CHAPTER 7

859 39 1
                                    

Happy Reading.....

Selamat hari minggu

Illa Pov

Saat ini keberadaan gue ada di Ancol hanya untuk liburan dan menghibur Keyla yang sebulan lalu putus dengan mantan tunangannya. Namun karena ucapan Arka tadi siang gue menjadi agak malas untuk menatap wajahnya bahkan gue ingin tidur di kamar lain. Apalagi saat ini kami berkumpul di pantai dimalam hari bersama semua orang, bukan hanya ada keluarga kecil gue atau keluarga Caca tapi juga ada Keyla, Bang Bim bersama keluarga, Lae bersama suami dan juga sahabat Arka lengkap.

"Kita ngapain dah disini belum ada atraksi apa-apa." Gerutu Keyla dengan petentengan.

"Kita makan malam, nanti kan juga mulainya jam 7." Lae menimpali.

Keyla memanyunkan bibirnya karena dia merasa jomblo sendirian dan juga kami sebenarnya duduk lesehan di tikar yang lebar sekali untuk menunggu atraksi nanti malam juga menunggu pesanan makan malam.

"Aelah mblo, gak sabaran banget sih. Sabar gitu loh." Ucap Caca sambil tertawa keras dan dia gue cubit lengannya hingga dia mengaduh namun dia seperti tidak kapok malah tambah menggoda Keyla jomblo.

"Caca, bisa gak sih diem!" gue yang jengah dengan dia yang menggoda Keyla terus langsung terang-terangan menegur dia dan dia cuma cengengesan.

"Iya nih si Caca gue tersinggung walaupun lo gak ngatain gue." Ucap Erwin yang dari tadi sibuk sendiri dengan ponselnya.

"Yaelah gitu aja gak bisa tahan sih Er, gue aja yang dari dulu dipanggil mblo aja biasa aja kok." Ucap Caca menimpali ucapan Erwin yang tadi tersinggung dengan Caca.

Caca pamit kepada semuanya sebentar untuk mengangkat telepon dari seseorang dan Arka sendiri juga sibuk memainkan hp nya. Entah apa yang dia lakukan dengan benda digenggamannya itu.

Keyla juga pamit entah kemana tapi gue mengikutinya, takut jika dia ingin melakukan hal yang tidak-tidak.

"Hai Ca." Gue mendengarkan percakapan mereka berdua dari sebalik pohon kelapa.

"Resiko mencintai itu banyak Key dan mungkin gue tidak pernah tau rasanya gimana tapi gagal bukan berarti berakhir malah lo harusnya bersyukur dijauhkan manusia seperti itu." Nasihat Caca.

"Lo belum ngerasain gagal sih Ca. percintaan lo sangat beruntung mendapatkan Darwin yang baik dan tidak mudah berpaling dengan cewek lain." Sahut Key. Karena menurutnya yang belum berpengalaman tidak pantas menasehati.

"Iya sih. Tapi buat apa di dunia ini ada kata memulai dan lo hanya berhenti sampai sini?" Ucap Caca sok puitis dan gue mendengarnya ingin tertawa. Lucu juga kalau dia terlihat serius mengajarkan soal cinta.

"Lalu lo mau gue mulai lagi?" tanya Key. "Capek Ca. umur gue udah 30 lebih dan siapa yang mau sama perawan tua kayak gue?" cecar Key dengan nada tinggi.

Gue sampai meringis kala Key memarahi Caca.

"Gue nyerah Ca, capek dengan paksaan, keadaan menyuruh gue berhenti aja dan menerima takdir kalau gue tidak punya jodoh." Tangis pilu Key terdengar dan rasanya iba melihat dia yang menderita. Gue memutuskan untuk kembali.

Selang beberapa saat Keyla kembali dengan wajah sembab dan kami semua tidak berani menayainya dulu. Namun Caca belum datang.

Drtttt

Suara itu berasal dari Hp Arka dan buru-buru dia mengangkatnya dan menjauh dari kami semua tanpa ijin terlebih dahulu. Gue sekarang merasa ada hal yang beda dengan Arka dan juga dia seperti tidak pernah lagi bercerita masalahnya dengan gue atau apapun berkaitan dengan dia. Ibaratnya gue itu hanya orang asing di depannya.

MY CEO OR MY DOCTOR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang