." Arka syok karena taunya Illa mengandung anak kembar namun hanya ada 1 anak saja.
"Kemana anak saya satu lagi dokter." Arka mencengkram kerah baju dokter wanita itu mengeluarkan segala emosinya. Dokter paruh baya itu ketakutan dan meminta tolong ke Caca.
"Anak laki-laki itu anak anda? Bukan anak dari pak Bagas? Mereka lari membawa bayi itu yang masih berlinang darah tuan. Dan anak itu agak lemah. Tolong tuan segera bawa nona ini kerumah sakit karena keadaannya semakin kritis." Ucap dokter itu dan tanpa basa-basi Arka langsung menggendong Illa karena keadaan mulai kritis dan melajukan mobilnya tanpa membawa bayi perempuan yang masih dibersihkan itu.
"Jika kalian lupa aku ingatkan dan jika kalian tidak peduli biar aku yang mencintainya sebagai anak dari marga ku bukan lagi anak dari marga kalian." Ucap Darwin.
(MCMD 1)
Illa menggelengkan kepala mengingat 5 tahun lalu dimana dia dan yang lain melupakan kehadiran anaknya yang lain yaitu Aya. Hatinya sakit mengenang masa itu dan sampai sekarang dia juga melihat bagaimana Arka membedakan antara satu dengan yang lain.
Caca mengamati perubahan mood wanita disampingnya. Dia menyenggol lengan Illa hingga tersadar dari lamunan. "Kenapa?" tanya Caca dan hanya dijawab dengan gelengan kepala.
Mereka menempuh perjalanan hampir 7 jam karena sering turun ke pom bensin dan yah tau sendiri bagaimana jika membawa anak-anak. Mobil Caca berhenti tepat di pelataran rumah Illa yang cukup luas dan disana sudah ada orang tuannya dan juga keponakannya.
"Nginep sini aja dulu besok baru pulang." Suruh Illa kepada Caca karena sudah sangat larut malam walaupun rumahnya tidak jauh banget hanya berbeda RT.
"Gak usah, gue baru aja ngabarin ibu gue kalau ini udah sampai jadi gue pulang dulu ya." Caca membenarkan posisi tidur Illona. Illa masuk kedalam rumah setelah Caca memutar balik mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO OR MY DOCTOR 2
ChickLit"Ada 3 hal dalam mengucapkan kata selamat. Selamat atas pencapaianmu, selamat ulang tahun, dan selamat tinggal. Tapi aku tidak menyukai selamat yang ketiga." Kalau saja dua pilihan dapat ia pilih semuanya namun dirinya dipaksa akan sebuah pilihan...